29 kekuatan untuk mengubah operasi mereka. Kemajuan-kemajuan
teknologi informasi, mengindikasikan bahwa dimasa depan komputasi akan rendah biaya, berukuran kecil, bergerak dan terhubung. Untuk
mengambil keuntungan dari segala kemungkinan ini, manajer harus belajar untuk menerapkan sistem informasi ke dalam pengambilan
keputusan Mcleod dan Schell, 2008:20-21.
3. Posisi Teknologi Informasi dalam Kerangka Strategi Perusahaan
Ditinjau dari kerangka strategis perusahaan, posisi teknologi informasi cukup jelas. Pengembangan suatu sistem teknologi informasi
dapat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penciptaan produk dan jasa perusahaan yang lebih murah, lebih baik, dan
lebih cepat dibandingkan dengan para pesaing bisnis yang tidak menggembangkan teknologi informasi, berarti investasi yang dilakukan
memiliki nilai yang srategis. Posisi teknologi informasi dalam kerangka strategi perusahaan jadi jelas, kuncinya adalah bagaimana teknologi
informasi dapat membantu manajemen perusahaan dalam penciptaan produk dan jasa yang lebih murah, lebih baik dan lebih cepat
dibandingkan dengan para pesaing sejenis. Seorang pelanggan akan lebih senang dengan pelayanan “customer service” yang lebih cepat dan lebih
baik Indrajit, 2000:65. Ketika perusahaan menerapkan sistem informasi manajemen,
penekanan akan bergeser dari data menuju informasi dan dari karyawan administrasi ke pemecahan masalah. Meskipun istilah sistem informasi
30 manajemen bukanlah satu-satunya pemilik sistem informasi manajemen,
nonmanajer dan staff professional menggunakan juga hasil outputnya Mcleod dan Schell, 2008:16. Karena manajer adalah individu,
kebutuhan informasi yang mereka miliki juga sangat beragam. Namun beberapa kerangka yang bermanfaat telah dikembangkan sehingga
memungkinkan kita berfokus pada peranan informasi dalam pemecahan masalah. Sistem informasi bermutu tinggi tidak dapat dikembangkan
kecuali professional sistem informasi dan manajer memahami kerangka manajerial yang menjadi dasar dari organisasi-organisasi modern
Mcleod dan Schell, 2008:17. Jika teknologi informasi dikembangkan, perusahaan akan lebih
maju semakin banyak pelanggan, maka rasio ROI return on investment
akan menjadi cukup tinggi. Dengan kata lain, tidak ada alasan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Era global
bergantung pada informasi, informasi adalah hasil pengolahan data mentah. Teknologi informasi merupakan tolak punggung pengolahan dan
penyampaian informasi tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Hanya perusahaan yang menguasai informasi yang akan bertahan didalam era
revolusi global saat ini Indrajit, 2000:68.
31
Tabel 2.1 Kategori Pemrosesan Informasi dan Alat TI
Tugas Pemrosesan Informasi
Keterangan Alat TI
Menangkap informasi Memperoleh
informasi pada titik asalnya
Teknologi input, misalnya: Mouse,
Keyboard , Bar code
reader .
Menyampaikan Informasi
Menyajikan Informasi dalam
bentuk yang paling berguna
Teknologi Output, misalnya: screen
Printer , Speaker
Menciptakan Informasi Memproses informasi untuk
memperoleh informasi baru
Teknologi software, misalnya: Woerd
Processing , Payroll,
Expert system Menyimpan Informasi
Menyimpan informasi untuk
penggunaan waktu yang akan datang
Teknologi penyimpanan
misalnya: Hard disk, CD rom
, Tape Mengkomunikasikan
informasi Menyampaikan
informasi ke orang lain atau lokasi ke
lokasi lain Teknologi
telekomunikasi, misalnya: Modem,
Satellite
Sumber: Haag dan Cummings 1998: 18 dalam Laksamana dan muslichah 2002: 107
Tabel 2.1 menyajikan lima kategori tugas pemrosesan informasi yang mencakup menangkap, menyampaikan, menciptakan, menyimpan
dan mengkomunikasikan Haag dan Cumings, 1998 dalam Laksamana dan Muslichah, 2002: 109. Tiap tugas pemrosesan informasi tersebut
dapat digunakan secara individu, atau dapat juga digabungkan untuk menciptakan suatu sistem yang menangani semua tugas.
Sistem informasi digunakan oleh para manajer, nonmanajer, professional, dan orang-orang di luar perusahaan. Manajer dapat
ditemukan diberbagai tingkat manajemen dan dibeberapa area bisnis.
32 Manajer mengambil keputusan untuk memecahkan masalah ketika
mereka melaksanakan fungsi-fungsi dan memainkan peranan tertentu. Informasi yang diberikan kepada manajer adalah paling efektif ketika ia
mengetahui dan mendukung fungsi dan peranan-peranan ini. Memahami teknologi dan dampaknya pada pengambilan keputusan merupakan suatu
hal yang penting artinya bagi manajemen yang baik Mcleod dan Schell, 2008: 23.
E. Kinerja Manajerial
Menurut faizzah dan Mildawati 2007:359 kinerja manajer adalah kemampuan seorang manajer yang berlangsung terus-menerus dalam
melaksanakan tanggungjawabnya serta pencapaian pelaksanaan suatu program atau kegiatan yang meliputi: perencanaan, investigasi, koordinasi,
supervisi, pengaturan staff, negosiasi, evaluasi, dan representasi yang didasarkan pada kemitraan antara pekerja dengan penyelia langsungnya untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi dalam suatu organisasi. Kinerja merupakan faktor yang dapat memperbaiki keefektifan
organisasi. Kinerja ini biasanya ditentukan atas dasar fungsi-fungsi manajemen klasik meliputi prestasi manajerial dalam Planning, investigating,
coordinating ,
evaluating ,
supervising ,
staffing ,
negotiating dan
representating yang dikembangkan oleh Mahoney 1963 dalam Sumarno
2005:591.
33 a. Perencanaan Planning
Perencanaan meliputi kemampuan untuk menentukan tujuan, kebijakan, dan tindakanpelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang
prosedur, dan pemograman. Dalam kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran merupakan tujuan yang ditetapkan organisasi
untuk dicapai dalam periode tertentu. b. Investigasi Investigating
Kemampuan dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan
dan analisis pekerjaan. c. Pengkoordinasian coordinating
Kemampuan melakukan tukar menukar informasi dengan orang lain dibagian organisasi yang lain untuk mengaitkan dan menyesuaikan
program, memberitahu bagian lain, dan hubungan dan manajer lain. d. Evaluasi Evaluating
Kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian
laporan keuangan, pemeriksaan produk. e. Pengawasan supervisi Supervising
Kemampuan untuk mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada
bawahan, memberikan tugas dan menangani bawahan.
34 f. Pengaturan staff Staffing
Kemampuan untuk mempertahankan angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan,
mempromosikan dan mutasi pegawai. g. Negosiasi Negotiating
Kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar menawar
dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok. h. Perwakilan representatif Representating
Kemampuan dalam menghadiri pertemuan-pertemuan dengan organisasi lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara.
Kemasyarakatan, pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum organisasi.
Sedangkan menurut Handoko 2003:23 fungsi-fungsi manajemen adalah planning, organizing, controlling. Sedangkan fungsi yang lainnya
merupakan cara penyebutan yang berbeda tetapi mengandung isi yang sama, dimana pada dasarnya adalah fungsi staffing, directingleading.
a. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi.
Perencanaan juga merupakan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek program, prosedur, metoda, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan. Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik
35 untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Di samping itu, rencana
memungkinkan: 1 Organisasi bisa memperoleh atau mengikat sumberdaya-sumberdaya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan. 2 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan 3 Kemajuan dapat terus dimonitor dan di ukur, sehingga tindakan korektif
dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. b. Pengorganisasian
Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana- rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu
merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. Pengorganisasian
adalah sebagai berikut: 1 Penentuan sumberdaya-sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2 Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok yang
akan dapat “membawa” hal-hal tersebut kearah tujuan, 3 Penugasan tanggung jawab tertentu kemudian,
4 Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur
formal dimana kebijakan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.
36 c. Penyusunan Personalia
Penyusunan personalia staffing adalah penarikan recruitment latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi pada
karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. d. Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju
tujuan yang telah ditentukan fungsi pengarahan atau leading, secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi leading
sering disebut dengan berbagai macam nama, antara lain leading, directing, motivating, actuating
atau lainnya. e. Pengawasan
Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan controlling, atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian.
Pengawasan controlling adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Handoko 2003 mengemukakan ada dua konsep utama untuk
mengukur kinerja seseorang atau karyawan, yaitu “efektifitas dan efisiensi
kinerja karyawan yang efektif dan efisien dapat menambah produktivitas karyawan sehingga dapat menambah produktivitas perusahaan.
” Penelitian kinerja dapat mempertinggi produktivitas para karyawan. Akan tetapi,
37 penilaian kinerja harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga dapat
meingkatkan komitmen karyawan untuk lebih produktif. Penilaian yang baik akan membuat karyawan merasa dihargai sehingga karyawan akan
termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005:83 pelaksanaan sistem
penilaian kinerja mencakup empat langkah umum, yaitu: a. Mendefinisikan strategi,
b. Mendefinisikan pengukur dan strategi, c. Menyatukan ukuran dalam sistem manajemen, dan
d. Tinjau ukuran serta hasilnya dengan sering. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan pengertian kinerja
manajerial adalah suatu ukuran seberapa efektif dan efisien upaya atau kemampuan yang dilakukan oleh manajer dalam mencapai sasaran dan tujuan
organisasi.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut adalah hasil penelitian serta persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Untuk selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.
38
Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu
No Judul
Nama Peneliti Tahun
Variabel Metode
Analisis Hasil
Penelitian
1. Pengaruh
Komitmen Organisasi dan
Gaya Kepemimpinan
Terhadap Hubungan Antara
Partisipasi Anggaran dan
Kinerja Manajerial
J. Sumarno 2005
1. Partisipasi Anggaran
X
1
2. Komitmen Organisasi
X
2
3. Gaya Kepemimpi-
nan X
3
4. Kinerja Manajerial
Y Regresi
Berganda. Terdapat
pengaruh hubungan negatif
yang kuat antara partisipasi
anggaran X
1
dan kinerja manajerial Y
1
.
2. Pengaruh
Karakteristik Personalitas
Manajer Terhadap Hubungan
Antara Partisipasi Dalam
Penyusunan Anggaran Dengan
Kinerja Manajerial
Endang Raino Wirjono dan
Agus Budi Raharjono
2007 1. Partisipasi
dalam Penyusunan
Anggaran X
1
2. Kebutuhan akan
Independensi X
2
3. Otoritas X
3
4. Kinerja Manajerial
Y Metode
analisis Regresi
Sederhana. Partisipasi dalam
penyusunan anggaran X
1
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja
manajerial X
2
.
Bersambung pada halaman Selanjutnya
39
No Judul
Nama Peneliti Tahun
Variabel Metode
Analisis Hasil
Penelitian
3. Pengaruh
Teknologi Informasi, Saling
Ketergantungan, Sistem Akuntansi
Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial Arsono
Laksaman dan Muslichah
2002 1. Teknologi
Informasi X
1
2. Saling Ketergantu-
ngan X
2
3. SAM X
3
4.
Kinerja Manajerial
Y Analisis
multivariat dengan
structural equation
modeling
SEM Teknologi
informasi X
1
dapat meningkatkan
Kinerja Manajerial X
2
4. Pengaruh
Pertisipasi Anggaran dan
Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja Manajerial pada
PT. Perkebunan Nusantara III SEI
Sikambing Mendan.
Ekha Yunora Sinaga dan
Namonrang Siregar
2009 1. Partisipasi
Anggaran X
1
2. Komitmen Organisasi
X
2
3.
Kinerja Manjerial
Y Metode
analisis regresi
sederhana Partisipasi
anggaran X
1
tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja
manajerial Y, komitmen
organisasi X
2
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial Y.
Dan secara simultan
keduanya berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja
manajerial. Tabel 2.2 Lanjutan
40
No Judul
Nama Peneliti Tahun
Variabel Metode
Analisis Hasil
Penelitian
5. Dampak
Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Perusahaan
Muhammad Hasymi Quzwen
2000 5. Teknologi
Informasi X
1
6.
Kinerja Perusahaan
Y Analisis
multivariat dengan
structural equation
modeling
SEM Teknologi
Informasi X
1
Mempunyai dampak terhadap
Kinerja Perusahaan Y
6. Pengaruh
Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Variabel
Pemoderasi dengan Gaya
Kepemimpinan dan Komitmen
Organisasi pada PEMKOT
Surabaya Nur Faizzah dan
Titik Mildawati 2007
1. Partisipasi Penyusunan
Anggaran X
1
2. Gaya Kepemim-
pinan X
2
3. Komitmen Organisasi
X
3
4. Kinerja Manajerial
Y Metode
Regresi Berganda.
Partisipasi penyusunan
anggaran X
1
dengan faktor kontijen
komitmen organisasi X
3
berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja manajerial Y.
6.
Pengaruh Teknologi
Informasi, Saling Ketergantungan,
Sistem Akuntansi Manajemen
Terhadap Kinerja Manajerial
Arsono Laksaman dan
Muslichah 2002
7. Teknologi Informasi
X
1
8. Saling Ketergantu-
ngan X
2
9. SAM X
3
10.
Kinerja Manajerial
Y Analisis
multivariat dengan
structural equation
modeling
SEM Teknologi
informasi X
1
dapat meningkatkan
Kinerja Manajerial X
2
Tabel 2.2 Lanjutan
41
G. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Keterkaitan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial