Penelitian Terdahulu 1 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.3 Penelitian Terdahulu 1

Penelitian Terdahulu mengenai Pakan Unggas Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa efisiensi produksi pabrik pakan pada saat pengamatan adalah layak secara ekonomi dari segi pemanfaatan sumberdaya domestik hanya untuk memenuhi kebutuhan setempat lokal. Untuk tujuan perdagangan antar daerah berada pada kondisi kritis dan tidak layak sama sekali untuk tujuan promosi ekspor. Industri pakan ayam ras di wilayah Bogor-Bekasi belum berproduksi secara efisien pada kondisi laba maksimum jangka pendek Alim, 1996 . Menurut Purba 1999 yang meneliti mengenai keterkaitan pasar jagung dan pakan ternak ayam ras di Indonesia: suatu analisis simulasi dengan menggunakan data deret waktu periode 1969-1996 dengan sistem persamaan simultan dan metode 2SLS menunjukkan bahwa produksi pakan ternak sesuai dengan teori ekonomi yang nyata dipengaruhi oleh peubah selisih harga pakan dan jagung, tingkat suku bunga, dan populasi ayam ras. Sementara itu, Yusdja et al 2000 meneliti struktur industri unggas nasional yang meliputi produksi, peternak dan struktur indstri pakan. Yang menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran struktur produksi dari tahun 1970-an, usaha peternakan ayam ras 100 dikuasai oleh peternakan rakyat dengan dukungan kebijakan PMA. Pada periode 1990-an 60 pangsa produksi dikuasai oleh perusahaan peternakan skala besar, 20 oleh skala menengah dan 20 skala kecil. Menurut Kariyasa 2003 yang meneliti perilaku dan keterkaitan pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia, mengevaluasi dampak kebijakan domestik dan faktor eksternal terhadap kesejahteraan para pelaku pasar serta melakukan proyeksi produksi dan permintaan domestik terhadap tiga komoditi tersebut. Penelitian menggunakan data sekunder deret waktu 1980-2001 dengan pendekatan ekonometrika. Penelitian menunjukkan ada keterkaitan antara ketiganya, serta antara pasar domestik dan pasar dunia lewat harga jagung, harga pakan domestik, harga daging ayam. Kebijakan subsidi suku bunga kredit usaha tani dan harga pupuk disarankan sebagai alternatif utama dalam pengembangan pasar jagung, pakan dan daging ayam domestik. 2 Penelitian Terdahulu mengenai Teori Struktur Perilaku Kinerja Menurut Sayaka 2003 menganalisis struktur pasar, perilaku kinerja industri benih jagung di provinsi Jawa Timur, menggunakan data primer dan sekunder dengan analisis deskriptif statistik. Penelitian mengungkapkan struktur industri benih jagung di Jawa Timur sangat oligopolistik. Sementara itu, pasar benih jagung dinilai tidak efisien. Menurut Fitriani 2006 yang menganalisis struktur, perilaku dan kinerja industri pakan ternak ayam di Lampung dan Jawa Barat menunjukkan bahwa dari hasil pendugaan model, menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara komponen struktur, perilaku dan kinerja pada industri pakan ternak ayam. Perilaku biaya share biaya bahan baku dipengaruhi oleh jumlah industri pakan indikator struktur. Sementara diferensiasi produk indikator struktur merupakan faktor yang mempengaruhi teknis perusahaan dan profitabilitas indikator kinerja. Sebaliknya, perubahan dalam kinerja secara langsung ataupun tidak langsung akan merubah struktur industri pakan ternak jumlah industri pakan dipengaruhi oleh harga pakan, sebaga indikator kinerja. Menurut Safitri 2006 yang meneliti mengenai SCP industri besi-baja menunjukkan bahwa struktur pasar pada industri besi-baja adalah oligopoli ketat namun ada perusahaan yang medominasi pasar. Variable X-eff dan CR4 mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan kinerja PCM. Sedangkan dalam penurunan PCM variable yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel dummy, MES dan Growth. Berdasarkan analisis perilaku dari perusahaan pada industri besi baja di Indonesia diduga ada beberapa perilaku dari perusahaan pada industri besi-baja di Indonesia. Perilaku yang terjadi antara lain strategi harga, produk, promosi dan distribusi. Menurut Winsih 2007 yang meneliti mengenai struktur, perilaku dan kinerja industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan panel data menyatakan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh terbesar pada peningkatan kinerja adalah produktivitas, dan efisiensi-x. Sedangkan variabel konsentrasi empat perusahaan terbesar, pertumbuhan nilai produksi, ekspor dan impor tidak signifikan terhadap peningkatan keuntungan.

2.4 Kerangka Teori Kerangka