menjadi coklat kehitaman Wiratno 2010. Eugenol memiliki karakteristik senyawa fenol yang stabil, yang struktur kimianya ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1. Struktur kimia eugenol Sastrohamidjojo 2004
2.3 Minyak Serai Wangi
Minyak serai wangi dapat diperoleh melalui proses distilasi uap. Rendemen minyak serai wangi menurut Pandia et al. 2008 adalah 0.94 dengan kadar sitronelal 44.59. Adapun menurut
Sastrohamidjojo 2004, rendemen minyak serai wangi dengan distilasi uap adalah 0.33 dengan kandungan geraniol 39.9 dan hasil distilasi air adalah 0.32 dengan kandungan geraniol 33.7.
Minyak serai wangi mengandung persenyawaan aldehid yaitu sitronelal dan persenyawaan alkohol yaitu geraniol. Minyak serai wangi jawa mengandung geraniol, d-sitronelol dan sitronelal
hingga 36, sitral 0.2, dan sisanya adalah senyawa isovaleraldehid, metil neptenon, d-sitronelal, isoamil alkohol, nerol, borneol, eugenol, geranil asetat, sitronelil asetat, sitronelil butirat, metil
eugenol, disitroneloksida, alkohol-alkohol sekuiterpen, dipenten, campuran rasemik dan l-limonen, serta seskuisitronelal Ketaren 1986.
Komposisi komponen kimia minyak serai wangi ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Komponen minyak serai wangi
Komponen minyak serai wangi Kadar
Sitronelal 32 – 45
Geraniol 12 – 18
Sitronelol 12 – 15
Geraniol asetat 3 – 8
Sitronelil asetat 2 – 4
L – limonen 2 – 5
Elemol seskuiiterpen lain 2 – 5
Elemen kadinen 2 – 5
Sumber : Ketaren 1985
Ketaren 1986 menyatakan bahwa sitronelal C
10
H
16
O memiliki gugus aldehida dan ikatan etilenik yang reaktif, geraniol C
10
H
18
O memiliki dua ikatan etilenik, dan sitronelol C
10
H
20
O memiliki gugus hidroksil. Pada suhu kamar, sitronelal berupa cairan berwarna kekuningan yang
mudah menguap, bersifat sedikit larut dalam air dan dapat larut dalam alkohol dan eter. Sitronelol
OCH
3
OH
Gugus fenol
berupa cairan tidak berwarna dan berbau mawar, bersifat mudah larut dalam alkohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air. Geraniol berupa cairan tidak berwarna kuning pucat larut dalam alkohol dan
eter. Struktur kimia senyawa sitronelal, geraniol, dan sitronelol ditunjukan oleh Gambar 2.
Gambar 2. Struktur kimia geraniol a, sitronelal b dan sitronelol c Ketaren 1986
2.4 Minyak Daun Cengkih sebagai Antiserangga
Berdasarkan laporan-laporan penelitian, minyak cengkih dapat digunakan untuk mengusir atau melumpuhkan serangga. Minyak cengkih dapat menolak nyamuk dengan dosis 0.1 ml per 30 cm
2
Trongtokit et al. 2005. Eugenol dapat membunuh larva Aedes aegypti dengan LC
50
sebesar 33 mgℓ Knio 2008 dan dapat membunuh 100 Anopheles stephensi, Aedes aegypti, dan Culex
quinquefasciatus dengan dosis 7 ℓha dalam waktu 30-35 menit Bhatnagar 1993 diacu dalam
Kegley et al. 2008. Menurut Shola dan Kehinde 2010, uap minyak atsiri kuncup cengkih Syzygium aromaticum
dapat membunuh serangga jenis kumbang Callosbruchus maculatus. Minyak atsiri cengkih tersebut mengandung 95.75 eugenol dan 3.75
�
- kariopilen. Perlakuan konsentrasi minyak kuncup cengkih yang digunakan yaitu 0.1g, 0.2g, 0.3g, 0.4g, dan 0.5g dalam 1g zat pembawa padat silika
gel, alumina, dan kaolin. Tingkat kematian Callosbruchus maculatus dengan konsentrasi tersebut, yaitu 13.33, 26.77, 73.33 dan 100 dalam durasi pengamatan selama 1 jam.
Supriadi 2010 telah membuat formula anti larva nyamuk. Komposisi bahan menurut invensi ini yaitu mengandung bahan aktif minyak cengkih 5-10, dan minyak kayu manis 5-10. Bahan
pembawanya adalah 1g setil alkohol, 2.5g, asam stearat, 2 g gum arab, 5 ml pengemulsi tween 20, 1 ml trietanolamin, 0.5 – 1.2 g NaOH dan 0.4-0.81 g KC1 per 100 ml air suling.
Wiratno 2010, menyatakan bahwa Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Balittro Badan Litbang Pertanian telah berhasil membuat beberapa formula pestisida nabati berbahan aktif
eugenol dari cengkih yang dikombinasikan dengan senyawa lainnya. Formula tersebut diberi nama CEES, CEKAM, dan Bio- Protector-1 yang berperan aktif sebagai insektisida. Minyak cengkih efektif
mengendalikan hama keong mas, dan hama gudang seperti Tribolium castaneum dan hama tanaman seperti Aphis gossypii, Aphis. craccivora, Ferissia virgata, dan Valanga nigricornis. Zeng et al.
2010 juga menyatakan bahwa minyak cengkih dapat mengusir hama gudang yaitu Rhyzopertha dominica, Sitophilus oryzae dan Tribolium castaneum.
2.5 Minyak Serai Wangi sebagai Antiserangga