12 1. Prearrival prakedatangan
Suatu masa pembelajaran dalam proses sosialisasi yang terjadi sebelum karyawan masuk perusahaan. Tahap ini secara eksplisit mengakui bahwa
masing-masing individu baru membawa seperangkat nilai, sikap dan harapan. Proses seleksi digunakan dalam kebanyakan organisasi untuk
memberitakan calon karyawan mengenai organisasi itu secara keseluruhan. Proses seleksi juga memastikan bahwa individu yang
mereka pilih akan cocok dengan perusahaan. 2. Encounter perjumpaan
Dalam tahap ini individu mengalami dikotomi percabangan antara harapan dan kenyataan. Misalnya saja tentang pekerjaan, atasan maupun
organisasi secara umum. Kemudian akan terjadi sosialisasi yang akan memggantikan harapan sebelumnya dengan kenyataan yang ada. Namun
jika mereka tidak cocok dengan kenyataan yang ada mereka bisa mengundurkan diri sebagai calon karyawan.
3. Metamorphosis Akhirnya dalam tahap ini seseorang individu dapat menyelesaikan setiap
masalah yang dijumpainya dalam tahap perjumpaan. Artinya bahwa perbedaaan dan prospektif masing-masing bisa ditinggalkan dan
digantikan dengan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Nilai Inti Budaya Perusahaan
Menurut Rue dan Byars 1997: 345 budaya perusahaan terdiri dari 7 nilai inti yaitu :
13 1 Individual autonomy, adalah tingkat pertanggungjawaban, kemandirian
dan kesempatan untuk menyatakan inisiatif dalam organisasi. 2 Structure, adalah sejumlah peraturan, rambu-rambu dan pengawasan
langsung yang digunakan untuk melihat dan mengontrol perilaku karyawan.
3 Support, merupakan tingkat bantuan dan hubungan yang ditawarkan oleh manajer pada bawahannya.
4 Identification, merupakan tingkat identifikasi individu terhadap organisasi sebagai keseluruhan dibanding dengan kelompok kerja tertentu
5 Perfomance rewards, merupakan tingkat alokasi imbalan dalam organisasi yang didasarkan pada kriteria kinerja.
6 Conflict tolerance, yaitu tingkat toleransi terhadap kelompok sebagaimana penerimaan terhadap perbedaan.
7 Risk Tolerance, tingkat sejauh mana karyawan didorong untuk agresif, inovatif, dan mengambil resiko
Berkaitan dengan dimensi kebudayaan, Robbins 2001 : 510 juga mengungkapkan 7 inti kebudayaan yaitu :
1 innovation and risk taking, yaitu sejauh mana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko dalam pelaksanaan pekerjaan.
2 attention to detail, yaitu sejauh mana karyawan diharapkan untuk memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap kerincian.
3 outcome orientation, yaitu sejauh mana manajemen untuk memfokuskan pada hasil kerja bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil tersebut.
14 4 people
orientation, yaitu
sejauh mana
keputusan manajemen
memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-orang dalam organisasi terhadap.
5 team orientation, yaitu sejauh mana kerja diorganisasikan sekitar tim-tim dan bukannya individu-individu.
6 aggressiveness, yaitu sejauh mana orang-oramg itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai.
7 stability, yaitu
sejauh mana
kegiatan organisasi
menekankan dipertahankannya status quo sebagai kontras dari pertumbuhan.
4. Fungsi Budaya Perusahaan