Perancangan Konstruksi Reflektor Prosedur Penelitian

11 penutup lampu yang berbeda, yaitu tudung milik nelayan dan dua reflektor hasil rancangan. Penelitian memakai metode percobaan dengan cara mengoperasikan bagan perahu langsung di laut yang dilakukan selama 24 malam. Kegiatan penangkapan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan 14 malam penangkapan dengan target tangkapan cumi-cumi saat kondisi bulan terang dan tahap kedua selama 10 malam dengan target tangkapan jenis-jenis ikan saat kondisi bulan gelap. Operasi penangkapan ikan dalam satu malam dilakukan dalam dua kali hauling yang berlangsung antara pukul 20.00-01.00 WIT dan 01.00-05.00 WIT untuk tahap pertama dan 20.00 –00.00 WIT dan 00.00–05.00 WIT tahap kedua. Tahapan pengoperasian bagan mengikuti urutan berikut: 1. Persiapan di darat yang meliputi pemeriksaan kelengkapan peralatan penelitian, perbekalan, bahan bakar bensin, minyak tanah, motor tempel dan lampu; 2. Berangkat menuju daerah penangkapan ikan di dalam Teluk Kao dengan posisi geografis 0°53’21,42” LU dan 127°404,94” BT; 3. Persiapan peralatan penelitian yang terdiri atas pemasangan lampu bertudung dan bereflektor, fishfinder transducer, fishfinder display dan penentuan posisi bagan dengan bantuan GPS global positioning system; 4. Pengoperasian bagan dimulai dengan menyalakan lampu dan mengamati gerombolan ikan secara visual dan melalui fishfinder monitor. Jaring segera diturunkan jika gerombolan ikan berada tepat di bawah bagan; 5. Jaring didiamkan selama 25-30 menit dan pergerakan gerombolan ikan diamati, selanjutnya jaring diangkat ketika gerombolan ikan telah terkonsentrasi di bawah bagan; 6. Hasil tangkapan yang diperoleh disortir berdasarkan jenisnya di atas bagan untuk mempermudah proses pendataan. Seluruh hasil tangkapan selanjutnya dimasukkan ke dalam keranjang; dan 7. Pengoperasian berikutnya mengikuti urutan yang sama dimulai dari nomor empat. 2.3.5 Pengamatan Pola Sebaran Ikan Pola sebaran ikan di bawah bagan diamati dengan dua cara, yaitu secara visual dan akustik. Uraiannya sebagai berikut:

1. Pengamatan secara visual

Pengamatan pola sebaran organisma secara visual dilakukan dari atas bagan. Hasilnya dianalisis secara deskriptif-komparatif. Pengamatan difokuskan pada: a. Waktu kedatangan kawanan organisma di bawah lampu yang dicirikan dengan kehadiran kawanan organisma pada kolom dekat permukaan air di bawah lampu; b. Jenis ikan yang terlihat pertama kali; dan c. Lintasan renang ikan di bawah lampu. Seluruh aktivitas kawanan organisma di bawah bagan direkam dengan video camera . 12

2. Pengamatan secara akustik

Pengamatan secara akustik dilakukan dengan menggunakan bantuan alat fishfinder . Penggunaan alat ini membantu peneliti untuk mengetahui waktu kedatangan organisma di bawah bagan pada kedalaman tertentu yang tidak dapat terlihat oleh mata. Fishfinder transducer dipasang di bawah. Pengamatan difokuskan pada: a. Waktu kedatangan kawanan organisma di bawah lampu; dan b. Waktu kedatangan kawanan organisma yang berada di perairan bawah bagan pada interval waktu penangkapan berbeda. Tampilan data akustik pada fishfinder display direkam dengan menggunakan digital camera. Gambar hasil rekaman ini kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menghubungkan proses akumulasi organisma yang dilakukan secara visual, sehingga waktu terakumulasinya organisma pada kedalaman tertentu dapat diprediksi. Ilustrasi posisi penempatan fishfinder transducer di bawah bagan disajikan pada Gambar 6. Waktu berkumpulnya organisma diartikan sebagai kecepatan berkumpulnya kawanan organisma pada areal penyinaran lampu. Ini dimaksudkan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan kawanan organisma berkumpul di bawah lampu. Adapun konfigurasi kawanan organisma adalah bentuk gerombolan organisma di perairan bawah bagan.

2.4 Analisis Data

2.4.1 Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Akumulasi dan Konfigurasi Ikan

Analisis pengaruh intensitas cahaya terhadap berkumpulnya organisma dan gerombolan organisma menggunakan analisis deskriptif komparatif. Caranya dengan mendeskripsikan view dari fishfinder display dan membandingkan kecepatan berkumpul dan bentuk gerombolan organisma dari masing-masing lampu dengan penutup yang berbeda. Gambar 6 Ilustrasi posisi penempatan fishfinder transducer di bawah bagan. Transducer 1 m Digambar oleh: Supriono Ahmad