Komposisi Hasil Tangkapan Pengaruh Penggunaan Penutup Lampu, Waktu Penangkapan dan

15

3.2 Perancangan Penutup Lampu

Penutup lampu merupakan alat bantu yang dipasangkan pada lampu untuk mengarahkan dan memantulkan cahaya ke arah tertentu. Bentuk dan model bukaan mulut penutup lampu sangat penting diperhitungkan dalam kegiatan penangkapan ikan. Puspito 2006b menjelaskan pola sebaran dan iluminasi cahaya sangat dipengaruhi oleh penggunaan penutup lampu. Reflektor yang didapatkan pada penelitian ini memiliki sudut bukaan α r = 23,3 o untuk jarak penyinaran lima meter dan α r = 32,6 o dua meter. Masing- masing reflektor diberi nama reflektor α r 23,3 o dan α r 32,6 o . Spesifikasi setiap reflektor disajikan pada Gambar 8 dan Tabel 2, sementara hasil perhitungan rancangan dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.3 Pola Sebaran dan Intensitas Cahaya Lampu Berpenutup

Fungsi cahaya dalam perikanan tangkap adalah sebagai alat bantu penangkapan ikan. Cahaya merupakan penarik bagi jenis organisma yang memiliki sifat fototaksis positif. Ayodhyoa 1981 menjelaskan bahwa ikan-ikan fototaksis positif akan memberikan respon terhadap rangsang cahaya. Penggunaan Tabel 2 Spesifikasi konstruksi reflector No Bagian Reflektor α r 23,3° Reflektor α r 32,6° 1 Tinggi pemantul dengan arah penyinaran T n 480 cm 192 cm 2 Tinggi badan lampu dengan reflektor T p 9,25 cm 6,2 cm 3 Sudut bukaan reflektor α r 23,3 o 32,6 o 4 Panjang sisi miring reflektor R 50,39 cm 37,1 cm 5 Tinggi reflektor T 37 cm 25 cm 6 Diameter bagian luar reflektor Ø b 74,2 cm 74,2 cm 7 Diameter mulut reflektor Ø k 40 cm 40 cm Gambar 8 Konstruksi dan dimensi reflektor α r 23,3 o a dan α r 32,6 o b b α r α32,6° a α r 23,3° Digambar oleh: Supriono Ahmad 16 cahaya pada penangkapan ikan dengan bagan akan mengundang ikan-ikan kecil untuk mendekat ke area penangkapan di bawah bagan, sehingga nelayan lebih mudah untuk menangkapnya. Sebaran cahaya yang tidak terfokus pada area penangkapan ikan akan berdampak pada hasil tangkapan yang tidak maksimal. Hal ini karena sebaran cahaya yang semakin luas akan membuat keberadaan ikan fototaksis positif juga tersebar luas di perairan. Akibatnya, jenis-jenis ikan yang menjadi target tangkapan hanya sedikit yang terjangkau oleh jaring. Pancaran cahaya pada lampu yang tidak diberi penutup tersebar ke sekeliling lampu. Oleh karena itu, lampu perlu diberi perlakuan agar cahaya yang menyebar dapat diarahkan ke area yang di inginkan. Perlakuannya berupa pemasangan penutup yang juga difungsikan sebagai reflektor. Pancaran cahaya lampu dan pantulan dinding penutup akan mengarah pada suatu area penangkapan ikan yang telah ditentukan dengan intensitas cahaya yang relatif lebih tinggi.

3.3.1 Lampu Bertudung

Intensitas cahaya dan pola sebaran cahaya lampu bertudung pada medium udara disajikan pada Gambar 9. Intensitas cahaya pada  = 0°-135° dan 225°-345° terdeteksi dengan nilai yang sangat rendah, yaitu 1 lux. Ini diakibatkan oleh pembiasan cahaya yang menembus dinding tudung yang terbuat dari plastik putih. Intesitas cahaya mulai meningkat pada  = 135 o –180 o , yaitu antara 135-258 lux. Hal yang sama juga terjadi pada  =195 o , 210 o dan 225 o . Adanya penutup menyebabkan sebaran cahaya lampu bertudung membentuk sudut 60 o  =150 o - 210 o . Hasil pengukuran intensitas cahaya lampu dan konstruksi tudung standar disajikan pada Lampiran 2 dan 4.

3.3.2 Lampu bereflektor α

r 23,3 o Intensitas cahaya lampu bereflektor α r 23,3 o tertinggi terdapat pada  = 180 o sebesar 1.561 lux. Adapun intensitas terendahnya pada  = 150 o 657 lux. Gambar 9 Pola sebaran dan intensitas cahaya lampu bertudung Digambar oleh: Supriono Ahmad