Persiapan Analisis Tahapan Penelitian

14

3.3.1 Persiapan

Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi umum tentang kondisi lokasi penelitian saat ini, pembuatan usulan penelitian, permohonan izin untuk dapat melaksanakan penelitian, dan persiapan alat serta bahan yang diperlukan untuk tahap inventarisasi.

3.3.2 Inventarisasi

Inventarisasi bertujuan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dari aspek fisik, biofisik, dan sosial, serta aspek pengelolaan dan pemeliharaan yang mengacu kepada tujuan pengelolaan. Secara rinci jenis data, unit data, dan sumber data disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data yang Diperlukan untuk Penelitian No. Jenis Data Unit Sumber Analisis Kegunaan

1. Aspek Fisik

a. Sirkulasi b. Fasilitas, sarana, dan prasarana - - Pustakasurvei Wawancara pustakasurvei Deskriptif Deskriptif Mengetahui potensi dan kendala

2. Aspek Biofisik

a. Hidrologi b. Vegetasi c. Satwa - Spesies Spesies Wawancarasurvei Wawancarasurvei Pustakasurvei Deskriptif Deskriptif Deskriptif Mengetahui potensi dan kendala

3. Aspek Sosial

a. Jumlah pengunjung dan waktu kunjungan b. Karakteristik Pengunjung c. Persepsi Pengunjung Orang - - Wawancara Wawancara kuisioner Wawancara kuisioner Daya dukung Statistik dan deskriptif Statistik dan deskriptif Mengetahui daya dukung rekreasi dan pertimbang- an rencana pengelolaan

4. Aspek Pengelolaan

dan Pemeliharaan a. Struktur organisasi b. Tenaga kerja dan penjadwalan c. Alat dan bahan d. Pengelolaan karcis e. Program - Waktu - Rupiah - Wawancara Wawancara Wawancarasurvei Wawancara Wawancarapustaka Deskriptif Deskriptif Deskriptif Deskriptif Deskriptif Mengetahui kondisi dan tujuan pengelolaan 15 Cara pengumpulan data meliputi survei langsung, wawancara dengan nara sumber, penyebaran kuesioner, dan pengumpulan data sekunder. Rincian pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. survei langsung yang meliputi pengambilan foto dan pengamatan kondisi fisik, biofisik, sosial, pengelolaa, dan pemeliharaan di lokasi penelitian; 2. wawancara dengan nara sumber yang dilakukan kepada pihak pengelola, dan pengunjung di lokasi penelitian; 3. penyebaran kuisioner yang dilakukan secara acak kepada pengunjung di lokasi penelitian; 4. pengumpulan data melalui studi pustaka yang terdiri dari peta umum lokasi penelitian, data fisik, dan data biofisik.

3.3.3 Analisis

Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis yang mengacu kepada tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain anak-anak rekreasi. Masing-masing fungsi tersebut dianalisis sesuai dengan data aspek yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut. 1. Taman Lalu Lintas sebagai taman pendidikan kelalulintasan a. Analisis aspek fisik deskriptif; b. Analisis aspek sosial karakter dan persepsi pengunjung; c. Analisis program pendidikan kelalulintasan deskriptif. 2. Taman Lalu Lintas sebagai taman lingkungan hidup a. Analisis aspek biofisik deskriptif; b. Analisis aspek sosial karakter dan persepsi pengunjung; c. Analisis program lingkungan hidup deskriptif. 3. Taman Lalu Lintas sebagai taman taman bermain rekreasi a. Analisis aspek fisik deskriptif; b. Analisis sosial karakter dan persepsi pengunjung; c. Analisis daya dukung. 16 Analisis-analisis tersebut kemudian akan menghasilkan bebagai potensi dan kendala yang akan digunakan dalam Analisis SWOT strengths, weaknesses, opportunities, threats . Penjelasan dari analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengolah data inventarisasi yang didapat melalui studi pustaka, wawancara dengan pengelola dan pengunjung, hasil penyebaran kuisioner, serta pengamatan langsung. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi dan kendala yang terdapat pada aspek fisik, biofisik, sosial, dan pemeliharaan 2. Analisis daya dukung Analisis ini menggunakan formula kebutuhan area rekreasi yang dapat menghitung jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam manusia. Perhitungan ini menggunakan rumus perhitungan nilai daya dukung untuk kawasan wisata menurut Boulon dalam Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo 2003, yaitu dengan DD = daya dukung orang; A = luas area yang digunakan untuk rekreasi m 2 ; S = standar rata-rata individu m 2 orang; T = total pengujung per hari pada area yang diperkenankan orang; K = koefisien rotasi; N = jam kunjungan per hari area yang diizinkan jam; R = rata-rata waktu kunjungan jam. 3. Analisis karakteristik dan persepsi pengunjung Analisis ini dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 46 orang pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung secara acak. Dalam kuisioner, pengunjung akan menjawab pertanyaan seputar karakteristik dirinya DD = A T = DD x K K = N S R 17 dan juga persepsi mengenai Taman Lalu Lintas Bandung. Contoh kuisioner terlampir Lampiran 1. 4. Analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats Analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi rencana pengelolaan di Taman Lalu Lintas Bandung adalah analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi Rangkuti, 1997. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui atau melihat kondisi sebuah area rekreasi secara sistematik dengan membandingkan faktor internal yang terdiri dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunities dan ancaman threats. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal, sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan dengan pembobotan dan pemberian rating peringkat. Langkah kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah identifikasi faktor internal dan eksternal, penentuan bobot faktor internal dan eksternal, dan pembuatan matriks faktor internal dan eksternal. Untuk lebih jelasnya penjabaran tahapan analisis SWOT adalah sebagai berikut. a. Identifikasi faktor internal dan faktor eksternal Identifikasi faktor internal IFE adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut. Penilaian faktor eksternal EFE adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan ancaman dan peluang David, 2008. Identifikasi berbagai faktor tersebut secara sistematis digunakan untuk merumuskan rencana pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung. b. Penentuan bobot faktor internal dan eksternal Pembobotan dilakukan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada taman. Sebelum melakukan pembobotan, ditentukan tingkat kepentingannya. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai 18 berdasarkan tingkat kepentingannya Tabel 2 dan 3. Tingkat kepentingan setiap faktor strategis internal dan eksternal ditentukan oleh pengaruh setiap faktor terhadap rencana pengelolaan dan pengembangan kawasan Kinnear dan Taylor, 1991. Penentuan tingkat kepentingan faktor-faktor yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung mengacu pada fungsi dari taman ini. Faktor yang berhubungan dengan fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman pendidikan kelalulintasan, tingkat kepentingannya lebih penting dari pada fungsi Taman Lalu Lintas Bandung yang kedua sebagai taman lingkungan hidup dan fungsi ketiga sebagai taman bermainrekreasi. Tabel 2 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Internal Simbol Faktor Internal Tingkat Kepentingan Strengths S S1 S2 Sn Weaknesses W W1 W2 Wn Tabel 3 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Simbol Faktor Eksternal Tingkat Kepentingan Opportunities O O1 O2 On Threats T T1 T2 Tn Setelah memperoleh tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison , yaitu membandingkan setiap faktor internal dengan faktor eksternal Tabel 4. Menurut David 2008, penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1 – 4, yaitu 1 nilai 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada indikator faktor vertikal; 2 nilai 2 jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal; 19 3 nilai 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada indikator faktor vertikal; 4 nilai 4 jika indikator faktor horizontal sangat penting daripada indikator faktor vertikal. Tabel 4 Formulir Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Faktor Strategis Internal Eksternal A B C D Total Bobot A x 1 α 1 B x 2 α 2 C x 3 α 3 D x 4 α 4 Total Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991 Kemudian bobot akhir setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus Kinnear Taylor 1991: dengan α i = bobot variabel ke-I; x i = nilai variabel ke-I; i = 1,2,3,…,n; n = jumlah variabel. c. Pembuatan Matriks Faktor Internal dan Eksternal Selanjutnya pemberian peringkat pada masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya dengan nilai 1–4. Nilai peringkat faktor positif kekuatan dan peluang berbanding terbalik dengan faktor negatif kelemahan dan ancaman Rangkuti, 1997. Jika faktor positif tingkat kepentingannya sangat penting bernilai 4, penting bernilai 3, cukup penting bernilai 2, dan tidak penting bernilai 1, sedangkan jika faktor negatif memiliki tingkat kepentingan sangat penting bernilai 1, penting bernilai 2, cukup penting 3, dan tidak penting 4. Kemudian setiap peringkat dari faktor-faktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan Tabel 5 dan 6. α i= x i ∑ n x i i=1 20 Tabel 5 Formulir Matriks Internal Factor Evaluation IFE Simbol Faktor Internal Bobot Peringkat Skor = BobotPeringkat Strengths S S1 S2 S3 Sn Weaknesses W W1 W2 W3 Wn Total Tabel 6 Formulir Matriks External Factor Evaluation EFE Simbol Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor = BobotPeringkat Opportunities O O1 O2 O3 On Threats T T1 T2 T3 Tn Total Dari total skor yang didapat dari pembobotan pemeringkatan di atas, akan diketahui posisi Taman Lalu Lintas Bandung pada kuadran tertentu yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internal-eksternal IE Gambar 8. I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 8 Matriks IE

3.3.4 Sintesis