Kerangka Teori Kerangka Konsep

17 Tabel 3.1 Komposisi larutan Krebs-Henseleit No. Komposisi Molaritas 1. NaCl 121,6 mmolL 2. KCl 4,7 mmolL 3. NaHCO 3 15,4 mmolL 4. KH 2 PO 4 1,2 mmolL 5. MgCl 2 1,2 mmolL 6. D-+-Glucose 11,5 mmolL 7. CaCl 2 2,5 mmolL Dalam melaksanakan penelitian ini alat-alat yang dibutuhkan adalah organ bath, water heater, cawan petri plastik, alat bedah minor, lup, papan bedah,baskom, benang dan pengaitnya, gunting, spidol board marker, kain lap, water container, kulkas, tip pipet hisap, appendorf, pipet hisap, tissue, corong, laptop, papan bedah, sendok, alcohol swab.

3.4 Identifikasi variabel

3.4.1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah kadar konsentrasi ekstrak Nigella sativa.

3.4.2. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah persentase kontraksi otot polos kandung kemih guinea pig.

3.5 Alur Penelitian

3.6 Cara Kerja

3.6.1. Tahap Persiapan Bahan dan Sampel

Bahan yang diuji adalah ekstrak dari biji Nigella sativa yang didapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik BALITRO. Selanjutnya dilakukan determinasi tanaman sampel penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Persiapan ekstrak Nigella sativa Persiapan alat dan bahan penelitian Pembuatan strip otot polos kandung kemih Guinea pig Pengujian kontraktilitas strip otot polos dengan organ bath Pengamatan dan pengukuran kontraksi Pengolahan data 18 Indonesia LIPI. Lalu dilakukan ekstraksi bahan uji penelitian di BALITRO. Proses selanjutnya adalah membuat stock solution dengan DMSO 50 dan dilakukan pengenceran stock solution menjadi berbagai konsentrasi dengan DMSO 10 . Sebelum melakukan pembedahan pada hewan uji, karbogen dengan komposisi 97 oksigen dan 3 karbondioksida disiapkan untuk perfusi kandung kemih pada cawan diseksi. Cawan diseksi lalu diisi dengan larutan Krebs-Henseleit bersuhu 4 o C, memilih hewan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati yaitu guinea pig jantan dan betina dengan berat badan 500 sampai dengan 700 gram dan usia 6 bulan. Guinea pig dibuat tidak sadar dengan melakukan benturan pada bagian belakang kepala lalu segera disembelih untuk membunuh hewan uji. Proses pengambilan kandung kemih harus dilakukan tanpa penarikan yang berlebihan untuk mencegah kerusakan jaringan. Lalu kandung kemih dipindahkan ke dalam cawan diseksi. Setelah itu lapisan otot dipisahkan dari lapisan mukosa dan serosa dengan menggunakan alat bedah minor dan dibantu dengan kaca pembesar. Kemudian kandung kemih dipotong pada bagian anterolateral dan dibentuk strip sebanyak 3 - 4 dengan ukuran ± 0.5 x 1 cm. Ujung preparat diikat dengan tali pada kedua sisinya. Salah satu ujung tali diikatkan pada besi pengait yang berhubungan dengan transducer dan ujung lainnya dikaitkan pada bagian bawah chamber sehingga preparat menggantung vertikal dan diusahakan tidak menempel pada dinding chamber. Larutan Krebs- Henseleit dimasukkan kedalam chamber organ bath sehingga merendam strip otot polos dan ditunggu selama 60 menit dengan tujuan agar strip otot polos dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang baru dan resting tension sebesar 0,5 gram.

3.6.2. Tahap Pengujian

Setelah strip otot polos melewati waktu 60 menit maka dilakukan pemberian carbachol 1 M dan efek kontraksinya ditetapkan sebagai 100 kontraksi. Strip otot polos kemudian diistirahatkan kembali dengan mengganti cairan sebelumnya dengan cairan Krebs-Henseleit yang baru selama 60 menit yang kemudian dilakukan pemberian carbachol dalam beberapa konsentrasi yaitu 0,01 M, 0,1 M, 1 M, 10 M, dan 100 M. Kontraksi yang dihasilkan dihitung