Hipotesis Uji Definisi Operasional

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Iklan Produk Kecantikan dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja Wilayah Perkotaan dan Pedesaa

2.3 Hipotesis Uji

1. Diduga karakteristik internal wanita bekerja dikota usia, tingkat pendidikan formal, gaya hidup, aktifitas pekerjaan, dan pendapatan berbeda dibanding wanita bekerja di pedesaan. 2. Diduga karakteristik internal wanita bekerja usia, tingkat pendidikan formal, gaya hidup, aktifitas pekerjaan, dan pendapatan memiliki hubungan dengan orientasi tubuh wanita bekerja di wilayah perkotaan dan pedesaan. 3. Diduga karakteristik sosiologis wanita bekerja Lingkungan keluarga dan lingkungan kerja memiliki hubungan dengan orientasi tubuh wanita bekerja di wilayah perkotaan dan pedesaan. 4. Diduga iklan produk kecantikan di televisi Model wanita dan subtansi, frekuensi, dan durasi memiliki hubungan dengan orientasi tubuh wanita bekerja di wilayah perkotaan dan pedesaan. Keterangan : : Mempengaruhi X : Variabel Pengaruh Y : Variabel Terpengaruh Karakteristik Wanita Pekerja X 1 X 1.1 Usia X 1.2 Tingkat pendidikan formal X 1.3 Gaya hidup X 1.4 Aktifitas pekerjaan X 1.5 Pendapatan Karakteristik Lingkungan Sosial X 2 X 2.1 Lingkungan keluarga X 2.2 Lingkungan kerja X 2.2.1 Tuntutan pekerjaan X 2.2.2 Rekan kerja X 2.3 Kelompok sosial Iklan Kecantikan di televisi X 3 X 3.1 Model wanita dan subtansi iklan produk kecantikan X 3.2 Frekuensi X 3.3 Durasi Orientasi Tubuh Wanita Y Y 1 Citra tubuh positif Y 2 Citra tubuh negatif

2.4 Definisi Operasional

1. Karakteristik Individu adalah kondisi atau keadaan spesifik individu yang berkaitan langsung dengan dirinya, dan dapat diukur dengan: a. Usia adalah lama hidup seseorang sejak lahir hingga sekarang yang diukur dalam satuan waktu. Pengkategorian usia dilakukan ketika data sudah mendapatkan data di lapangan. Pengkategorian ini dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu usia muda kurang dari 29 tahun, sedang usia dewasa antara 29 tahun sampai 45 tahun, dan usia tua lebih dari 45 tahun. b. Tingkat pendidikan formal adalah jenjang pendidikan formal terakhir individu diukur berdasarkan tahun Spesifikasi skor tingkat pendidikan adalah: 1. Rendah : Tidak sekolah, SD sederajat diberi skor 1 2. Sedang : SLTP sederajat, SMA sederajat diberi skor 2 3. Tinggi : Pendidikan lanjutan setelah SMA diberi skor 3 c. Aktifitas pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan wanita bekerja serta dengan siapa wanita bekerja berinteraksi dalam menjalankan pekerjaannya: 1. Pekerja kantoran di dalam ruangan diberi kode 1 2. Layanan publik diberi kode 2 3. Pekerjaan di Lapangan bertani diberi kode 3 d. Gaya Hidup adalah kecenderungan konsumsi seseorang dilihat dari persentase pengeluaran perbulan. Dalam penelitian ini gaya hidup yang diteliti yaitu kencenderungan konsumsi wanita bekerja dalam memenuhi kebutuhan untuk merawat tubuhnya. Data diukur berdasarkan berapa besar rupiah yang dikeluarkan oleh wanita bekerja untuk membelanjakan kebutuhan akan merawat tubuh dari total pendapatan perbulan rumah tangga. Pengkategorian tingkat gaya hidup digolongkan dengan kategori: 1. Wilayah perkotaan dengan kategori : gaya hidup rendah kurang dari 2 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 1, gaya hidup sedang antara 2 persen sampai 14 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 2, dan gaya hidup tinggi lebih dari 14 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 3 2. Wilayah pedesaan dengan kategori : gaya hidup rendah kurang dari 1 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 1, gaya hidup sedang antara 1 persen sampai 9 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 2, dan gaya hidup tinggi lebih dari 9 persen dari pendapatan sebulan diberi skor 3. e. Tingkat Pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diterima wanita bekerja dan keluarganya selama satu bulan. Pengkategorian tingkat pendapatan digolongkan dengan kategori : 1. Wilayah perkotaan dengan kategori : tingkat pendapatan rendah kurang dari Rp. 2.500.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 1, tingkat pendapatan sedang antara Rp. 2.500.000,00 sampai dengan Rp.10.000.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 2, dan tingkat pendapatan tinggi lebih dari Rp.10.000.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 3 2. Wilayah pedesaan dengan kategori : tingkat pendapatan rendah kurang dari Rp.800.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 1, tingkat pendapatan sedang antara Rp.800.000,00 sampai dengan Rp.1.300.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 2, dan tingkat pendapatan tinggi lebih dari Rp.1.300.000,00 dari pendapatan sebulan diberi skor 3 2. Karakteristik Sosiologis adalah kondisi atau situasi yang berkaitan dengan keadaan di lingkungan sosial wanita bekerja, dan dapat diukur dengan: a. Lingkungan keluarga adalah kondisi atau situasi yang menggambarkan suasana di lingkungan keluarga wanita bekerja. Hal ini dibedakan berdasarkan interaksi wanita bekerja dengan penilaian dari pihak keluarga mengenai penilaian orang terdekat Significant other mengenai tubuhnya. Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”. b. Lingkungan kerja adalah kondisi atau situasi yang menggambarkan suasana di lingkungan pekerjaan wanita bekerja. Lingkungan kerja meliputi: 1. Tuntutan pekerjaan adalah tekanan yang dirasakan wanita bekerja untuk melakukan sesuatu hal. Pengkategorian dibedakan tuntutan yang biasanya mengharuskan seorang wanita bekerja untuk berpenampilan tertentu, Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”. 2. Penilaian rekan kerja adalah komentar atau pendapat dari rekan satu profesi mengenai penampilan wanita bekerja. Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”. c. Identifikasi terhadap orang lain adalah bagaimana pengaruh kelompok sosial terhadap cara pandang wanita bekerja menilai penampilan para anggota kelompok dan kecenderungan wanita bekerja untuk melakukan evaluasi perbandingan anggota kelompok dengan dirinya sendiri. Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”. 3. Iklan Kosmetika di televisi adalah iklan mengenai produk kecantikan yang terdapat di media televisi. a. Model wanita adalah model yang digunakan dalam iklan di televisi, biasanya model yang digunakan adalah selebritis ataupun yang memiliki kriteria wanita “cantik” wajah cantik mulus, tubuh langsing proposional, kulit putih dan tinggi semampai. Sedangkan substansi iklan adalah keunggulan suatu iklan yang dinilai oleh wanita bekerja yang melihat iklan tersebut. Tingkatan seberapa menariknya iklan produk kecantikan dan sejauh mana iklan produk kecantikan disukai wanita bekerja. Perhitungan skor atas pendapatan wanita bekerja terhadap model wanita iklan produk kecantikan, sebagai berikut: Sangat Setuju SS diberi skor 5, Setuju S diberi skor 4, Netral N diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1. b. Frekuensi melihat iklan kecantikan adalah jumlah iklan produk kecantikan yang ditonton oleh wanita bekerja dalam kurun waktu satu hari di televisi. Spesifikasi kode frekuensi wanita bekerja dalam menonton tayangan iklan produk kecantikan adalah: 1. Melihat tayangan iklan produk kecantikan sebanyak 1 – 5 kali dalam kurun waktu satu hari jarang diberi label rendah 2. Melihat tayangan iklan produk kecantikan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu satu hari sering diberi label tinggi c. Durasi melihat iklan kecantikan adalah lama waktu dalam satuan jam yang digunakan wanita bekerja untuk menonton tayangan iklan kecantikan di televisi. Spesifikasi kode frekuensi wanita bekerja dalam menonton tayangan iklan produk kecantikan adalah : 1. Melihat tayangan iklan produk kecantikan dalam waktu 30 menit pendek dalam satu hari diberi label intensitas rendah 2. Melihat tayangan iklan produk kecantikan dalam waktu 30 menit panjang dalam satu hari diberi label intensitas tinggi. 4. Orientasi Tubuh Wanita adalah cara wanita melihat atau menilai tubuhnya sendiri. Dalam peubah orientasi tubuh wanita yang akan dilihat kepuasan atau ketidakpuasan wanita bekerja akan anggota tubuhnya. Semakin tinggi skor wanita bekerja terhadap pertanyaan yang diberikan, maka pengaruh iklan produk kecantikan semakin tinggi dalam membentuk persepsi tubuh ideal dan membentuk ketidakpuasan wanita bekerja kepada tubuhnya, begitupun sebaliknya. 1. Citra Tubuh Positif adalah kondisi dimana wanita bekerja merasa puas akan bentuk tubuhnya. Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”. 2. Citra Tubuh Negatif adalah kondisi dimana wanita bekerja merasa tidak suka atau tidak puas akan bentuk tubuhnya. Pengkategorian dibedakan menjadi dua, yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung pernyataan secara kualitatif. Pendekatan kuantitatif didukung digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail tentang hal-hal yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan Wahyunu dan Muljono, 2006 Metode kuantitatif dilakukan dengan metode survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer, dengan individu sebagai unit analisa Singarimbun, 1995 Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur yang dipandu dengan kuesioner. Pendekatan kuantitatif yang diterapkan dalam melihat persepsi wanita bekerja dalam memandang orientasi tubuhnya serta dampak iklan televisi terhadap orientasi tubuh wanita pekerja. Pernyataan kualitatif digunakan untuk menambah keakuratan data ketika proses pengumpulan data secara kuantitatif berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menyimpulkan hasil dan pembahasan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Cihideung Udik dan Kecamatan Menteng Kota Bogor. Pemilihan lokasi ini dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan penelitian. Pertimbangan tersebut antara lain: 1. Sebagian besar penduduk Desa Cihideung Udik dan Kecamatan Menteng Kota Bogor memiliki televisi. 2. Seluruh saluran televisi dapat tertangkap dengan baik. 3. Populasi wanita bekerja di dua wilayah cukup banyak. Pengambilan data lapangan direncanakan dalam satu bulan, yang akan dilakukan pada bulan Juni s.d. Juli 2009. Pengambilan data dilakukan pada waktu