Persiapan Upacara Kathina PELAKSANAAN UPACARA KATHINA DI VIHARA

54

BAB IV PELAKSANAAN UPACARA KATHINA DI VIHARA

BUDDHA METTA ARAMA

A. Persiapan Upacara Kathina

Upacara kathina didasarkan pada kitab suci agama Buddha yang mengajarkan ummatnya untuk memberikan sebagian hartanya kepada Sangha. Untuk itu dalam upacara kathina diperlukan persiapan. Persiapan upacara kathina berawal dari rapat Sangha yang diadakan setiap empat bulan sekali di berbagai vihara di Indonesia termasuk vihara Buddha Metta Arama Menteng Jakarta. Dua kali rapat pimpinan dan satu kali rapat persamuan Sangha. Dari rapat pimpinan yang dihadiri oleh ketua Sangha, wakil dan sekretaris, ditentukan jadwal bhikkhu-bhikkhu yang bervassa di Indonesia. Selain rapat pimpinan juga menetapkan tanggal perayaan kathina di vihara-vihara 55 tempat para bhikkhu yang akan hadir dalam perayaan kathina di vihara-vihara tersebut. 75 Vihara atau cetiya manapun dapat dijadikan tempat bervassa bagi para bhikkhu dan samanera. Tetapi vihara itu harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya berdasarkan kesediaan atau permintaan para bhikkhu. Selain permintaan dari bhikkhu dapat juga berdasarkan permintaan umat atau tempat tersebut membutuhkan pembinaan dari bhikkhu terutama yang menyangkut perayaan kathina. 76 Proses selanjutnya dalam persiapan upacara kathina ialah bahwa umat harus mempersiapkan dana untuk diberikan kepada para bhikkhu yang dalam istilah Buddha disebut pindapatra. Pindapatra adalah cara yang dilakukan oleh para bhikkhu untuk memperoleh dana atau memberikan makanan dari umat Buddha. Dengan memberikan dana pindapatra ini umat Buddha dapat membantu anggota Sangha dalam menjalankan sila dan sekaligus mengamalkannya. 77 Pemberian makanan ini jangan disalahartikan bahwa bhikkhu meminta makanan kepada umat, sebab dalam vinaya bhikkhu tidak boleh mengucapkan kata-kata meminta, tetapi orang yang mengikrarkan diri selaku umat Buddha secara ikhlas mendanakan makanan demi kelangsungan hidup para bhikkhu, agar terus membina kemajuan batinnya dan mengabdi bagi kebahagiaan semua 75 “Lika-Liku Kathina di Indonesia, Bulan Kathina Masa Panen Para Bhikkhu”, Buddha Cakkha , No. 3, Vol. XVII, 1995, h. 17 - 18 76 Buddha Cakkha, No. 3, Vol. XVII, 1995, h. 17 77 “Tradisi Pindapatra Pada Bulan Kathina”, Majalah Budhis Indonesia Edisi Ke-29, Desember 1994, h. 31 56 makhluk. 78 Pembinaan kemajuan batin ini tidak akan dapat dilaksanakan oleh para bhikkhu tanpa adanya bantuan dana. Dengan perayaan kathina para bhikkhu memberikan kesempatan kepada umat untuk menanam kamma baik di ladang subur. Para bhikkhu akan menerima dana yang diberikan oleh umat, baik berupa uang maupun empat macam kebutuhan seorang bhikkhu. 79 Keempat macam kebutuhan itu adalah civara dana, pemberian berupa jubah, pindapatra dana yaitu pemberian dana makanan kepada bhikkhu, kemudian bhesajja dana ialah pemberian obat-obatan kepada bhikkhu, dan terakhir senasana dana yaitu pemberian tempat tinggal atau kuti kepada bhikkhu. Dengan istilah lain dapat dikatakan umat dapat berdana sandang, pangan, papan dan obat- obatan. 80 Dari kebutuhan para bhikkhu ini, maka kebutuhan obat-obatanlah yang menonjol dalam kathina dana di Indonesia. Obat-obatan ini baik berupa odol, sabun mandi, bahkan kadang obat pembersih kepala, dan bentuk-bentuk yang lebih mengarah ke modernisasi yang di antaranya adalah jam hitung, kaset, tape, dan lain-lain yang kesemuanya itu menunjukkan hal yang berlebihan dalam segi kuantitas. Jelas semua ini tidak akan terkonsumsi oleh para bhikkhu yang berjumlah kecil. 81 Pada setiap perayaan kathina di vihara manapun, dana yang diberikan oleh umat selalu dikumpulkan oleh pengurus vihara setempat termasuk pada 78 Majalah Budhis Indonesia, Edisi ke-29, Desember 1994, h. 32 79 Buddha Cakkha, No. 3, Vol. XVII, 1995, h. 18 80 Buddha Cakkha, No. 3, Vol. XVII, 1995, h. 19 81 Buddha Cakkha, No. 3, Vol. XVII, 1995, h. 19 57 Vihara Buddha Metta Arama. Dari dana yang diperoleh sebesar 50 akan diserahkan kepada Sangha dan 50 lainnya akan digunakan sebagai biaya operasional vihara dan kegiatan sosial lainnya. 82 Dengan demikian persiapan yang perlu dilakukan pada upacara kathina adalah perlengkapan jubah. Dana yang dipersembahkan adalah bahan jubah atau jubah, di samping dana-dana yang lainnya kepada Sangha. Upacara ini dapat berlangsung walaupun hanya dihadiri oleh seorang bhikkhu yang mewakili Sangha. 83 Dari uraian di atas akhirnya dapat dipahami bahwa hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh umat pada upacara kathina adalah jubah atau bahan jubah dan berbagai keperluan bhikkhu yang dikenal dengan istilah empat kebutuhan pokok bhikkhu yaitu sandang, pangan, papan dan obat-obatan. Tanpa adanya kriteria seperti yang disebutkan di atas seperti sandang, papan, pangan, obat-obatan dan terutama jubah atau bahan jubah, maka upacara tersebut tidak dapat dikatakan sebagai upacara kathina.

B. Tata Upacara Kathina