Sebaliknya, perubahan dalam kinerja secara langsung ataupun tidak langsung akan merubah struktur industri pakan ternak jumlah industri pakan dipengaruhi
oleh harga pakan, sebaga indikator kinerja. Menurut Safitri 2006 yang meneliti mengenai SCP industri besi-baja
menunjukkan bahwa struktur pasar pada industri besi-baja adalah oligopoli ketat namun ada perusahaan yang medominasi pasar. Variable X-eff dan CR4
mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan kinerja PCM. Sedangkan dalam penurunan PCM variable yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel
dummy, MES dan Growth. Berdasarkan analisis perilaku dari perusahaan pada industri besi baja di Indonesia diduga ada beberapa perilaku dari perusahaan pada
industri besi-baja di Indonesia. Perilaku yang terjadi antara lain strategi harga, produk, promosi dan distribusi.
Menurut Winsih 2007 yang meneliti mengenai struktur, perilaku dan kinerja industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan panel data
menyatakan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh terbesar pada peningkatan kinerja adalah produktivitas, dan efisiensi-x. Sedangkan variabel konsentrasi
empat perusahaan terbesar, pertumbuhan nilai produksi, ekspor dan impor tidak signifikan terhadap peningkatan keuntungan.
2.4 Kerangka Teori Kerangka
Pemikiran
ini mengacu pada kerangka structure conduct performance
SCP, dimana satu industri tidak terlepas dari adanya struktur, perilaku dan kinerja industri itu sendiri. Pada model analisis SCP dikatakan bahwa
struktur pasar suatu industri mempengaruhi kinerja dari industri mempengaruhi
perilaku perusahaan yang ada di dalamnya, kemudian perilaku tersebut akan mempengaruhi kinerja dari industri tersebut. Tentu saja analisis ini tidak terlepas
dari pengaruh kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan industri pakan ternak di Indonesia.
Pendekatan ini dimulai dari menganalisis struktur industri pakan ternak melalui concentration ratio, barrier to entry price cost margin. Hal ini
dikarenakan struktur mempunyai pengaruh utama terhadap kinerja industri. Sementara itu, struktur pasar yang ada akan mempengaruhi perilaku industri
pakan ternak. Dalam penelitian ini, perilaku dianalisis secara deskriptif karena secara umum untuk menganalisis perilaku pasar tidak dapat diukur secara
kuantitatif. Analisis perilaku ini dilihat dari bagaimana strategi perusahaan dalam menetapkan harga jual, produk, melakukan promosi untuk memasarkan
produknya dan strategi distribusi. Perlaku ini dapat mempengaruhi kinerja industri pakan ternak.
Variabel struktur seperti konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar CR4, efisiensi-X XEFF, hambatan masuk MES, pertumbuhan nilai produksi
GROWTH yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri pakan ternak di Indonesia. Sementara analisis
kinerja industri dapat dlihat dari bagaimana perkembangan tingkat keuntungan perusahaan melalui nilai Price Cost Margin PCM dan nilai efisiensi X-eff.
Setelah mengetahui struktur, perilaku dan kinerja industri pakan ternak, dilihat
pula hubungan ketiganya. Kerangka pemikiran tersebut disajikan dalam bagan berikut ini:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Kebijakan Pemerintah
`Keterangan: …. ruang lingkup analisis
Perkembangan Industri Pakan Ternak
Struktur : -
Market share -
Concentration ratio
-
Barier To entry Kinerja:
- PCM
- Efisiensi-X
Perilaku: -
Harga -
Produk -
Promosi Hubungan ketiganya
Implikasi kebijakan Pemerintah
2.5 Hipotesis Penelitian