19 penyusunan anggaran dan ikut serta bertanggungjawab dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Keuntungan dan Kelemahan dalam Partisipasi Anggaran
Partisipasi pembuatan anggaran sangat menguntungkan untuk pemusatan tanggung jawab dalam pelaksanaan dinamis dan dalam
lingkungan yang tidak pasti karena manajer yang bertugas pada pemusatan tanggung jawab memungkinkan untuk mempunyai informasi terbaik
tentang variabel yang dapat mempengaruhi pemasukkan dan pengeluaran mereka. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005:14, partisipasi
anggaran mempunyai keuntungan dari motivasi manajemen untuk dua alasan, yaitu:
a. Ada penerimaan yang lebih besar dari tujuan anggaran jika mereka merasa berada dalam kontrol manajer, dibandingkan dengan ada
paksaan dari luar. Hal ini menuju kepada tanggung jawab individu untuk mencapai tujuan.
b. Hasil partisipasi adalah petukaran informasi yang efektif. Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan
pengetahuan dari pembuat anggaran, yang dekat dengan lingkungan produkpasar. Lebih lanjut, pembuat anggaran mempunyai pengertian
yang lebih untuk pekerjaan mereka melalui interaksi dengan atasan selama tahap pemeriksaan dan persetujuan.
20 Menurut Hansen dan Mowen 2009:371 anggaran partisipatif
memiliki tiga potensi masalah, yaitu menetapkan standar yang terlalu tinggi atau rendah, membuat kelonggaran dalam anggaran sering disebut
sebagai menutupi anggaran, dan partisipasi semu. a. Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
Beberapa manajer cenderung untuk mempersiapkan anggaran tinggi atau terlalu ketat. Oleh Karena tujuan yang dianggarkan cenderung
menjadi tujuan manajer saat partisipasi dimungkinkan, membuat kesalahan semacam ini dalam mempersiapkan anggaran dapat
mengakibatkan penurunan tingkat kinerja. Jika tujuan terlalu mudah dicapai, seorang manajer dapat kehilangan minat dan kinerja bisa jadi
benar-benar turun. b. Menutupi anggaran
Kelonggaran dalam anggaran budgetary slack atau menutupi anggaran muncul ketika seorang manajer dengan sengaja
memperkirakan pendapatan rendah atau menaikkan biaya. Pendekatan yang manapun akan meningkatkan kemungkinan manajer akan
mencapai anggaran dan tentunya akan menurunkan resiko yang akan dihadapi manajer.
c. Partisipasi semu Partisipasi semu muncul ketika manajemen puncak menerapkan
pengendalian total atas proses penganggaran, sehingga hanya mencari partisipasi palsu dari para manajer tingkat bawah. Manajemen puncak
21 hanya mendapatkan persetujuan formal anggaran dari para manajer
tingkat bawah, bukan untuk mencari input sebenarnya. Akibatnya, tidak satupun manfaat keperilakuan dari partisipasi yang akan didapat.
B. Komitmen Organisasi