47
Hasil pendapatan dari penjualan karcis digunakan untuk kegiatan pendidikan misalnya program PPKLL, biaya operasional taman, dan biaya
pemeliharaan. Anggaran biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh pengelola Taman Lalu Lintas Bandung setiap bulannya sebesar kurang lebih Rp
150.000.000,00. Biaya yang dianggarkan ini harus mencukupi kegiatan pemeliharaan di lapang walaupun pada kenyataannya terdapat pemeliharaan
insidental yang menyebabkan dibutuhkannya biaya lebih banyak daripada yang dianggarkan.
4.4.5 Program
Sebagai taman pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas Bandung memiliki program tahunan berupa Penyuluhan dan Pendidikan Keamanan Lalu
Lintas PPKLL. Program ini diadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu dengan melakukan penyuluhan kepada para guru TK dan atau sekolah dasar yang ada di
kota Bandung dan sekitarnya. Pihak pengelola melakukan kerja sama dengan pihak dinas pendidikan, kepolisian lalu lintas, dan dinas perhubungan untuk
memberikan materi dalam PPKLL, misalnya cara menyeberang jalan supaya aman camejasa. Diharapkan para guru tersebut mengajarkan materi yang telah
didapatkannya itu kepada anak muridnya disekolah. Pada akhir program, sekolah- sekolah yang mengikuti program ini diundang ke Taman Lalu Lintas Bandung
untuk mengikuti perlombaan tentang camejasa. Perlombaan ini bertujuan melihat apakah materi camejasa tersebut dapat dipahami oleh murid-murid sekolah itu
atau tidak. Untuk menunjang fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman
lingkungan hidup, Taman Lalu Lintas Bandung belum memiliki program tersendiri. Namun, di dalam PPKLL disisipkan juga materi tentang pendidikan
lingkungan hidup.
48
BAB V ANALISIS DAN SINTESIS
Visi dan misi Taman Lalu Lintas Bandung tetap dipegang teguh sejak pendiriannya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan
ketertiban lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi dan hiburan dalam sebuah taman yang juga menjadi salah satu taman kota. Selanjutnya, visi dan misi tersebut
menghasilkan tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung. Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, dilakukan
analisis dan sintesis yang mengacu kepada tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman
pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain anak-anak rekreasi. Masing-masing fungsi tersebut dianalisis sesuai dengan data aspek
yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut.
5.1 Taman Lalu Lintas sebagai Taman Pendidikan Kelalulintasan 5.1.1 Aspek Fisik
Taman Lalu Lintas Bandung pada awalnya dirancang sebagai tempat belajar kelalulintasan bagi anak-anak agar mereka dapat berlatih sopan-santun
berlalu lintas dan bersikap sebagai seorang pengguna jalan yang taat akan peraturan lalu lintas. Anak-anak akan senang belajar kelalulintasan di taman ini
karena metode yang digunakan adalah bermain sambil belajar. Sebagai taman pendidikan kelalulintasan, konsep Taman Lalu Lintas
Bandung didesain sebagai miniatur jalan raya yang dilengkapi dengan berbagai perangkat jalan seperti rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, halte, zebra cross, dan
papan nama jalan. Keberadaan perangkat jalan tersebut sudah cukup tersedia, tetapi tata letaknya perlu dipertimbangkan lagi berdasarkan fungsi, kebutuhan,
lokasi, dan sirkulasi. Hal ini dapat terlihat pada peletakan papan rambu-rambu lalu lintas di Taman Lalu Lintas Bandung. Rambu-rambu lalu lintas di taman ini, yang
merupakan salah satu sarana pendidikan kelalulintasan, diletakkan pada suatu tiang yang diletakkan di tengah kanal, yang berada dekat dengan gerbang masuk.