penambahan  garam  dengan  perbandingan  25-50  kg  garam  dalam  100  L  air  laut. Tahap pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran selama 3-4 jam setengah
hari  jika  cuaca  panas.  Ketika  musim  hujan,  atau  mendung  proses  penjemuran dilakukan lebih dari 12 jam.
Daerah  pemasaran  ikan  teri  nasi  meliputi  kota  Metro,  kota  Bandar Lampung  dan  Jakarta.  Konsumen  atau  pengusaha  datang  langsung  ke  lokasi
tersebut.  Produk  dikirim  ke  Jakarta  dengan  periode  pengiriman  setiap  hari mencapai  10
–  20  ton.    Setiap  1  kg  ikan  teri  yang  dipasarkan,  sebesar  Rp  50,- disumbangkan  untuk  kas  daerah.    Produk  yang  di  kirim  ke  Jakarta  dikemas
menggunakan  kardus.    Untuk  produk  ikan  teri  yang  menggunakan    kemasan plastik  hanya  pada  saat  pameran  dan  untuk  didistribusi  ke  swalayan  atau  toko.
Musim  ikan  terjadi  pada  bulan  November-Maret.    Pada  saat  tidak  musim  ikan, produksi  rata-rata  1  kelompok  pengolah  sebesar  1  tonhari,  sedangkan  pada  saat
musim ikan mampu berproduksi hingga  50 tonbulan.
4.2 Fasilitas Pengolahan di Unit Pengolahan Ikan Teri Nasi Setengah Kering
Pengolahan  ikan  teri  nasi  setengah  kering  di  Pulau  Pasaran  memiliki fasilitas  produksi  sebagai  bahan  pembantu  produk  ataupun  peralatan  pengolahan
ikan  teri  nasi  setengah  kering.  Bahan  pembantu  ini  harus  selalu  tersedia mengingat  peranannya  yang  penting  untuk  menjamin  berlangsungnya  proses
produksi. Bahan pembantu yang dipergunakan antara lain: a Air
Air  merupakan  bahan  yang  sangat  penting  dan  dibutuhkan  dalam  jumlah yang banyak. Air yang digunakan adalah air yang berasal dari perairan laut yang
cukup  dalam.  Air  ini  berfungsi  untuk  pencucian  ikan,  pencucian  peralatan, pencucian  kaki  dan  tangan,  dan  air  untuk  perebusan.  Air  yang  digunakan  untuk
pencucian  ikan  teri  diatas  kapal  adalah  air  laut  yang  belum  terjamin kebersihannya.  Air  yang  baik  untuk  pencucian  ikan  teri  adalah  air  bersih  yang
sesuai dengan persyaratan air minum Winarno dan Rahayu 1994. b Garam
Garam  terdiri  dari  34,39  Na  dan  60,69  Cl,  garam  biasa  digunakan dalam  pengolahan  ikan  sebagai  pemberi  rasa  dan  bahan  pengawet.  Pemberian
garam  pada  proses  perebusan  ikan  teri  tersebut  menggunakan  air  laut  bersih  dan
penambahan  garam  dengan  perbandingan  25-50  kg  garam  dalam  100  L  air  laut atau sebanyak 25-50 dari total volume air laut yang digunakan.
Peralatan pengolahan ikan teri nasi setengah kering di Pulau Pasaran meliputi: a Alat perebusan
Peralatan  perebusan  terdiri  dari  kompor  perebusan  dan  wadah  perebusan. Di atas kapal, kompor perebusan berbentuk kompor mawar  yang berbahan bakar
minyak  tanah  atau  gas  LPG  sedangkan  wadah  panci  yang  digunakan  memiliki kapasitas  30  kg  bahan  baku.  Alat  perebusan  di  atas  kapal  dapat  dilihat  pada
Gambar  7.  Alat  perebusan  yang  di  darat  berbentuk  seperti  tungku  dengan  kayu kering sebagai bahan bakarnya. Alat perebusan di darat, masih sangat tradisional
dan belum higienis. Tungku perebusan ikan teri nasi setengah kering dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 7  Alat perebusan ikan teri nasi di kapal
Gambar 8  Alat perebusan ikan teri nasi di darat
b Bak Pencucian Wadah ini digunakan untuk membersihkan ikan teri yang baru di tangkap
dari  kotoran  yang  ada.  Berbahan  dasar  fibre  glass  dengan  ukuran  50x50  cm, mudah dicuci dan dikeringkan. Bak pencucian ini berkapasitas sekitar 5-8 kg ikan
teri basah. Bak pencucian ikan teri nasi dapat pada Gambar 9.
Gambar 9 Bak pencucian ikan teri nasi c Rombong
Rombong adalah tempat penampungan sementara ikan teri nasi ketika ikan baru  ditangkap.  Berbentuk  seperti  keranjang  yang  terbuat  dari  anyaman  bambu.
Tiap satu  rombong memiliki kapasitas kira kira 4 kg teri  basah atau sekitar 1 kg teri kering. Nelayan di Pulau Pasaran memiliki sekurang kurangnya 200 rombong
dalam tiap kapalnya. Rombong ikan teri nasi dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Rombong ikan teri nasi
d Para para Para  para  adalah  alat  penjemuran  yang  terbuat  dari  bambu  berukuran
1 m x 15 m. Ikan teri nasi dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 12 jam.  Para para dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11  Para para e Alat Peniris
Alat  peniris  ini  berfungsi  untuk  meniriskan  air  setelah  ikan  teri  nasi direbus.  Alat  ini  berbahan  dasar  plastik,  berbentuk  seperti  keranjang  yang
berlubang  lubang  sehingga  memudahkan  air  dan  kotoran  yang  terlarut  di dalamnya  memisahkan  diri  dari  ikan  teri  yang  akan  dijemur.  Alat  peniris  ini
memiliki diameter kira kira 45 cm. Alat peniris yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Alat peniris
4.3 Proses Produksi Ikan Teri Nasi Setengah Kering