15
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nilai Tukar Perdagangan
Salvatore 1997, menyatakan bahwa nilai tukar perdagangan terms of trade dari suatu negara merupakan rasio harga komoditi ekspornya terhadap
harga komoditi impornya. Misalkan di dunia ini hanya terdiri dari dua negara, ekspor salah satu pihak merupakan impor bagi pihak yang lain, maka nilai tukar
perdagangan dari suatu negara merupakan kebalikan dari nilai tukar perdagangan negara lain yang yang menjadi mitra dagangnya. Keadaan yang sebenarnya di
dunia ini terdiri dari banyak negara dan jenis komoditi yang diperdagangkan pun sangat banyak dan bervariasi. Oleh sebab itu, pengukuran nilai tukar perdagangan
tidak semata-mata didasarkan pada perhitungan rasio harga antara dua komoditi melainkan harus dirinci berdasarkan suatu indeks. Di dalam indeks tersebut
termuat harga-harga dari berbagai komoditi yang diekspor dan diimpor oleh negara-negara yang bersangkutan. Nilai tukar perdagangan yang berkaitan
dengan komoditi atau barter neto N net barter terms of trade, dihitung berdasarkan rasio indeks harga komoditi ekspor suatu negara Px terhadap indeks
harga komoditi impornya Pm dikalikan 100 guna menyatakan nilai tukar perdagangan tersebut dalam angka persen. Bila N lebih besar daripada 100 atau
terjadi kenaikan net barter terms of trade berarti terjadi perkembangan perdagangan luar negeri yang positifbaik karena dengan nilai ekspor tertentu
diperoleh nilai impor yang lebih besar. Menurut Apridar 2009, terms of trade adalah besaran statistik yang
mencerminkan daya tukar suatu barang lain antara dua negara baik dalam bentuk harga maupun volume. Terdapat beberapa definisi nilai tukar perdagangan, yaitu
Income Term of Trade, Gross Barter Term of Trade, Capacity Term of Trade, Factorial Term of Trade dan Double Factorial Term of Trade. Dalam penelitian
ini, nilai tukar perdagangan yang dipakai adalah net barter terms of trade, karena dalam perdagangan ini belum melibatkan pemakaian uang.
16
Barang Y
Barang X
2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Nilai Tukar Perdagangan