Manfaat Penelitian Hipotesis Kerangka Teori

6 Teknologi pencahayaan petromaks ke lampu listrik Penggunaan tudung sederhana pada lampu Sebaran cahaya tidak terfokus pada kerangka jaring Perikanan bagan Teluk Kao Akumulasi dan konfigurasi organisma di perairan bawah bagan Hasil tangkapan periode bulan gelap dan bulan terang Kajian teoritis tingkah laku ikan terhadap cahaya dan penggunaan penutup lampu Penelitian membuat konstruksi reflektor yang efektif untuk bagan Luas sebaran cahaya pada perairan bagan Sudut kemiringan reflektor Intensitas cahaya lampu dengan penutup lampu Membandingkan hasil tangkapan bagan dengan penutup lampu berbeda Analisis pola akumulasi dan konfigurasi organisma di perairan bawah bagan Uji coba penangkapan bagan dengan penutup lampu berbeda Hasil Tangkapan Konstruksi tudung yang efektif untuk digunakan pada bagan Permasalahan Input Proses Output Tujuan Latar belakang Gambar 1 Kerangka teori 7 2 METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa penelitian laboratorium dan tahap kedua penelitian lapang. Penelitian laboratorium dilaksanakan pada bulan Januari 2013 di laboratorium Teknologi Alat Penangkapan Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian lapang berlangsung antara bulan Maret sampai Mei 2013 di perairan Teluk Kao, Desa Bobaneigo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Lokasi penelitian lapang ditunjukkan pada Lampiran 1.

2.2 Alat dan Bahan

Beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian laboratorium meliputi satu unit luxmeter model LX-1010B, kamera digital merek canon, busur derajat, kertas perak. Adapun bahan yang digunakan berupa satu lampu pijar 300 watt merek greet dan satu lembar seng ukuran 300 × 150 × 0,02 cm. Tabel 1 Spesifikasi satu unit bagan No Nama Bagian Fungsi Spesifikasi 1 Perahu Dua perahu untuk mengapungkan bagan. P = 13,50 m, L = 90 cm, T = 1,20 m 2 Kerangka bagan Menghubungkan dua perahu Balok kayu P = 12,5 m, T = 20 cm, L = 25 cm 3 Jaring Kurungan ikan Waring P = 10 m, L = 10 m, mesh size= 0,5 mm 4 Kerangka jaring Kerangka untuk penggantungan waring Kayu mangrove P = 10 m dan L = 10 m 5 Pemberat karangka Menenggelamkan jaring 4 batu 1,5 kg 6 Pemberat bagan Jangkar bagan Besi 30 kg 7 Tali 1. Tali untuk jaring 2. Jangkar bagan PA Ø 3 cm, p = 100 m PA Ø 5 cm, p = 100 m 8 Penggulung Menurunkan dan mengangkat jaring P =1,80 m, p = 80 cm, Ø 0,45 cm 9 Mesin 1. Mesin lampu 2. Mesin penggerak 1. Genset 5.000 watt 2. Mesin tempel 40 PK 10 Lampu 1. Lampu pemanggil 2. Lampu konsentrasi Lampu tabung 125 watt Lampu pijar 300 watt Peralatan yang digunakan pada penelitian lapang adalah tiga unit bagan perahu, satu tudung milik nelayan, dua konstruksi reflektor, GPS global positioning system tipe 62s, fishfinder tipe 178C Sounder, kamera digital merek 8 canon , keranjang penampung hasil tangkapan, timbangan. Spesifikasi bagan perahu dijelaskan pada Tabel 1. Bahan yang dipakai berupa tiga lampu pijar 300 watt . Spesifikasi unit bagan dijelaskan dalam Tabel 1.

2.3 Prosedur Penelitian

2.3.1 Penentuan Pola Sebaran Cahaya Lampu Pijar

Penentuan pola sebaran cahaya lampu pijar pada medium udara dilakukan di dalam ruang gelap. Lampu dinyalakan dan digantung. Sensor luxmeter ditempatkan tepat di atas lampu dan intensitasnya diukur. Pengukuran dilanjutkan pada bagian sisi lampu secara vertikal dengan selang 15 o yang dimulai dari  = 0 o -360 o . Posisi luxmeter terhadap lampu ditunjukkan pada Gambar 2. Jarak antara sensor luxmeter dan pusat lampu ditetapkan satu meter. Data intensitas cahaya dan pola sebaran cahaya lampu dijadikan acuan dalam merancang konstruksi reflektor. Gambar 3 menunjukkan sudut pengukuran  intensitas cahaya. 1 m Gambar 2 Posisi luxmeter terhadap lampu pada pengukuran intensitas cahaya dengan sudut 90 o . Gambar 3 Sudut pengukuran  intensitas cahaya lampu Digambar oleh: Supriono Ahmad 9

2.3.2 Perancangan Konstruksi Reflektor

Reflektor dirancang sebanyak dua unit yang difungsikan untuk mengarahkan cahaya pada kerangka jaring bagan pada ketingian dua meter dan lima meter di bawah lampu. Perkiraan rancangan dua reflektor kerucut ditunjukkan pada Gambar 4. Pembiasan cahaya antara medium udara dengan air dianggap tidak ada. Perancangan konstruksi reflektor lampu diawali dengan menentukan sudut kemiringan reflektor yang didasarkan atas jarak penyinaran yang diinginkan T la , yaitu jarak antara titik pusat sumber cahaya dengan area yang disinari Gambar 5. Beberapa input dijadikan sebagai nilai awal dalam perhitungan matematis untuk mendapatkan sudut bukaan reflektor. Input yang dibutuhkan adalah jari-jari badan lampu Ø bl = 8 cm, jarak penyinaran yang diinginkan T la = 2 m dan 5 m, jari- jari bukaan reflektor R r = 20 cm , sisi kerangka jaring ½ K jr = 5 m dan tinggi Gambar 4 Ilustrasi bentuk reflektor: 2 m a dan 5 m b. T R R r α r Q bl R T R r α r Q bl b a Digambar oleh: Supriono Ahmad Gambar 5 Rancangan reflektor