Identifikasi Masalah. Pembatasan Masalah. Perumusan Masalah.

5 penikahan di bawah umur tidak dicatatkan dan diberi buku Akta Nikah hingga mereka mencapai usia dewasa dan baru diberikan setelah mereka mencapai usia. Dari latar belakang permasalahan diatas penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang ada di Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung dalam sebuah skripsi yang berjudul “PENUNDAAN PENCATATAN PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DI DESA PARAKAN MUNCANG BOGOR KECAMATAN NANGGUNG.”

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pencatatan perkawinan di bawah umur, antara lain: 1. Pada dasarnya perkawinan itu sah apabila memenuhi syarat serta rukunnya menurut agama, dan harus dicatatkan sesuai dengan undang- undang yang berlaku, tapi pada kenyataanya banyak perkawinan di Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung yang tidak tercatat. 2. Kurangnya pengawasaan orng tua terhadap anak dalam pergaulan bebas menyebabkan terjadinya pernikahan muda di bawah umur sehingga tidak tercatatkan pernikahannya 3. Perkawina di bawah umur yang dilakukan oleh masyarakat Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung sudah menjadi Tradisi kebiasaan. 4. Belum matangnya usia perkawinan akan menyebabkan berbagai resiko dalam berumah tangga. 6

C. Pembatasan Masalah.

Pencatatan perkawinan yang dimaksud dalam tulisan ini dibatasi dalam persefektif hukum positif. Pernikahan di bawah umur dalam tulisan ini di batasi pada pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang berumur 19 tahun untuk calon pasangan pria atau calon pengantin perempuan berusia di bawah 16 tahun.

D. Perumusan Masalah.

Menurut peraturan perundang-undangan perkawinan yang dilakukan di bawah tangan atau nikah yang tidak dicatatkan di KUA, maka untuk mendapatkan kepastian hukumnya adalah dengan mengajukan Isbat Nikah ke Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal para pihak. Berbeda dengan yang dilakukan oleh pasangan di bawah umur yang menikah di bawah tangan di Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung, dimana mereka tidak mengajukan Isbat Nikah Ke Pengadilan Agama untuk mendapatkan kepastian hukumnya, akan tetapi mereka mendatangi KUA untuk dicatatkan pernikahannya setelah mereka dewasa. Satu sisi pihak KUA Parakan Muncang Bogor juga sengaja untuk menunda pencatatan pernikahan di bawah umur. Berdasarkan masalah yang ada diatas tersebut, untuk memberi arah yang jelas dalam penelitian ini, maka penulis rincikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses perkawinan di bawah umur di Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung? 7 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penundaan pencatatan perkawinan di bawah umur di Desa Parakan Muncang Bogor Kecamatan Nanggung? 3. Bagaimana problematika yang muncul dari pasangan yang menunda pencatatan perkawinan?

E. Tujuan Penelitian.