Deskripsi Botani Tancang Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk.

5 Buah dari jenis B. gymnorrhiza melingkar spiral dan bundar melintang. Panjang buah 2 –2.5 cm. Hipokotilnya tumpul dan berwarna hijau tua keunguan. Ukuran panjang hipokotil adalah 12 –30 cm dan diameter 1.5–2 cm.

2.2.3 Persyaratan Tempat Tumbuh dan Persebaran Alami

B. gymnorrhiza merupakan jenis yang dominan pada hutan mangrove yang tinggi dan merupakan ciri dari perkembangan tahap akhir dari hutan pantai, serta tahap awal dalam transformasi menjadi tipe vegetasi daratan. Tumbuh di areal dengan salinitas rendah dan kering serta tanah yang memiliki aerasi yang baik. Jenis ini toleran terhadap daerah yang terlindung maupun yang mendapat sinar matahari langsung. Mereka juga tumbuh pada tepi daratan dari mangrove, sepanjang tambak serta surut dan payau. Ditemukan di tepi pantai hanya jika terjadi erosi pada lahan di hadapannya. Substratnya terdiri dari lumpur, pasir, dan kadang-kadang tanah gambut hitam. Jenis ini terkadang juga ditemukan di pinggir sungai yang kurang terpengaruh air laut. Hal tersebut mungkin disebabkan karena terbawanya buah B. gymnorrhiza oleh arus air atau gelombang pasang. Regenerasinya sering kali hanya dalam jumlah terbatas. Bunga relatif besar, memiliki kelopak bunga berwarna kemerahan, menggantung, dan mengundang burung untuk melakukan penyerbukan. Wilayah penyebaran jenis ini, yakni dari Afrika Timur dan Madagaskar hingga Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia menuju wilayah Pasifik Barat dan Australia Tropis. Kelimpahannya umum dan tersebar luas Noor et al. 2006.

2.2.4 Pemanfaatan

Manfaat dari tancang, bagian dalam hipokotilnya dapat dijadikan bahan makanan manisan kandeka, dicampur dengan gula. Kayunya yang berwarna merah juga digunakan sebagai kayu bakar dan untuk membuat arang Noor et al. 2006. Selain itu, menurut Supriatna dan Safari 2009, tanaman ini kayunya dapat digunakan sebagai bahan kontruksi, tiang telepon, bantalan kereta api, furniture, lantai, arang, dan kayu bakar. Adapun bagian kulitnya dapat dimanfaatkan sebagai obat mata, diare, dan malaria. 6

2.3 Biomassa

Biomassa didefinisikan sebagai jumlah total bahan organik hidup di atas tanah pada pohon termasuk daun, ranting, batang utama, dan kulit yang dinyatakan dalam berat kering oven per unit area Brown 1997. Biomassa dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu biomassa di atas permukaan tanah above ground biomass dan biomassa di bawah permukaan tanah below ground biomass. Lebih jauh dikatakan biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan unsur organik per unit luas pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi sistem produksi, umur tegakan hutan dan distribusi organik Kusmana 1993. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui besarnya biomassa tanaman. Menurut Chapman 1976, secara garis besar metode pendugaan biomassa di atas permukaan tanah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Metode Pemanenan a. Metode pemanenan individu tanaman b. Metode pemanenan kuadrat c. Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar rata-rata. 2. Metode Pendugaan Tidak Langsung a. Metode persamaan allometrik b. Metode pengukuran panen Crop Meter.