Geologi dan Topografi Hidrologi

16

4.2.3 Klimatologi

Secara umum, kondisi iklim kota Jakarta termasuk Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo memiliki iklim tropis dengan curah hujan sepanjang tahun 2000 –1913.8 mmtahun. Suhu udara di Muara Angke cukup tinggi. Suhu udara maksimum berkisar 31.4 o C pada siang hari dan berkisar 25.4 o C pada malam hari. Kelembaban udara rata-rata adalah 77 dan kecepatan angin rata-rata sebesar 7 knotsjam dengan arah angin yang selalu berubah-ubah sesuai musim pada tiap tahunnya Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta 2001.

4.3 Kondisi Biotik

Flora di Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo DKI Jakarta didominasi oleh jenis bakau Rhizophora mucronata, sedangkan jenis tumbuhan mangrove yang tumbuh alami di pematang-pematang tambak adalah jenis api-api Avicennia marina, tancang Bruguiera sp., pedada Sonneratia alba, dan Nypa fruticans. Di samping itu, ditemukan pula jenis fauna di kawasan tersebut, antara lain burung air pecuk padi Phalacrocorax niger, cangak laut Ardea sumatrana, bambangan merah Ixobrychus cinnamomeus, raja udang meninting Alcedo meninting, ikan gabus Channa striata, ikan mas Cyprinus carpio, leleClarias batrachus, dan reptil, yaitu kadal Mabuya multifasciata, katak Polypedates leucomystax, kodok Limnonectes macrodon, biawak Varanus rudicollis. 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam

Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter batang, panjang buku, jumlah buku, jumlah daun, jumlah cabang, berat kering total, nisbah pucuk akar, dan prosentase tumbuh tanaman. Rekapitulasi hasil sidik ragam komponen pertumbuhan tanaman dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan dan blok terhadap variabel pertumbuhan semai Variabel Perlakuan Blok kelompok Pertumbuhan tinggi semai tn Pertumbuhan diameter batang Panjang buku Jumlah buku Jumlah daun Jumlah cabang tn tn tn tn tn tn tn Berat kering total BKT tn Nisbah pucuk akar NPA tn Prosentase tumbuh tanaman tn : berpengaruh nyata menurut uji F pada taraf 5, tn : tidak nyata. Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa perlakuan menyebabkan respon yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan tinggi, diameter, jumlah daun, berat kering total BKT, nisbah pucuk akar NPA, dan prosentase tumbuh tanaman. Adapun semua respon pertumbuhan semai, kecuali variabel jumlah cabang, tidak menampakan perbedaan antara individu semai yang diletakkan di blok naungan dan tanpa naungan. Secara rinci, tabel hasil pengolahan data dapat dilihat pada Lampiran 3. Pertumbuhan Tinggi Semai Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa perlakuan tingkat penggenangan memberi pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi semai. Pengaruh tingkat penggenangan terhadap pertumbuhan tinggi disajikan pada Tabel 2.