dengan standar budaya yang berlaku dan lama kelamaan akan menurunkan rasa percaya diri seseorang sehingga ia-pun memiliki citra tubuh yang negatif.
8.3 Hubungan Iklan Produk Kecantikan di Televisi dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja
Iklan produk kecantikan di televisi adalah iklan-iklan produk kecantikan yang terdapat di media elektronik televisi. Iklan produk kecantikan dalam penelitian ini dilihat
secara umum. Iklan yang dilihat mulai dari iklan produk perawatan rambut, perawatan wajah dan perawatan tubuh. Penilaian iklan produk kecantikan televisi dikategorikan
kedalam model wanita dan subtansi iklan, frekuensi dan durasi iklan produk kecantikan di televisi.
8.3.1 Hubungan Model Wanita dan Subtansi Iklan Produk Kecantikan di Televisi dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja
Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai +0,641 artinya antara model wanita dan substansi iklan produk kecantikan di televisi dengan orientasi
tubuh wanita bekerja memiliki hubungan yang positif nyata, semakin tinggi model wanita dan substansi iklan produk kecantikan di televisi maka semakin tinggi orientasi
tubuh pada wanita yang bekerja. Tabel 24. Sebaran Responden Menurut Pengaruh Model dan Subtansi Iklan Produk
Kecantikan di Televisi dan Citra Tubuh Wanita Bekerja di Kota Bogor Tahun 2009
Pengaruh model dan substansi iklan
produk kecantikan Citra tubuh orang
Total orang
Persen Positif
+ Persen
Negatif -
Persen Pengaruh rendah
3 75
1 25
4 6.66
Pengaruh sedang 15
37.5 25
62.5 40
66.66 Pengaruh tinggi
5 31.25
11 68.75
16 26.66
Total 23
- 37
- 60
100
Data menunjukan sebanyak 75 wanita bekerja memiliki citra tubuh positif ketika pengaruh model dan subtansi iklan produk kecantikan rendah, sedangkan sebanyak
68,75 wanita memiliki citra tubuh yang negatif ketika pengaruh semakin besar. Pengaruh kapitalis ikut berpengaruh besar pada body image. Kapitalisme melalui
menentukan standar tubuh ideal masa kini melalui media massa, dalam penelitian ini iklan produk kecantikan di televisi agar perempuan terus menerus memperbaiki
penampilannya demi mencapai ukuran yang di idealkan. Kebanyakan bagi para wanita menjadikan para model yang terdapat di media massa, cetak maupun elektronik atau iklan
kecantikan sebagai standar atau patokan baru untuk ukuran kecantikan. Pada saat standar baru kecantikan adalah langsing mulai diperkenalkan melalui model wanita dalam iklan
produk kecantikan di televisi, perempuan dengan berat tubuh rata-rata atau lebih berat dari figur yang ditampilkan akan mengalami tekanan untuk mengontrol berat badan
mereka. Subtansi atau isi suatu pesan dalam iklan turut mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan. Semakin tinggi keinginan para wanita untuk mengejar
ukuran tubuh ideal, semakin terbuka kesempatan para pemilik modal untuk menggembangkan produk-produk kecantikan dan jasa untuk memperbaiki penampilan.
Industri-industri yang bergerak di bidang kecantikan berkembang pesat dalam menumbuhkan keraguan pribadi perempuan. Untuk meraih sukses, industri-industri
tersebut tidak hanya memotivasi keinginan terhadap produknya, tetapi juga harus meyakinkan perempuan bahwa tanpa produk tersebut, ia tidak akan disukai atau
diinginkan. melalui iklanlah para industri-industri tersebut membudayakan standar kecantikan yang dapat mempengaruhi citra diri konsumennya. Pengaruhnya adalah ketika
seorang melakukan perbandingan atas fisiknya sendiri dengan standar kecantikan yang berlaku ia akan semakin rentan terhadap bentuk tubuhnya sendiri. Konsekuensinya, para
wanita sulit menerima bentuk tubuhnya.
8.3.2 Hubungan Frekuensi Menyaksikan Iklan Produk Kecantikan dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja
Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai +0,435 artinya
antara frekuensi menyaksikan iklan produk kecantikan dengan orientasi tubuh wanita
bekerja memiliki hubungan yang positif nyata, semakin tinggi frekuensi menyaksikan iklan produk kecantikan maka semakin tinggi orientasi tubuh pada wanita yang bekerja.
Wanita yang memiliki citra tubuh negatif 84,21 yaitu wanita yang menonton iklan produk kecantikan sering lebih dari lima kali sehari
Tabel 25. Sebaran Responden Menurut Frekuensi Menyaksikan Iklan Produk Kecantikan di Televisi dan Citra Tubuh Wanita Bekerja di Kota Bogor Tahun 2009
Frekuensi menyaksikan iklan
produk kecantikan Perhari
Citra tubuh orang Total
orang Persen
Positif +
Persen Negatif
- Persen
Jarang 20
48.78 21
51.21 41
68.33 Sering
3 15.78
16 84.21
19 31.66
Total 23
- 37
- 60
100
Frekuensi melihat tayangan iklan adalah jumlah tayangan iklan produk kecantikan yang dilihat oleh wanita bekerja dalam kurun waktu satu hari di televisi. Kategori
frekuensi wanita bekerja dalam melihat tayangan iklan produk kecantikan dibedakan menjadi dua, yaitu frekuensi jarang dan frekuensi sering. Wanita bekerja yang dalam
kurun waktu satu hari melihat tayangan iklan layanan produk kecantikan sebanyak 1 sampai 5 kali, dikategorikan sebagai wanita bekerja dengan frekuensi jarang dan wanita
bekerja yang dalam kurun waktu satu hari melihat tayangan iklan produk kecantikan sebanyak 5 kali atau lebih, dikategorikan sebagai wanita bekerja dengan frekuensi sering.
Semakin sering seseorang menyaksikan iklan produk kecantikan, maka peneguhan akan standar kecantikan semakin kuat. Sehingga terciptalah tujuan iklan tersebut agar
para wanita membeli produk yang diiklankan agar memiliki kecantikan seperti model dalam iklan dan semakin tinggi pula orientasi tubuh wanita tersebut.
8.3.3 Hubungan Durasi Menyaksikan Tayangan Iklan Produk Kecantikan dengan Orientasi Tubuh Wanita Bekerja
Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai +0,986 artinya
antara durasi menyaksikan tayangan iklan produk kecantikan dengan orientasi tubuh
wanita bekerja memiliki hubungan yang positif nyata, semakin tinggi durasi menyaksikan tayangan iklan produk kecantikan maka semakin tinggi orientasi tubuh pada
wanita yang bekerja. Tabel 26. Sebaran Responden Menurut Durasi Menyaksikan Iklan Produk Kecantikan di
Televisi dan Citra Tubuh Wanita Bekerja di Kota Bogor Tahun 2009 Durasi menyaksikan
iklan produk kecantikan perhari
Citra tubuh orang Total
orang Persen
Positif +
Persen Negatif
- Persen
Intensitas rendah 13
56.52 21
56.75 34
56.66 Intensitas tinggi
10 43.47
16 43.24
26 43.33
Total 23
100 37
100 60
100
Durasi melihat iklan adalah lama waktu yang digunakan wanita bekerja dalam melihat setiap tayangan iklan produk kecantikan di televisi perharinya. Kategori durasi
wanita bekerja dalam melihat tayangan iklan produk kecantikan dibedakan menjadi dua, yaitu durasi pendek dan durasi panjang. Wanita bekerja yang melihat tayangan iklan
produk kecantikan dalam waktu kurang dari 20 detik perharinya, dikategorikan sebagai wanita bekerja dengan label intensitas rendah dan wanita bekerja yang melihat tayangan
iklan produk kecantikan dalam waktu 20 detik atau lebih perharinya, dikategorikan sebagai wanita bekerja dengan label intensitas tinggi. Sebagian besar wanita bekerja yang
tidak melihat tayangan iklan kecantikan sampai habis biasanya karena tidak ada waktu, tidak sempat, bosan, malas menonton televisi atau iklan produk kecantikan, dan
sebagainya. Hal ini bisa dilihat dari kutipan sebagai berikut: “… yah, males aja ngeliat acaranya sampe abis neng, kita kan juga banyak
kerjaan..”Imas, Cihideung Udik
8.4 Ikhtisar