Analisis Tayangan GAMBARAN UMUM IKLAN PRODUK KECANTIKAN

Tayangan 12 Wanita berjalan melewati celah Wanita : “..Sarapan Stay Slim tiap hari..” Tayangan 13 Sosok wanita berjalan menjauhi produk, diakhir iklan muncul tulisan TETAP LANGSING BERHARI-HARI Wanita : “..tetap langsing berhari-hari” Gambar 2. Tayangan Iklan Produk Kecantikan WRP Stay Slim.

6.2 Analisis Tayangan

Iklan produk kecantikan WRP Stay Slim yang memiliki durasi selama 30 detik. Iklan ini memperlihatkan ketakutan wanita akan perubahan bentuk tubuh yang ideal hanya karena makan sarapan di pagi hari. Pemeran utama adalah wanita bekerja yang sudah memiliki bentuk badan ideal dan takut bentuk badan idealnya tersebut berubah hanya dengan memakan sarapan nasi goreng di pagi hari. Pemeran pembantu dalam iklan ini yaitu teman-teman wanita ketika makan di kantin dan pria tidak dikenal yang akan menyantap makanan-nya. Dalam iklan teman-teman wanita menunjukaan ekspresi terkejut ketika tokoh utama wanita makan dengan lahapnya dan badan wanita itu berubah seketika menjadi gendut, hal ini menunjukan penilaian orang lain terdekat signifikan other turut mempengaruhi wanita dalam penilaian bentuk badan yang ideal. Ketika tubuh wanita yang berubah menjadi gendut hanya karena tidak sarapan di pagi hari, dan makan berlebihan di sore hari. Kancing pada baju wanita yang berubah menjadi gendut terpental dan hamper dimakan oleh pria tidak dikenal. Hal ini menunjukan pengaruh lingkungan dalam menilai bentuk tubuh ideal turut mempengaruhi persepsi wanita dalam menilai bentuk tubuh ideal. Iklan produk kecantikan WRP Stay Slim memberikan solusi bagi wanita yang takut kehilangan berat badan idealnya dengan menganti menu sarapan wanita di pagi hari dengan meminum WRP Stay Slim. Produk ini menawarkan kepraktisan dan manfaat yang dibutuhkan wanita-wanita yang sibuk. Kepraktisan tercermin dalam pembuatan produk WRP Stay Slim yang cepat dan memberikan manfaat melangsingkan badan para wanita. Efek media yang begitu kuat membuat wanita tidak bisa menolak bagaimana bentuk tubuh ideal bagi wanita itu seperti apa, salah satu teori yang membahas efek media adalah Wilbur Schraam. Schraam mencetuskan teori Jarum Hipodermik Hypodermic needle theory dimana dalam teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif dan tidak tahu apa-apa. Artinya komunikan sangat terbius oleh suntikan pesan yang disampaikan pada iklan produk kecantikan ditelevisi sehingga terbentuklah stereotipi akan wanita cantik itu seperti wanita dalam iklan produk kecantikan dalam diri komunikan, yakni wanita yang memiliki badan langsing proposional, tinggi, putih mulus, berambut panjang dan lurus. Peran kapitalis berperan besar pula dalam meyakinkan para wanita bahwa dengan mengikuti standar kecantikan lebih disukai dan dapat dicapai, salah satunya dengan menawarkan produk yang di iklankan di televisi. Hal ini sesuai dengan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Rasyid 2005 menyatakan telah ditemukan mengkonfirmasi bahwa mayoritas 70 orang Indonesia memang mempunyai keinginan untuk memiliki kulit putih dan setengahnya mengakui menggunakan produk pemutih.

BAB VII KARAKTERISTIK WANITA YANG BEKERJA