2.1.3 Proses Penangan dan Pengolahan Ikan Teri Nasi Stolephorus sp.
Setengah Kering SNI 01-3471-1994
Penanganan dan pengolahan ikan teri nasi setengah kering adalah semua kegiatan yang menghasilkan produk akhir yang berupa ikan teri nasi setengah
kering. Tahap produksi ini meliputi proses sortasi awal, pencucian, perendaman, perebusan, pengeringan, sortasi akhir, pengemasan dan pelabelan.
a. Sortasi awal Ikan teri nasi dari nelayan dimasukkan kedalam wadah berinsulasi atau
tong plastik, secepat mungkin dilakukan sortasi jenis dan mutunya. Kemudian ditimbang dan dicuci dengan air dingin atau air laut untuk
mengilangkan kotoran. b. Pencucian
Pencucian ulang atau pembilasan dilakukan dengan menggunakan air dingin dan bersih untuk menghilangkan air laut atau menurunkan kadar
garam. c. Perendaman
Sebelum dilakukan perebusan ikan teri nasi setengah kering direndam dalam air es selama kurang lebih 10 menit.
d. Perebusan Tahapan selanjutnya adalah tahap perebusan. Dalam proses perebusan air
yang digunakan untuk perebusan ditambah garam sebanyak 3-4 dari volume air yang direbus. Setelah air perebusan mendidih, dimasukkan ikan
teri ke dalam perebusan selama 3-5 menit sambil dilakukan pengadukan untuk meratakan panas dan menghilangkan busa pada keranjang perebusan.
Setelah diangkat, ikan teri nasi ditiriskan diangin-anginkan sampai tiris. e. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran diatas para para, sejenis alat yang terbuat dari bambu atau dengan cara lain yang sesuai
sampai setengah kering dan dilanjutkan dengan pengangin-anginan.
f. Sortasi akhir Tahap sortasi ini dilakukan dengan tujuan menghilangan kotoran yang
masih menempel, kemudian sortasi jenis mutu dan ukuran teri yang diinginkan.
g. Pengemasan Bahan pengemas untuk ikan teri nasi setengah kering harus cukup kuat,
tahan perlakuan fisik, mempunyai permeabilitas yang rendah terhadap air uap air, gas bau, tidak mudah ditembus minyak dan lemak, tidak boleh
melekat pada produk dan tidak boleh menulari produk. Pembungkus harus terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi persyaratan bagi produk,
metode pengolahan dan pemasarannya. Teknis pengemasan produk harus dikemas dengan cepat, cermat, secara saniter dan higienis. Pengemasan
harus dilakukan dalam kondisi yang dapat mencegah terjadinya penularan dan kontaminasi dari luar terhadap produk akhir.
h. Pelabelan Setiap produk perikanan yang diolah untuk diperdagangkan harus diberi
label dengan benar dan mudah dibaca, yang memberi keterangan untuk: Jenis produk olahan
Berat bersih produk Bila ada beberapa bahan tambahan lain harus diberi keterangan bahan
tersebut Nama dan alamat unit pengolahan, serta negara dimana produk
tersebut dibuat Tanggal, bulan, tahun saat produk tersebut dihasilkan kode produksi
Khusus untuk produk yang dikonsumsi didalam negeri harus mencantumkan nomor pendaftaran pada Departemen Kesehatan RI.
2.1.4 Bahan Tambahan Makanan dan Peralatan SNI 01-3471-1994