Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

11 Berdasarkan uraian dan beberapa hasil penelitian di atas, studi mengenai faktor-faktor yang dapat mendorong peningkatan nilai tukar perdagangan kinerja perdagangan menjadi penting dilakukan. Penelitian yang mengaitkan antara infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi dengan kinerja perdagangan internasional diperlukan untuk mengetahui perannya terhadap nilai tukar perdagangan suatu negara. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, penelitan ini akan meneliti pengaruh infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi terhadap kinerja perdagangan internasional. Penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Beberapa permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi infrastruktur transportasi dan teknologi komunikasi informasi serta nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur? 2. Bagaimana pengaruh infrastruktur transportasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur? 3. Bagaimana pengaruh teknologi informasi komunikasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis perkembangan infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi dan nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. 2. Menganalisis pengaruh infrastruktur transportasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. 3. Menganalisis pengaruh teknologi informasi komunikasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. 12

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi terhadap nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Selain itu, temuan yang didapat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia dalam memodelkan skenario pengembangan infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi serta kebijakan perdagangan internasional. Lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat pula digunakan oleh kalangan swasta dalam rangka menghadapi persaingan perdagangan internasional yang semakin ketat.

1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada studi kasus infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi serta kaitannya dengan nilai tukar perdagangan di negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Negara-negara ASEAN yang diteliti adalah Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Singapura dan Vietnam. Sedangkan negara-negara Asia Timur yang diteliti adalah China, Jepang, Hongkong dan Korea Selatan. Idealnya semua negara-negara di kawasan ASEAN dan Asia Timur masuk dalam cakupan penelitian. Karena keterbatasan ketersediaan data menyebabkan tidak semua negara-negara di kawasan ASEAN dan Asia Timur masuk dalam cakupan penelitian. Total nilai eksport dan impor enam negara ASEAN ke empat negara Asia Timur yang diteliti selalu mengalami peningkatan dalam periode 2001-2009. Variabel yang digunakan dikelompokkan menjadi dua variabel, 1 infrastruktur transportasi dan 2 teknologi informasi komunikasi. Variabel infrastruktur transportasi meliputi: indeks kualitas infrastruktur transportasi, biaya ekspor per kontainer, biaya impor per kontainer, waktu ekspor dan waktu impor. Sedangkan variabel teknologi informasi komunikasi yang digunakan terdiri atas pengguna internet, ekspor barang teknologi informasi komunikasi dan impor barang teknologi informasi komunikasi. Sumber utama data pada penelitian ini berasal dari COMTRADE, World Development Indicator, Global Competitiveness Report, dan Doing Business – World Bank. Mengingat ketersediaan data, maka data yang digunakan dalam 13 penelitian ini merupakan data tahunan. Adapun periode penelitian antara tahun 2006 sampai dengan 2009. Periode ini dipilih untuk menghindari imbas krisis tahun 1998 dan juga karena masalah ketersediaan data. Untuk memenuhi syarat analisis dan upaya menjawab tujuan penelitian, maka kombinasi series data tahunan pada negara-negara ASEAN dan Asia Timur cross section dibangun menjadi data panel. 14 Halaman ini sengaja dikosongkan 15

II. TINJAUAN PUSTAKA