Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

memunculkan sejumlah resiko kesehatan mental seperti depresi, disfungsi seksual, dan gangguan perilaku makan. Contohnya, Krisdayanti yang menjadi icon bagi dunia fashion Indonesia mengungkapkan beratnya kehidupan sebagai seorang diva yang dituntut selalu sempurna, ia mengakui bahwa ia termaksuk artis yang hobby mengoreksi tubuhnya dengan treatment termaksuk operasi. Operasi yang ia lakukan antara lain Implant Silikon menambahkan volumen pada payudara dan Tummy Tuck mengangkat lemak, kulit berlebih pada daerah perut. Selain tindakan ini berbahaya secara fisik, misalnya dengan terjadinya infeksi pada payudara karena implant yang tidak higienis, maupun menimbulkan dampak secara psikologis dimana krisdayanti menderita stress karena dituntut selalu sempurna dan pada akhirnya ia menggunakan narkotika. sumber : Tabloid Info Kecantikan, edisi 23 tahun III, 24 Juli-06 Agustus 2009. Berbagai penelitian juga menunjukkan meningkatnya jumlah penderita penyakit anoreksia dan bulimia yang banyak diderita wanita karena terobsesi dengan tubuh kurus atau langsing dengan melakukan diet ketat. Anorexia adalah sindrom yang membuat seseorang kehilangan selera makan dan berhasil menguasai rasa laparnya sendiri. Bulimia adalah sesorang memakan makanan dengan porsi yang wajar didepan publik, tetapi akan memuntahkannya kembali makanan yang sudah dimakan. Bahkan munculnya bermacam-macam operasi ‘rombak tubuh’ yang sudah disebutkan sebelumnya. Cara-cara ekstrim, menurunkan berat badan, ditempuh demi memenuhi hasrat kecantikan. Tidak hanya diet ketat, mereka nyaris tidak makan. Prabasmoro, 2003

2.2 Kerangka Pemikiran

Gerbner 1973 sebagaimana dikutip McQuail 1987 menyatakan bahwa televisi telah menempati peran penting dalam kehidupan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan simbolik menjadi terdominasi. Lingkungan simbolik dalam penelitian ini diartikan sebagai lingkungan sosial dan individu. Lingkungan sosial kemudian disebut sebagai karakteristik lingkungan sosial, yaitu karakteristik yang dimiliki oleh individu dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Karakteristik sosiologis yang dilihat dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan kelompok sosial. Masing- masing lingkungan tersebut digunakan untuk melihat karakteristik tersebut mempengaruhi wanita bekerja dalam menilai orientasi tubuhnya. Andika 2008 menyatakan bahwa salah satu cara untuk melihat pengaruh media massa terhadap persepsi mereka adalah dengan melihat intensitas mereka dalam menggunakan media massa, yang dalam penelitian ini disebut frekuensi dan durasi dalam menonton iklan produk kecantikan. Selain itu, Goenawan 2007 menyatakan isi atau subtansi iklan juga berhubungan dalam membentuk persepsi bagi seseorang yang menggunakan media massa, yang dalam penelitian ini akan dilihat dari pengaruh model wanita dan subtansi iklan produk kecantikan. Melalui penelitian ini akan dilihat hubungan antara iklan produk kecantikan dengan orientasi tubuh wanita bekerja di wilayah perkotaan dan pedesaan. Semakin besar pengaruh faktor-faktor di luar dan didalam individu dalam menilai dirinya maka semakin tinggi pula orientasi tubuh individu itu dalam artian mereka akan memiliki citra tubuh yang negatif, yakni perasaan semakin tidak nyaman akan tubuhnya sendiri Melliana, 2006. Meningkatnya masalah kekurangpuasan wanita akan bentuk tubuhnya membuat wanita mempunyai kepercayaan dan penghargaan diri yang rendah akan tubuhnya. Jika keadaan ini kekurangpuasan akan bentuk tubuh terus meningkat dapat menyebabkan wanita mengalami rasa malu, kecemasan, menurunnya self- esteem penghargaan diri, dan kepekaan atas gejala internal tubuh. Akumulasi berbagai konsekuensi psikologis tersebut pada gilirannya memunculkan sejumlah resiko kesehatan mental seperti depresi, disfungsi seksual, dan gangguan perilaku makan. Hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika wanita itu mempunyai citra diri yang tinggi akan tubuhnya. Atas dasar itulah maka dalam penelitian ini akan ditelaah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wanita akan orientasi tubuhnya. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Iklan Produk Kecantikan dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja Wilayah Perkotaan dan Pedesaa

2.3 Hipotesis Uji