20
Gambar 3.2 Cara kerja pemberian ekstrak Nigella sativa
Setelah  itu  dilakukan  pengujian  dengan  kontrol  yaitu  DMSO  yang digunakan  sebagai  pelarut  ekstrak  Nigella  sativa.  Pengujian  dilakukan  dengan
terlebih dahulu memasukkan 1  M carbachol pada chamber yang diikuti dengan pemberian  DMSO  setelah  kontraksi  stabil  kedalam  setiap  chamber  sebagai
kontrol  untuk  tiap-tiap  konsentrasi  ekstrak  Nigella  sativa  yang  diuji.  Hasil kontraktilitas strip otot polos direkam pada software Labchart.
Gambar 3.3 Cara kerja pemberian kontrol DMSO
Apabila  strip  otot  polos  akan  diuji  dengan  bahan  lain  maka  dilakukan washing  dengan  cara  mengeluarkan  cairan  yang  ada  di  dalam  chamber  dan
menggantinya dengan cairan  yang baru larutan  Krebs-Hanseleit dan bahan yang akan  diuji.  Strip  otot  polos  harus  ditunggu  selama  60  menit  sebelum  bisa  diuji
lagi.
3.6.3. Tahap Pengolahan
Hasil  yang  telah  terekam  di  program  LabChart  7  v7.1  diambil  dan dianalisis  dengan  program  SPSS  16.0.  Pengujian  normalitas  data  menggunakan
Shapiro-Wilk  karena  data  yang  diuji  kurang  dari  50.  Analisis  data  menggunakan cara  Independent-Samples  t  Test  bila  distribusi  sampel  homogen  dan  Mann-
Withney bila distribusi sampel tidak homogen.
21
22
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  guinea  pig  dengan  rerata  berat sebesar 587,62 ± 14,52 gram.
4.1. Efek Carbachol terhadap Kontraktilitas Otot Polos
Induksi  kontraksi  dilakukan  dengan  cara  memberikan  carbachol  dengan konsentrasi  0,01  M,  0,1  M,  1
M,  10 M,  100  M.  Hal  ini  bertujuan  untuk
menilai  apakah  terjadi  relaksasi  atau  kontraksi  setelah  strip  otot  polos  diberikan ekstrak Nigella sativa.
Pengujian  dilakukan  dengan  anggapan  bahwa  kosentrasi  carbachol sebesar  1 M  sebagai  nilai  100    dari  kontraksi  strip  otot  polos.  Lalu  hasil
pemberian carbachol dengan konsentrasi yang berbeda dibandingkan dengan nilai kontraksi  strip  otot  polos  dengan  pemberian  1  M.  Maka  didapatkan  hasil
kontraksi strip otot polos dengan pemberian carbachol  0,01  M, 0,1  M, 1  M, 10  M, 100  M berturut-turut adalah 0,81  ± 0,47 , 10,56 ± 6,09 , 102,39 ±
5,47 , 112,63 ± 10,55 ,  dan 65,32 ± 9,89 .
4.2. Efek Ekstrak Nigella sativa dan DMSO Terhadap Kontraktilitas Otot
Polos
Penelitian  ini  menggunakan  ekstrak  Nigella  sativa  yang  telah  dibuat menjadi beberapa konsentrasi yaitu, 5x10
-6
, 5x10
-5
, 5x10
-4
, 5x10
-3
, dan 5x10
-2
.  Penurunan  kontraksi  sudah  dapat  dilihat  dari  pemberian  konsentrasi 5x10
-6
dan  selanjutnya  tidak  terlalu  mencolok.  Hasil  kontraksi  didapatkan dengan membandingkan nilai induksi kontraksi oleh carbachol 1  M dengan hasil
kontraksi dari pemberian ekstrak Nigella sativa. Maka didapatkan hasil kontraksi strip  otot  polos  dengan  pemberian  ekstrak  Nigella  sativa  berturut-turut  adalah
59,2573±5,42  ,  40,0358±3,82  ,  33,2701±3,35  ,  28,903±2,97  ,  dan 23,0274±2,78 .
21
23
Dalam  melakukan  pengenceran,  ekstrak  Nigella  sativa  dicampurkan dengan DMSO agar mencapai  konsentrasi  yang  diinginkan. Untuk membuktikan
bahwa  tidak  ada  efek  relaksasi  yang  bermakna  dari  DMSO  yang  mempengaruhi penurunan  kontraksi  yang  diperlihatkan  pada  pemberian  ekstrak  Nigella  sativa
maka harus dibandingkan dengan pemberian DMSO saja pada otot polos kandung kemih  guinea  pig.  Maka  didapatkan  hasil  kontraksi  strip  otot  polos  dengan
pemberian  DMSO  berturut-turut  adalah  80,0003±3,35  ,  57,007±3,04  , 50,9441±2,68 , 44,1126±3,53 , 40,6004± 3,47 .
Data  grafik  dibawah  didapat  dari  rerata  pemberian  ekstrak  Nigella  sativa dan  DMSO.  Dapat  dilihat  bahwa  efek  relaksasi  yang  ditimbulkan  oleh  ekstrak
Nigella    sativa  lebih  besar  daripada  oleh  DMSO.  Hal  ini  membuktikan  bahwa efek relaksasi oleh ekstrak Nigella sativa tidak atau sedikit dipengaruhi oleh efek
relaksasi oleh DMSO.
Gambar  4.1.  Grafik  perbandingan  kontraksi  otot  polos  kandung  kemih guinea  pig  pada  pemberian  ekstrak  Nigella  sativa  dengan  konsentrasi
5x10
-6
,  5x10
-5
,  5x10
-4
,  5x10
-3
,  dan  5x10
-2
dan  DMSO sebanyak 5 kali