2. Sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga
mencapai nilai di atas rata-rata dan nasabahnya biasanya menunjukan ketidak sabarannya saat kinerja investasi buruk.
3. Gaji manajer investasi sangat mahal dan memiliki kemungkinan
dibajak oleh pesaing. 4.
Pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak
pernah memedulikan hal tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan
disiplin internal. 5.
Analisis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata seringkali memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga
mereka akan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan perusahaan untuk mengelola portofolionya sendiri.
Alokasi investasi itu sendiri biasanya dari berbagai golongan asset seperti obligasi, property, derivative dan komoditi dimana manajer investasi
dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai golongan asset ini memiliki dinamika pasar yang
berbeda-beda dan saling memengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai asset tersebut dapat membawa
pengaruh signifikan pada performa investasi.
Banyak metode pendekatan yang berbeda dari cara pengelolaan investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan manajemen investasi,
misalnya pertumbuhan growth, nilai value fund, pasar netral, kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain. Metode yang berbeda ini masing-masing
memiliki fitur, penganut, lingkungan financial tertentu, sifat risiko khusus yang berbeda-beda.
6. Hak dan Ketentuan Nasabah
Sekalipun investasi dari produk unit link dilakukan secara hati-hati, professional atau beritikad baik, namun peluang untuk gagal masih tetap ada.
jadi unsur spekulatif tetap ada, meskipun minimal. Oleh karena itu keberadaan pasal 8 ayat 1 huruf
–a Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang berbunyi: “pelaku Usaha dilarang
memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang- undangan.” Berdasarkan ketentuan tersebut
perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan unit link memberikan fleksibilitas kepada tertanggung atau pemodal untuk menempatkan, menarik
ataupun menambahkan dana unit linknya.
20
20
Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus Berinvestasi
, cet I Yogyakarta: PPM, 2004, h.147
Meskipun Nampak prospek bisnis asuransi jiwa unit link di Indonesia cerah, ada beberapa hal yang cukup krusial dalam pemasaran produk ini.
Yaitu kemampuan para tenaga penjual agen, financial consultant perusahaan asuransi dapat menjelaskan manfaat dan risiko investasi dengan
baik dan jelas. Sebab, tidak mustahil bisa terjadi salah komunikasi dan kesalahpahaman antara tenaga penjual dengan calon pemegang polis. Sesuai
dengan ketentuan UU Usaha Perasuransian telah diatur bahwa setiap kesalahan yang dilakukan oleh agen asuransi akan menjadi tanggungan
perusahaan asuransi. Calon investor wajib memperhatikan tingkat toleransinya terhadap
resiko. Hal ini sangat penting, karena dalam berinvestasi tentunya investor menginginkan ketenangan. Selain itu tujuan serta jangka waktu investasi
juga berperan dalam menentukan jenis investasi yang dapat dipilih. Semua return daripada investasi itu sendiri bergantung oleh manager investasinya.
Keputusan berinvestasi tidaklah mudah. Karena hal ini menyangkut dengan pengembalian yang akan diterima dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu, sebelum berinvestasi ada baiknya calon investor menelaah dengan cermat manajer investasi yang mengelola investasi dana
tersebut
Berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan calon investor dalam melilih manajer investasinya MI:
21
1. Perizinan MI
Untuk memastikan apakah MI sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK,
tidak ada salahnya calon investor mengecek situs Bapepam-LK di www.bapepam.go.id
. Dalam situs ini dapat digali berbagai macam informasi, mulai dari peraturan pasar modal sampai perusahaan yang
dibekukan izin usahanya. 2.
Pengalaman MI Tidak ada salahnya calon investor memeriksa kualitas manajer
investasi. Cek latar belakang kepemilikan dan manajemen perusahaan yang bersangkutan, serta jam terbang dan tingkat pengalaman dari para
pengelola dana fund manager di perusahaan tersebut. Ketahui berapa lama perusahaan MI sudah berdiri dan apa saja kegiatan bisnisnya.
Selain itu, perhatikan pula track record perusahaan 3.
Kekuatan financial dan dukungan grup perusahaan Hal ini perlu untuk meyakinkan calon investor bahwa MI yang
akan dipilihnya akan berumur panjang. Semakin besar dukungan dan komitmen dari grupnya semakin baik prospek kelangsungan bisnis
21
http:www.lspdp.or.idmemilih-manajer-investasi-pengelola-reksa-dana , Blog diakses
pada tanggal 20 november 2014.