Kuesioner dukungan suami disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan teoritis, yang secara keseluruhan terdiri atas 20 pernyataan dimana untuk
masing-masing komponen terdiri atas 5 pernyataan yakni dukungan penilaian, dukungan nyata, dukungan informasi dan dukungan emosional. Kuesioner
dukungan suami terdiri dari pernyataan positif pada nomor 2, 3, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20 dengan pilihan jawaban tidak pernah TP nilai 1, kadang-kadang
KD nilai 2, sering SR nilai 3 dan selalu SL nilai 4, selain itu ada juga pernyataan negatif pada nomor 1, 4, 7, 8, 10, 11, 15, 19 dengan pilihan jawaban
tidak pernah TP nilai 4, kadang-kadang KD nilai3, sering SR nilai 2 dan selalu SL nilai 1. Jadi nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 dan nilai terendah
20, berdasarkan rumus statistika Hidayat 2007: P =
= = 20
Maka dukungan suami dikategorikan sebagai berikut: 20-39: Dukungan suami kurang
40-59: Dukungan suami cukup 60-80: Dukungan suami baik
Kuesioner tingkat depresi dengan menggunakan kuesioner baku yaitu Center for Epidemiologic Studies Depression Scale CES-D yang diperoleh dari
National Institute Mental Helath NIMH,2008 yang dibuat oleh Radlof pada tahun 1977. Kuesioner ini berisi 20 pernyataan yang terdiri dari pernyatan positif
pada nomor 4, 8, 12, dan 16 dengan pilihan jawaban kurang dari 1 hari 1hari
nilai 3, 1-2 hari nilai 2, 3-4 hari nilai 1, dan 5-7 hari nilai 0, selain itu ada juga pernyataan negatif pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 12,14, 15, 17, 18, 19,
20 dengan pilihan jawaban kurang dari 1 hari 1hari nilai 0, 1-2 hari nilai 1, 3-4 hari nilai 2, dan 5-7 hari nilai 3.
Maka tingkat depresi dikategorikan sebagai berikut: 0-15: Tidak depresi
16-60: Depresi
3.7. Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data dan instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur Nursalam, 2008. Untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur, instrumen pengumpulan data
harus memiliki kemampuan untuk mengukur apa yang harus diukur Dempsey Dempsey, 2002. Validitas yang dipakai pada instrumen penelitian ini adalah
validitas isi. Untuk menguji validitas isi yaitu berdasarkan tinjauan pustaka yang selanjutnya dikonsultasikan kepada yang berkompeten dibidang tersebut.
Pada penelitian ini, kuesioner dukungan suami telah dilakukan uji validitas isi, kuesioner dukungan suami divalidasi oleh orang yang berkompeten yaitu Ibu
Siti Zahara, S.Kp, MNS, Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep dan Ibu Maria Saragi, S.Kep,Ns, M.Kep, Sp.Mat dengan nilai uji validitas yaitu 0.97 yang berarti
instrumen dukungan suami sudah valid. Sedangkan untuk kuesioner tingkat depresi menggunakan kuesioner baku yaitu Center For Epidemiologic Studies
Depression Scale CES-D dari National Institute Mental Health yang sudah di uji validitasnya.
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menjalani sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana
alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmojo, 2005. Uji reliabilitas dilakukan kepada 10
orang responden yang dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang memenuhi kriteria sampel, kemudian peneliti menilai responnya. Instrumen yang diuji yaitu
dukungan suami 20 pernyataan. Kuesioner duungan suami tersebut diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji reliabilitas internal dimana menganalisis
datanya dari satu kali hasil pengetesan. Penilaian pada kuesioner dukungan suami dengan menggunakan komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpa dimana
instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas lebih dari 0,70 Polit Hungler, 1999. Hasil uji reliabilitas kuesioner dukungan suami pada penelitian
ini bernilai 0,809 yang artinya kuesioner dukungan suami pasien kanker payudara paska mastektomi reliabel.
Sedangkan untuk kuesioner tingkat depresi juga sudah diuji reliabilitasnya menggunakan komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpa dengan rentang nilai
0,84 – 0,90 yang berarti instrumen tingkat depresi tersebut reliabel Radloff, 1977.
3.8. Metode Pengolahan dan Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas
dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi, kemudian data yang sesuai diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya memasukkan entry data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik
komputerisasi. Setelah semua tahap diselesaikan, dilanjutkan dengan analisa univariat dan bivariat.
Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat dimana data univariat untuk menampilkan data demografi, dukungan suami dan tingkat depresi
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan bivariat untuk mengidentifikasi hubungan dukungan suami dengan tingkat depresi pasien kanker
payudara paska mastektomi. Data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisa berdasarkan analisa
statistik koefisien korelasi Spearman, interpretasi hasil korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi r, serta arah korelasinya. Nilai r untuk menunjukkan
derajat hubungan antara kedua variabel tersebut, dan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel maka dilakukan
pengamatan terhadap nilai signifikansi p pada hasil analisa. Jika nilai p0,05 maka terdapat korelasi bermakna antara variabel yang diuji dan jika nilai p0,05
maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diuji.