28
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perlakuan tingkat penggenangan berpengaruh signifikan terhadap respon pertumbuhan semai B. gymnorrhiza, kecuali terhadap panjang buku, jumlah
buku, dan jumlah cabang. Selain itu, semua semai baik pada kondisi naungan maupun tanpa naungan tidak menampakkan perbedaan, kecuali dalam hal
jumlah cabang. 2. Berdasarkan parameter pengujian, tingkat penggenangan batas leher akar
pada kondisi naungan maupun tanpa naungan memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan optimal B. gymnorrhiza. Selain itu, jenis ini juga
mampu beradaptasi dan tumbuh dengan baik hingga penggenangan batas setengah tinggi batang bebas daun.
6.2 Saran
Saran yang dianjurkan berdasarkan hasil penelitian ini adalah penanaman semai B. gymnorrhiza sebaiknya dilakukan pada penggenangan hingga batas leher
akar. Ini terkait adanya pertumbuhan optimal semai B. gymnorrhiza pada
penggenangan hingga batas leher akar.
ii
RESPON PERTUMBUHAN SEMAI TANCANG Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. TERHADAP TINGKAT
PENGGENANGAN DI KAWASAN MANGROVE JALAN TOL SEDYATMO, JAKARTA UTARA
INDAH PERMATASARI
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
29
DAFTAR PUSTAKA
Brown S. 1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest. A Primer. FAO Forestry paper No. 134. USA: FAO.
Chapman SB. 1976. Production Ecology and Nutrient Budgets Method in Plant Ecology SB Chapman, 2
nd
Ed. Oxford: Blackwell Scientific Publisher. Direktorat Jenderal Kehutanan. 1978. Pedoman Silvikultur Hutan Payau. Surat
Keputusan Direktorat Jenderal Kehutanan No. 60kptsDJ1978. Jakarta: Direktorat Jenderal Kehutanan.
Halidah. 2009. Pengaruh tinggi genangan dan jarak tanaman terhadap pertumbuhan anakan Rhizophora mucronata Lam. di Pantai Barat
Sulawesi Selatan. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 71:25 –34.
Harjadi S. 1991. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia. Kartesz
J. 2011.
Bruguiera gymnorrhiza
L. Lam.
http:B.20gymnorrhizaGoogle20Terjemahan2.htm
. [20 Oktober 2011]. Kusmana C. 1993. A study on mangrove forest management base on ecological
data in East Sumatera, Indonesia [desertasi]. Japan: Faculty Agricultural, Kyoto University.
_________. 1995. Manajemen Hutan Mangrove di Indonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Kusmana C, Wilarso S, Hilwan I, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T, Triswanto A, Yunasfi, Hamzah. 2005. Teknik Rehabilitasi Mangrove.
Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Lewenussa A. 2009. Pengaruh mikoriza dan bio organik terhadap pertumbuhan
bibit Cananga odorata Lamk Hook. Fet Thoms [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Mattjik AA dan Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor: IPB Press.
Noor YS, M. Khazali, I.N.N Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: Ditjen PKA Departemen Kehutanan dan Wetlands
International Indonesia Programme. Nybakken JW. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT.
Gramedia. Ramadani H. 2008. Formulasi inokulum fungi mikoriza arbuskula FMA dan
vermikompos dalam meningkatkan kualitas bibit jati Muna Tectona grandis Linn.F. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor.
Salisbury FB dan Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga. Bandung: ITB Bandung.
30
Santoso H. 2011. Kebijakan Nasional Perencanaan Pengelolaan Mangrove. Jakarta: Kementrian PPN BAPPENAS.
Setyawan AD, Winarno K, Purnama PC. 2004. Review: Ekosistem Mangrove di Jawa: 2. Restorasi. Biodiversitas 52:105
–118. Sitompul SM dan Guritmo B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Soerianegara I, Indrawan A. 1980. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Supriatna
N, Safari
A. 2009.
Informasi Singkat
Benih. http:
bpthbalinusra.net.htm
.
[27 Agustus 2011]. Wibisono HS. 2009. Pemanfaatan mychorrhizal helper bacteria MHBs dan
fungi mikoriza arbuskula FMA untuk meningkatkan pertumbuhan semai gmelina Gmelina arborea Roxb. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
ii
RESPON PERTUMBUHAN SEMAI TANCANG Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. TERHADAP TINGKAT
PENGGENANGAN DI KAWASAN MANGROVE JALAN TOL SEDYATMO, JAKARTA UTARA
INDAH PERMATASARI
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
iii
RESPON PERTUMBUHAN SEMAI TANCANG Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. TERHADAP TINGKAT
PENGGENANGAN DI KAWASAN MANGROVE JALAN TOL SEDYATMO, JAKARTA UTARA
INDAH PERMATASARI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
iiii
RINGKASAN
INDAH PERMATASARI. Respon Pertumbuhan Semai Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. terhadap Tingkat Penggenangan di Kawasan Mangrove
Jalan Tol Sedyatmo, Jakarta Utara. Dibimbing oleh CECEP KUSMANA.
Indonesia sebagai negara mega biodiversitas memiliki luas hutan mangrove sekitar 7.7 juta hektar. Hutan mangrove dengan berbagai manfaatnya
pada aspek ekologi, ekonomi, dan sosial, tidak terlepas dari permasalahan, di antaranya konversi hutan dan pemanfaatan hutan secara berlebihan. Selain
permasalahan di Indonesia, terdapat pula permasalahan lingkungan dunia. Permasalahan tersebut adalah global warming yang berpengaruh pula terhadap
hutan mangrove di Indonesia atas dampak kenaikan permukaan air laut yang ditimbulkan. Terkait hal tersebut, diperlukan informasi mengenai jenis mangrove
yang adaptif atas kenaikan permukaan air laut dan juga jenis yang mampu mendukung untuk rehabilitasi lahan mangrove. Oleh sebab itu, kebutuhan
informasi tentang respon pertumbuhan jenis mangrove pada berbagai tingkat penggenangan juga naungan menjadikan penelitian ini penting untuk dilakukan.
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak kelompok lengkap RAKL dengan perlakuan tingkat penggenangan yang diletakkan dalam dua blok
atau kelompok, yaitu blok naungan dan tanpa naungan. Perlakuan tersebut terbagi menjadi tiga taraf perlakuan, yakni penggenangan hingga batas leher akar,
penggenangan antara ¼ tinggi batang bebas daun T dan ½ T, serta penggenangan antara ½ T dan ¾ T. Jenis tanaman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semai tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. yang berumur 6 bulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat penggenangan
yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan semai B. gymnorrhiza adalah penggenangan hingga batas leher akar. Namun, B. gymnorrhiza dapat beradaptasi
dan tumbuh baik pada penggenangan hingga batas ½ tinggi batang bebas daun. Adapun pengaruh blok tidak memberikan pengaruh terhadap respon parameter
pertumbuhan semai, kecuali dalam hal jumlah cabang. Kata-kata kunci :
Bruguiera gymnorrhiza, mangrove, naungan, penggenangan, pertumbuhan semai.
ivi
SUMMARY
INDAH PERMATASARI. The Growth Responses of Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. Seedling on Inundation Level in Kawasan Mangrove
Jalan Tol Sedyatmo, Jakarta Utara. Under supervised of CECEP KUSMANA.
Indonesia as a mega biodiversity country has mangrove forest amounted to 7.7 million hectares. Mangrove forest with whole benefits in ecology, economy,
and social aspects, also have the problems, such as forest conversion and land overuse. Besides the problems in Indonesia, there is also world environment
problem. That is global warming that take effect mangrove forest for rising of sea level effect. Related to that things, we need to know the information about species
of mangroves that can be adaptived at increasing sea level and also species that can support for mangrove rehabilitation. Because of that, information needed
about mangrove species growth responses at various inundation levels and shading caused this research important to do. This research used Randomized
Complete Block Design with inundation level treatment that placed in two blocks, shading block and without shading block. The treatment is divided into three
treatment stages, that are inundation until limit of the root neck, inundation between ¼ clear bole height and ½ clear bole height, and inundation between ½
clear bole height and ¾ clear bole height. Mangrove species that is used in this research is 6 months years old seedling of tancang Bruguiera gymnorrhiza L.
Lamk.. The research results showed that inundation level which gave the best influence to the growth of B. gymnorrhiza seedling is inundatoion until limit of
neck of the root. However, B. gymnorrhiza can adapt and having good growth at inundation up to ½ clear bole height. In general, the influence of research block
did not give effect to the growth parameter responses, except in branch of seedling.
Keywords : Bruguiera gymnorrhiza, mangrove, shading, inundation, seedling
vi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Respon Pertumbuhan Semai Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. terhadap
Tingkat Penggenangan di Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo, Jakarta Utara ”
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Desember 2011
Indah Permatasari NRP E44070040
vii
Judul Skripsi :
Respon Pertumbuhan Semai Tancang Bruguiera gymnorrhiza
L. Lamk.
terhadap Tingkat
Penggenangan di Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo, Jakarta Utara
Nama :
Indah Permatasari NRP
: E44070040
Menyetujui: Dosen Pembimbing,
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS NIP. 19610212 198501 1 001
Mengetahui: Ketua Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB,
Prof. Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS NIP. 19601024 198403 1 009
Tanggal lulus:
viii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Alllah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juni-September 2011 adalah pertumbuhan semai tancang, dengan judul Respon
Pertumbuhan Semai Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. terhadap Tingkat Penggenangan di Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo , Jakarta Utara.
Harapan penulis ialah semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang kehutanan, khususnya silvikultur.
Bogor, Desember 2011 Penulis
viiii
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini dan juga pihak yang selama ini membimbing penulis,
antara lain : 1.
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS yang telah mencurahkan segala kesabaran, perhatian, waktu, tenaga, serta pikiran beliau dalam memberikan arahan dan
bimbingan. 2.
Dr. Ir. Agus Priyono, Kartono, M.Si selaku dosen penguji siding komprehensif, Ir. Iwan Hilwan, MS sebagai ketua sidang, dan Dr. Ulfah
Juniarti Siregar M.Agr. sebagai moderator seminar hasil penelitian. 3.
Staf Tata Usaha : Ibu Aliyah, Pak Ismail, Pak Dedi, dan Mas Saiful, serta keluarga Laboratorium Ekologi : Bu Yani dan Bi Rah atas semua bantuan
dan keramahannya selama penulis melakukan penelitian. 4.
Keluarga besar baik dosen dan staf Departemen Silvikultur atas ilmu yang telah penulis peroleh serta suasana kekeluargaannya.
5. Ayah, Ibu dan seluruh keluarga besar tercinta atas segala motivasi, doa, dan
kasih sayang yang telah diberikan. 6.
Teman-teman satu bimbingan : Sariavi Putri, Yuda Purnama, Hireng Ambaraji atas semangat perjuangannya.
7. Teman-teman Silvikultur 44 dan se-Fakultas Kehutanan IPB: Sri Handayani,
Rusdi Indra Safutra, Dyah Ayu Fitriasari, Anindita Kusumaningrum, Laswi Irmayanti, Eri Sugiarto, Hendra Prasetia, dan seluruh teman-teman atas
segala bantuan, dukungan, motivasinya, semua kenangan yang telah kita lalui, dan kebersamaan ini semoga bisa tetap terjalin.
8. Teman dan sahabat yang sekaligus telah menjadi keluarga di Bogor: Winda
Puspita Sari, Listika Minarti, Gabby Elfanda Mumpunie, Tika Sri Aminah, Tifanny Sukmawati, Nurul Inayah, Fatma Silviani, Eva, Asia, Fadlullah
Abdurachman, Aditya Wahyu Tri Asmoro, Dede Saputra, dan Sukmaraharja Aulia Rachman Tarigan atas kebersamaan dan kenangan indah selama ini.
9. Semua pihak yang belum disebutkan, tanpa mengurangi rasa hormat.
Semoga segala kebaikan dibalas Allah SWT.
ixi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 11 Februari 1989 sebagai anak ke-6 dari enam bersaudara pasangan Sumantha Mandhari S.E.
Alm. dan Unisah. Pada tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB USMI. Penulis memilih Program Studi Silvikultur, Fakultas Kehutanan.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan, yakni sebagai staf Public Relation Division International Forest
Student Association IFSA tahun 2009, staf Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia PSDM Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB
BEM-E tahun 2009, staf Project Division Tree Grower Community TGC tahun 2010, staf Departemen PSDM Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
IPB BEM-KM tahun 2010, dan staf Unit Kegiatan Mahasiswa UKM Agric- Basketball IPB tahun 2008-2011. Selain itu, penulis juga aktif di kepanitiaan
kegiatan kemahasiswaan. Penulis juga melakukan beberapa kegiatan praktek lapang. Kegiatan praktek tersebut, yaitu Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan
PPEH di Pangandaran dan Gunung Sawal Jawa Barat, Prakek Pengelolaan Hutan PPH di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW Sukabumi serta
Praktek Kerja Profesi PKP di PT. Batubara Lahat, Sumatera Selatan. Penulis berhasil memperoleh beberapa penghargaan, di antaranya: 1
juara 2 Lomba Esai Aquaculture Festival oleh Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB, tahun 2010; 2 juara 2 Kompetisi Mahasiswa
Berprestasi Tingkat Departemen Silvikultur IPB, tahun 2010; dan 3 juara 2 Kompetisi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas Kehutanan IPB, tahun 2010.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Respon Pertumbuhan Semai Tancang Bruguiera
gymnorrhiza L. Lamk. terhadap Tingkat Penggenangan di Kawasan Mangrove Jalan Tol Sedyatmo, Jakarta Utara, dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana,
MS.
xi
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL
xii DAFTAR GAMBAR
xiii DAFTAR LAMPIRAN
xiv I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 2
1.3 Manfaat Penelitian 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Mangrove
3 2.2 Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk.
3 2.2.1 Taksonomi
3 2.2.2 Deskripsi Botani
4 2.2.3 Persyaratan Tempat Tumbuh dan Persebaran Alami
5 2.2.4 Pemanfaatan
5 2.3 Biomassa
6 III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu 7
3.2 Bahan dan Alat 7
3.3 Metode Pengumpulan Data 7
3.3.1 Persiapan Percobaan 7
3.3.2 Pengamatan dan Pengukuran 9
3.4 Metode Analisis Data 12
3.4.1 Rancangan Percobaan 12
3.4.2 Analisis Data 13
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas
14 4.2 Kondisi Fisik
15 4.2.1 Geologi dan Topografi
15 4.2.2 Hidrologi
15 4.2.3 Klimatologi
16
xii
4.3 Kondisi Biotik 16
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil
17 5.2 Pembahasan
24 VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 28
6.2 Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 31
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman 1 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan dan blok terhadap
variabel pertumbuhan semai 17
2 Hasil uji Duncan pengaruh tingkat penggenangan terhadap
pertumbuhan tinggi semai 18
3 Hasil uji Duncan pengaruh tingkat penggenangan terhadap
pertumbuhan diameter batang 19
4 Hasil uji Duncan pengaruh tingkat penggenangan terhadap
perubahan jumlah daun 20
5 Hasil uji Duncan pengaruh blok atau kelompok terhadap
pertambahan jumlah cabang 21
6 Hasil uji Duncan pengaruh tingkat penggenangan terhadap
berat kering total 21
7 Hasil uji Duncan pengaruh tingkat penggenangan terhadap
nisbah pucuk akar 22
8 Prosentase tumbuh tanaman
24
xiiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Sandaran semai di area terbuka A dan sandaran semai di bawah
naungan B 8
2 Peta lokasi penelitian 14
3 Pertumbuhan tinggi semai 18
4 Pertumbuhan diameter batang semai 19
5 Perubahan jumlah daun semai 20
6 Pertambahan jumlah cabang semai 21
7 Berat kering total semai 22
8 Nisbah pucuk akar semai 23
xivi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Blok percobaan: A. tanpa naungan, B. dengan naungan
32 2 Sampel semai di blok percobaan: A
–B. tanpa naungan, C–D. dengan naungan
32 3 Pengukuran tinggi dan diameter semai
33 4 Sampel hama pada semai: A. telur keong, B. keong, C. serangga
33 5. Sampel hasil pemanenan untuk pengukuran biomassa:
A. seluruh sampel berat basah semai, B –C. sampel berat basah daun,
D –E. sampel berat basah cabang, F–G. sampel berat basah batang,
H –I. sampel berat basah akar
33 6. Hasil pengolahan data pertumbuhan tinggi semai hasil transformasi 35
7. Hasil pengolahan data pertumbuhan diameter hasil transformasi 36
8. Hasil pengolahan data pertumbuhan panjang buku hasil transformasi 37 9. Hasil pengolahan data pertumbuhan jumlah buku hasil transformasi 39
10. Hasil pengolahan data perubahan jumlah daun 40
11. Hasil pengolahan data pertambahan jumlah cabang hasil transformasi 41 12. Hasil pengolahan data berat kering total
43 13. Hasil pengolahan data nisbah pucuk akar
45 14. Hasil pengolahan data prosentase tumbuh tanaman
46
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara mega biodiversitas memiliki beragam ekosistem. Salah satu tipe ekosistem tersebut adalah hutan mangrove. Berdasarkan hasil
inventarisasi dan identifikasi pada tahun 2006 oleh Ditjen Rehabilitasi Lahan Perhutanan Sosial RLPS, luas total hutan mangrove di Indonesia diperkirakan
7.7 juta hektar Santoso 2011. Luasan tersebut tersebar di pulau-pulau Indonesia. Secara umum, hutan mangrove didefinisikan sebagai hutan yang terdapat di
daerah-daerah yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove tidak hanya memiliki manfaat pada
aspek ekologi, tetapi juga pada aspek ekonomi, dan sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, di Indonesia terdapat beberapa
permasalahan hutan mangrove, diantaranya konversi hutan serta pemanfaatan mangrove yang tidak terkontrol. Di samping itu, saat ini juga terdapat
permasalahan lingkungan yang dihadapi di berbagai belahan dunia, yakni pemanasan global global warming. Salah satu dampak dari pemanasan global
adalah naiknya permukaan air laut. Hal ini tentunya akan berpengaruh pula terhadap kondisi hutan mangrove, terutama mengenai kemampuan adapatasi
jenis-jenis mangrove akan dampak tersebut. Berdasarkan pernyataan sebelumnya mengenai luasan hutan mangrove,
manfaatnya serta permasalahannya di Indonesia, terciptalah suatu peluang untuk pengembangan pembudidayaan jenis mangrove dengan perlakuan yang tepat.
Jenis tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan jenis tersebut termasuk dalam flora mangrove sejati.
Artinya, jenis B. gymnorrhiza memiliki peran ekologi utama dalam formasi mangrove dan termasuk kedalam kelompok flora yang mampu membentuk
tegakan murni Kusmana et al. 2005.
2
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji respon pertumbuhan B. gymnorrhiza terhadap tingkat
penggenangan pada kondisi naungan dan tanpa naungan. 2. Menentukan tingkat penggenangan dengan kondisi naungan atau tanpa
naungan yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan optimal dari jenis B. gymnorrhiza.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah terdapatnya informasi mengenai respon toleransi pertumbuhan semai B. gymnorrhiza terhadap
penggenangan dan naungan.