Tahap Pengolahan Cara Kerja
23
Dalam melakukan pengenceran, ekstrak Nigella sativa dicampurkan dengan DMSO agar mencapai konsentrasi yang diinginkan. Untuk membuktikan
bahwa tidak ada efek relaksasi yang bermakna dari DMSO yang mempengaruhi penurunan kontraksi yang diperlihatkan pada pemberian ekstrak Nigella sativa
maka harus dibandingkan dengan pemberian DMSO saja pada otot polos kandung kemih guinea pig. Maka didapatkan hasil kontraksi strip otot polos dengan
pemberian DMSO berturut-turut adalah 80,0003±3,35 , 57,007±3,04 , 50,9441±2,68 , 44,1126±3,53 , 40,6004± 3,47 .
Data grafik dibawah didapat dari rerata pemberian ekstrak Nigella sativa dan DMSO. Dapat dilihat bahwa efek relaksasi yang ditimbulkan oleh ekstrak
Nigella sativa lebih besar daripada oleh DMSO. Hal ini membuktikan bahwa efek relaksasi oleh ekstrak Nigella sativa tidak atau sedikit dipengaruhi oleh efek
relaksasi oleh DMSO.
Gambar 4.1. Grafik perbandingan kontraksi otot polos kandung kemih guinea pig pada pemberian ekstrak Nigella sativa dengan konsentrasi
5x10
-6
, 5x10
-5
, 5x10
-4
, 5x10
-3
, dan 5x10
-2
dan DMSO sebanyak 5 kali
24
Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan Nigella sativa dan kelompok kontrol dengan DMSO. Data yang
didapatkan berupa numerik. Untuk data numerik dari dua kelompok maka data tersebut harus diuji dengan Independent-Samples t Test dan didapatkan perbedaan
bermakna = p 0,05 dalam efek relaksasi otot polos kandung kemih guinea pig.
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat penurunan kontraksi otot polos kandung kemih guinea pig yang timbul atas pengaruh pemberian ekstrak Nigella
sativa. Strip otot polos harus diinduksi untuk mencapai kontraksi maksimal dengan pemberian carbachol yang mampu menginduksi sensitisasi Ca
2+
dan meningkatkan fosforilasi MLCK.
24
Agar dapat melihat pengaruh apa yang diberikan oleh ekstrak Nigella sativa, induksi kontraksi oleh carbachol tidak
diberikan pada konsentrasi maksimalnya yaitu 10 µM namun pada konsentrasi yang memberikan kontraksi setengah dari nilai maksimal kontraksi yaitu 1 µM.
Menurut penelitian sebelumnya, pemberian ekstrak Nigella sativa pada otot polos dapat menyebabkan penurunan nilai kontraksi.
17
Namun apabila induksi kontraksi oleh carbachol diberikan pada konsentrasi maksimal, peneliti tidak dapat melihat
kemungkinan terjadinya peningkatan kontraksi. Pemberian ekstrak Nigella sativa dengan pelarut etanol pada jejunum
kelinci yang dilakukan secara in vitro menunjukkan terdapat sebuah aktivitas spasmolitik yang dikarenakan tertutupnya kanal Ca
2+
. Pada pemberian ekstrak Nigella sativa yang dilarutkan dalam etanol seperti pada penelitian ini ditemukan
efek relaksasi pada misal pada jejunum kelinci, aorta kelinci, dan trakea guinea pig.
17
Ekstrak Nigella sativa memiliki beberapa bahan aktif salah satunya adalah thymoquinone yang dapat menimbulkan efek bronkokonstriksi dan peningkatan
tekanan intra-trakeal. Namun Apabila thymoquinone tersebut dihilangkan dari ekstrak Nigella sativa, efek bronkokonstriksi yang ditimbulkannya hilang.
17
Diduga thymoquinone memiliki reseptor yang spesifik pada bronkus sehingga efek peningkatan kontraksi hanya terjadi pada bronkus. Hal ini menunjukkan
bahwa thymoquinone tidak menimbulkan efek kontraksi pada kandung kemih. Namun bahan aktif yang dapat menurunkan kontraksi belum diketahui.
25
Ekstrak Nigella sativa melakukan blokade pada kanal Ca
2+
sehingga otot polos tidak dapat berkontraksi.
5
Mekanisme kontraksi otot polos didahului oleh ikatan antara Ca
2+
dan calmodulin. Sumber Ca
2+
didapatkan dari intrasel yaitu cadangan Ca
2+
di retikulum sarkoplasma dan dari ekstrasel melalui L-type channel yang merupakan voltage-gated channel. Namun L-type channel harus diaktivasi
melalui depolarisasi atau oleh DAG. Maka sumber utama Ca
2+
adalah dari retikulum sarkoplasma.
6
Maka penurunan kontraksi yang ditimbulkan oleh ekstrak Nigella sativa tidak langsung terlihat namun terjadi secara perlahan-lahan.
Ekstrak Nigella sativa bukan merupakan antagonis Ca
2+
ataupun agonis relaksasi melainkan menghambat kanal Ca
2+
sehingga menurunkan kadar Ca
2+
saat terjadinya kontraksi. Maka untuk melihat efek relaksasinya perlu dilakukan
induksi kontraksi yaitu oleh carbachol. Saat ini diketahui 30 dari total responden sebanyak 2369 yang ada di
Asia adalah menderita overactive bladder. Sedangkan di Indonesia dari 242 responden ditemukan 43 menderita overactive bladder.
25
Pengobatan overactive bladder adalah dengan menggunakan antimuskarinik dengan tujuan
mengurangi kontraksi otot detrusor kandung kemih.
9
Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak Nigella sativa dapat menurunkan kontraksi otot polos kandung kemih. Apabila dilakukan pengujian
farmakodinamik dan farmakokinetik, ekstrak Nigella sativa mungkin dapat digunakan sebagai tatalaksana pada gangguan berkemih, misal overactive
bladder. Rasulullah SAW dalam hadisnya juga menegaskan bahwa Nigella sativa atau habatussauda merupakan obat dari segala penyakit.
4
Di Asia pengobatan gejala overactive bladder masih tergolong lebih rendah daripada negara-negara barat.
25
Padahal Nigella sativa sudah lama digunakan sebagai pengobatan alternatif berbagai penyakit di Asia khususnya
bagian timur tengah.
1
Maka hal ini mendorong penggunaan Nigella sativa sebagai terapi alternatif terhadap gangguan berkemih, misal overactive bladder.