pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Darul Ma’arif Cilandak Hasil Angket

B. Deskriptif Data

1. pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Darul Ma’arif Cilandak

Jakarta Selatan Perlu diketahui bahwasanya pembelajaran pendudidikan agama Islam di SMA Darul Ma’arif mempunyai ciri khas tersendiri dan ini yang membedakan dengan sekolah umum lainya, karena itu di SMA tesebut meskipun umum pendidikan agama Islam dipisah menjadi beberapa mata pelajaran di antaranya: fiqh, Aqidah Akhlak, Al quran dan Bahasa Arab. Dan untuk materi kelas X di sana siswa mempelajari pendidikan agama Islam sebagai berikut : Bahasa Arab, Fiqh,al quran, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, dan untuk kelas XI mempelajari Bahasa Arab, Al quran , Pendidikan Agama Islam, dan pelajaran bebas yang ada kaitannya dengan akhlak atau masalah sekarang yang ramai dibicarakan. Kemudian untuk kelas XII hanya mempelajari Bahasa Arab, Pendidikan agama Islam saja. Jadi jelas di SMA ini penuh dengan materi pelajaran yang berkaitan denga agama Islam. Adapun tenga pengajar mengenai pembelajaan agama tersebut yaitu: K.H. Drs Lambery Dedy, Drs. H. Markani, Firmansyah SAg, Bahriadi SAg, dan Muhamad Hasan SAg. Sedangkan metode yang diajarkan dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas X dengan ceramah dan cerita-cerita dan untuk kelas XI dan XII dengan diskusi bebas, jadi siswa dibagi beberapa kelompok menurut materi pelajaran yang diajarkan masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Oleh karena itu dengan metode ini diharapkan siswa mampu belajar aktif di dalam kelas dan mengasah potensi masing-masing yang ada pada diri siswa .

2. Hasil Angket

Setelah penulis memberikan angket kepada siswa, maka penulis mendapatkan datum sebagai berikut: Tabel 3 Apakah proses kegiataan pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi Option F Selalu sering Kadang-kadang Tidak pernah 9 16 15 22,5 40 37,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa proses kegiatan belajar dikelas dengan menggunakan metode diskusi sering ada 40, kadang-kadang 37,5 selalu 22,5, dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden 40 menyatakan bahwa proses pembelajaran di kelas sering menggunakan metode diskusi. Tabel 4 Sikap siswa terhadap proses pembelajaraan menggunakan metode diskusi Option F Sangat menyenangkan Menyenangkan Kurang menyenangkan Tidak menyenangkan 27 9 3 1 67,5 22,5 7,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran siswa terhadap pembelajaran dengan metode diskusi sangat menyenangkan ada 67,5, menyenangkan 22,5, kurang menyenangkan 7,5 dan 2,5 tidak menyenagkan. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden 67,5 menyatakan bahwa sikap siswa terhadap metode diskusi sangat menyenagkan. Tabel 5 Kesiapan siswa dalam menggunakan metode diskusi Option F Sangat siap Siap Kurang siap Tidak siap 4 29 6 1 10 72,5 15 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kesiapan siswa dalam menggunakan metode diskusi dalam belajar siap ada 72,5, kurang siap 45, sangat siap 10, dan tidak siap 2,5. Hal ini menujukan bahwa mayoritas responden 72,5 menyatakan siap dengan menggunakan metode diskusi. Tabel 6 Setiap mata pelajaran yang menggunakan metode diskusi sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu pemecahan masalah Option F Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai 5 30 4 1 12,5 75 10 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tujuan pembelajaran sesuai dengan menggunakan metode diskusi dapat memecahkan masalah sesuai ada 75, sangat sesuai 12,5, kurang sesuai 10 dan tidak sesaui 2,5. Hal ini menunjukan bahwa mayorotas responden 75 menyatakan sesuai dengan tujuan pembelajaran Tabel 7 Pelaksanan diskusi di kelas berlangsung demokratis Option F Sangat demokratis Demokratis Kurang demokratis Tidak demokratis 3 20 15 2 7,5 50 37,5 5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanan metode diskusi dikelas berlangsung demokratis ada 50, kurang demoratis 37,5, sangat demokratis 7,5 dan tidak demokratis 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden 50 menyatakan bahwa pelaksanaan diskusi di kelas berlangsung demokratis. Tabel 8 Kesiapan guru dalam menyajikan mata pelajaran dengan menggunakan metode diskusi Option F Sangat siap Siap Kurang siap Tidak siap 2 30 7 1 5 75 17,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dengan menggunakan metode diskusi siap 75, kurang siap 17,5, sangat siap 5 dan tidak siap 2,5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden 75 menyatakan bahwa guru dalam menyajikan pelajaran dengan metode diskusi siap. Tabel 9 Perhatian guru saat berlangsungnya pembelajaran dengan metode diskusi Option F Sangat memperhatikan Memperhatikan Kurang memperhatikan Tidak memperhatikan 12 24 4 30 60 10 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa perhataian guru saat berlangsung diskusi memperhatikan ada 60, sangat memperhatikan 30, kurang memperhatikan 10 dan tidak memperhatikan 0. Hal ini menujukan moyoritas responden 60 menyatakan bahwa guru memperhatikan saat berlangsung pembelajaran dengan metode diskusi. Tabel 10 Pelaksanan diskusi di kelas berlangsung hidup Option F Sangat hidup Hidup Kurang hidup Tidak hidup 5 19 15 1 12,5 47,5 37,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan metode diskusi dikelas hidup ada 47,5, kurang hidup 37,5, sangat hidup 12,5 dan tidak hidup2,5. Hal ini menujukan bahwa mayoritas responden 47,5 menyatakan bahwa pelaksanaan metode diskusi dikelas hidup. Tabel 11 Sebelum metode diskusi dilaksanakan siswa terlebih dahulu membaca buku tentang masalah yang akan didiskusikan Option F Selalu Pernah Kadang-kadang Tidak pernah 16 14 10 40 35 25 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siswa dalam berdiskusi terlebih dahulu membaca buku ada selalu 40, sering 35, kadang-kadang 25 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukan mayoritas responden 40 menyatakan bahwa siswa dalam berdiskusi baca buku terlebih dahulu. Tabel 12 Dalam pelaksanaan diskusi siswa aktif Option F Sangat aktif Aktif Kurang aktif Tidak aktif 8 26 5 1 20 65 12,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siawa dalam pelaksanaan diskusi aktif ada 65, sangat aktif 20, kurang aktif 12,5 dan tidak aktif 2,5. Hal ini menunjukan mayoritas responden 65 menyatakan bahwa siswa dalam pelaksaan diskusi aktif. Tabel 13 Setelah pelaksanaan metode diskusi siswa menjadi kritis Option F Sangat kritis Kritis Kurang kritis Tidak kritis 26 10 4 65 25 10 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siswa setelah mengadakan diskusi menjadi kritis 65, kurang kritis 25, tidak kritis 10. Hal ini menunjukan mayoritas responden 65 menyatakan bahwa setelah pelaksanaan metode diskusi siswa menjadi aktif. Tabel 14 Penilaian siswa terhadap pelaksanaan metode diskusi Option F Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik 4 30 5 1 10 75 12,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa penilaian siswa terhadap metode diskusi baik 75, kurang baik 12,5, sangat baik 10 dan tidak baik 2,5. Hal ini menunjukan manyoritas responden 75 menyatakan bahwa penilaian siswa terhadap metode diskusi baik Tabel 15 Setelah pelaksanaan diskusi apakah menjadi lebih paham masalah yang didiskusikan Option F Sangat paham Paham Kurang paham Tidak paham 3 32 4 1 7,5 80 10 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa setelah pelaksanaan metode diskusi siswa menjadi paham 80, kurang paham 10, sangat paham 7,5 dan tidak paham 2,5. Ahal ini menunjukan mayoritas responden 80 menyatakan bahwa siswa setelah pelaksanaan diskusi menjadi lebih paham. Tabel 16 Dalam pelaksanaan diskusi siswa-siswi banyak mengemukakan pendapat Option F Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 6 19 11 4 15 47,5 27,5 10 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siswa dalam pelaksanaan diskusi berpendapat sering 47,5, kadang-kadang 27,5, selalu 15 dan tidak pernah 10. Hal ini menunjukan mayoritas responden 47,5 menyatakan bahwa siswa-siswi dalam diskusi banyak mengemukakan pendapat. Tabel 17 Setelah pelaksanaan diskusi siswa menjadi lebih luas pemahamannya Option F Sangat luas Luas Kurang luas Tidak luas 7 29 4 17,5 72,5 10 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siswa setelah pelaksanaan diskusi menjadi pemahamanya luas ada 72,5, sangat luas17,5 kurang luas 10 dan tidak luas 0. Hal ini menunjukan mayoritas responden 72,5 menyatakan bahwa setelah pelaksanaan diskusi pemahaman siswa menjadi luas. Tabel 18 Kepuasan siswa terhadap pelayanan guru dalam diskusi Option F Sangat puas Puas Kurang puas Tidak puas 3 31 6 7,5 77,5 15 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kepuasan siswa terhadap pelayanan guru dalam berdiskusi puas, hal ini terlihat 77,5 atau 31 orang yang menyatakan puas terhadap pelayanan guru. Tabel 19 Kepuasan siswa terhadap para penyaji dalam diskusi Option F Sangat puas Puas Kurang puas Tidak puas 1 23 12 4 2,5 57,5 30 10 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kepuasan siswa terhadap para penyaji yaitu puas, hal ini terlihat 57,5 atau 23 orang yang menyatakan bahwa penyajian para penyaji puas. Tabel 20 Tanggapan siswa mengenai diskusi dilaksanakan dengan jumlah yang siswa banyak Option F Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik 8 17 12 3 20 42,5 30 7,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelakasanaan diskusi dengan jumlah banyak baik, hal ini terlihat 42,5 atau17 orang yang mernyatakan bahwa diskusi dengan jumlah banyak baik Tabel 21 Pembelajaran dengan metode diskusi hasilnya memuaskan Option F Sangat memuaskan Memuaskan Kurang memuaskan Tidak memuaskan 5 25 8 2 12,5 62,5 20 5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pembeljaran dengan diskusi hasilnya memuaskan, hal ini terlihat 62,5 atau 25 orang yang menyatakan pembelajaran diskusi hasilnya memuaskan Tabel 22 Kesetujuan siswa jika metode diskusi ditiadakan Option F Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju 2 9 10 19 5 22,5 25 47,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siswa tidak setuju metode diskusi ditiadakan, hal ini terlihat 47,5 atau 19 orang yang menyataka bahwa siswa tidak setuju diskusi di tiadakan Untuk mengetahui sejauhmana tingkat keefektifitasannya instrumen dapat ditentukan berdasarkan kreteria yang ada pada tabel efektivitas. Adapun besarnya tingkat efektivitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 23 Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi Kurang dari 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40 Rendah lemah 0,40 – 0,70 Sedang 0,70 – 0,90 Tinggi kuat 0,90 – 1,00 Sangat tinggi sangat kuat

3. Hasil Tes Tulis