Perhitungan Manfaat Asuransi Uang Pertanggungan Pada Produk
pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan laporan bagi nasabahnya. Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau
perantara dari para pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung saham perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham memiliki
kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham RUPS
serta kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen perusahaan.
Namun dalam prakteknya para pemilik saham tersebut tidak mengunakan hak suara yang dimiliki secara kolektif tersebut sebab
kepemilikannya masing-masing hanya terdiri dari jumlah yang kecil, dan institusi keuangan selaku agen kadang-kadang menggunakan hak suara
tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif
memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh nasabahnya. Adapun dalam pengelolaannya usaha manajemen investasi memiliki
beberapa kendala, antara lain
19
: 1.
Laba kotor yang diperoleh terkait langsung dengan valuasi nila pasar sehingga kejatuhan nilai pasar dari asset akan mengakibatkan
penurunan drastis pada laba kotor relative terhadap biaya.
19
Enduardus Tandelili, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit KANISUS Anggota IKAPI, Yogyakarta 2010, h. 25
2. Sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga
mencapai nilai di atas rata-rata dan nasabahnya biasanya menunjukan ketidak sabarannya saat kinerja investasi buruk.
3. Gaji manajer investasi sangat mahal dan memiliki kemungkinan
dibajak oleh pesaing. 4.
Pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak
pernah memedulikan hal tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan
disiplin internal. 5.
Analisis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata seringkali memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga
mereka akan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan perusahaan untuk mengelola portofolionya sendiri.
Alokasi investasi itu sendiri biasanya dari berbagai golongan asset seperti obligasi, property, derivative dan komoditi dimana manajer investasi
dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai golongan asset ini memiliki dinamika pasar yang
berbeda-beda dan saling memengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai asset tersebut dapat membawa
pengaruh signifikan pada performa investasi.