Tata Upacara Kathina PELAKSANAAN UPACARA KATHINA DI VIHARA

57 Vihara Buddha Metta Arama. Dari dana yang diperoleh sebesar 50 akan diserahkan kepada Sangha dan 50 lainnya akan digunakan sebagai biaya operasional vihara dan kegiatan sosial lainnya. 82 Dengan demikian persiapan yang perlu dilakukan pada upacara kathina adalah perlengkapan jubah. Dana yang dipersembahkan adalah bahan jubah atau jubah, di samping dana-dana yang lainnya kepada Sangha. Upacara ini dapat berlangsung walaupun hanya dihadiri oleh seorang bhikkhu yang mewakili Sangha. 83 Dari uraian di atas akhirnya dapat dipahami bahwa hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh umat pada upacara kathina adalah jubah atau bahan jubah dan berbagai keperluan bhikkhu yang dikenal dengan istilah empat kebutuhan pokok bhikkhu yaitu sandang, pangan, papan dan obat-obatan. Tanpa adanya kriteria seperti yang disebutkan di atas seperti sandang, papan, pangan, obat-obatan dan terutama jubah atau bahan jubah, maka upacara tersebut tidak dapat dikatakan sebagai upacara kathina.

B. Tata Upacara Kathina

Upacara-upacara baik yang bersifat keagamaan, kemasyarakatan maupun kenegaraan pada dasarnya merupakan cetusan hati nurani manusia terhadap suatu kondisi, zaman, alam, suasana, selera dan cara berpikir pelakunya dalam menyikapi upacara tersebut. Demikian juga halnya dengan upacara kathina. 82 Wawancara Pribadi dengan Suddhi Citto. 83 Wawancara Pribadi dengan Suddhi Citto, Jakarta, tanggal 29 Maret 2006 58 Upacara kathina biasanya dihadiri oleh 4 atau 5 orang bhikkhu yang mewakili Sangha, dan persembahan yang dapat diberikan adalah berupa jubah atau bahan jubah. Salah satu dari tiga pilihan tersebut dapat dilakukan pada masa kathina. Dengan demikian, manusia selaku umat Buddha telah berusaha untuk melaksanakan perbuatan baik melalui berdana. Walaupun persembahan atau dana yang diberikan tidak banyak, pikiran yang menyertai persembahan tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada akibatnya. Persembahan yang diberikan sebaiknya disertai dengan kehendak yang baik pada saat sebelum memberi, pada saat memberi dan pada saat sesudah memberi, maka buahnya lebih besar dari pada mereka yang memberi dengan tujuan atau niat yang kurang baik. 84 Upacara kathina yang sebenarnya dalam arti yang sesuai dengan vinaya adalah upacara persembahan jubah dan pembuatan jubah kathina. Upacara ini hanya dapat berlangsung jika pada masa vassa berdiam lima orang bhikkhu di satu vihara. Jika kurang dari lima bhikkhu, maka umat tidak melaksanakan upacara kathina yang sebenarnya itu. 85 Oleh sebab itu agar upacara ini memiliki manfaat yang sebesar-besarnya, maka upacara kathina harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh serta sesuai dengan tata cara upacara kathina. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upacara kathina adalah mengerti akan makna upacara yang sebenarnya, karena upacara ini semata-mata hanya untuk memupuk sifat-sifat baik masing- 84 Dhana Putra, “Bulan Dana, Bulan Kathina”, Warta Visudhi, No. 4, Edisi Oktober 1990, h. 5 85 Dhana Putra, “Bulan Dana, Bulan Kathina”, Warta Visudhi, Edisi Oktober 1990, h. 6 59 masing individu, bukan karena peraturan yang mengikat pada upacara yang bersangkutan. 86 Upacara kathina di suatu vihara baru dapat dilangsungkan secara benar, bila di vihara tersebut terdapat paling sedikit empat orang bhikkhu, tidak termasuk samanera, yang telah melakukan tekad bervassa di vihara tersebut selama 90 hari secara sempurna. 87 Dengan demikian upacara yang dilakukan di Vihara Buddha Metta Arama Menteng Jakarta ini sudah dianggap benar, karena di vihara ini terdapat empat orang bhikkhu yang telah melakukan tekad untuk bervassa lebih dari 90 hari secara sempurna. 88 Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih umat kepada para bhikkhu yang bervassa di Vihara Buddha Metta Arama, maka dipersembahkannya kepada Sangha, sebuah kain untuk dipotong dan dijahit menjadi jubah, yang kemudian disebut sebagai jubah kathina. 89 Sementara sarana yang digunakan dalam upacara kathina adalah berupa kain putih, kemudian dicelup dengan warna kuning lalu dipotong dan dijahit, sehingga dapat menjadi jubah dan siap dipersembahkan kepada Sangha. Adapun tata cara pelaksanaan upacara kathina seperti disebutkan dalam vinaya adalah sebagai berikut : 1. Adalah hak Sangha untuk menentukan apakah upacara kathina dilaksanakan atau tidak. 2. Bila dikehendaki, maka dipilih seorang bhikkhu untuk menerima persembahan kain untuk dibuat jubah dari umat. 86 Wawancara Pribadi dengan Suddhi Citto. 87 Herman S. Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Budhis 1996 – 2026, Jakarta : Yayasan Dhammadipa Arama, 1997, Cet. ke-1, h. 27 88 Wawancara Pribadi dengan Suddhi Citto. 89 Herman S. Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis, h. 28 60 3. Kain putih persembahan, dalam suatu prosedur formalitas pada hari kathina, oleh Sangha diserahkan pada bhikkhu terpilih untuk diukur, dipotong dan dijahit sesuai vinaya dan menjadi jubah. Proses ini dengan sendirinya dibantu oleh para bhikkhu lainnya. Sesudah selesai, jubah putih tersebut dicuci, dicelup warna kuning dan dikeringkan. Semua prosedur ini harus dilakukan dalam satu hari, dari pagi hingga petang. 4. Jubah-jubah tersebut setelah selesai dikerjakan siap dibagi oleh Sangha, dalam suatu upacara pada seseorang yang berhak menerimanya. Hanya para bhikkhu yang bervassa di vihara tersebut yang berhak atas jubah kathina. 5. Pada malam harinya, bhikkhu terpilih dengan mengenakan jubah kathina menempati dampar dan kemudian berkhotbah serta berterima kasih kepada para umat atas dukungannya pada Sangha. 90 Dengan tata cara demikian dan jubah yang diberikan umat lebih mempunyai arti tersendiri. Perlu diketahui, jubah kathina ini hanya ada satu, dan keseluruhan proses mulai dari pembuatan sampai upacara perayaan, pembuatan jubah hanya boleh berlangsung dalam satu hari saja. Lewat dari satu hari, jubah tersebut batal, dan tidak dapat dipakai sebagai jubah kathina. 91 Bila rangkaian upacara kathina sesuai dengan prosedur seperti yang telah dipaparkan di atas, maka proses upacara kathina dapat dianggap selesai. Dengan demikian tata upacara kathina yang selama ini dilaksanakan di Vihara Buddha Metta Arama telah dianggap sah, karena memenuhi persyaratan dan sesuai dengan vinaya ajaran Buddha.

C. Tujuan Upacara Kathina