1. Petak contoh berukuran 20 m x 20 m digunakan untuk tingkat pohon
vegetasi dengan diameter =20 cm. 2.
Petak contoh berukuran 10 m x 10 m digunakan untuk tingkat tiang vegetasi dengan diameter 10-20 cm.
3. Petak contoh berukuran 5 m x 5 m digunakan untuk pancang vegetasi
dengan diameter 10 cm dan tinggi 1,5 cm. 4.
Petak contoh berukuran 2 m x 2 m digunakan untuk tingkat semai seadling untuk tinggi tumbuhan 1,5 cm dan tumbuhan bawah
penutup tanah.
Desain petak contoh yang digunakan untuk mengamati masing-masing tingkatan pertumbuhan disajikan pada gambar 4.
Gambar 4 Desain plot contoh di lapangan
3.4.4. Konsep Operasional
Peran lembaga adat sasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ketepatan pemerintah negeri, lembaga kewang dan gereja dalam mengatur
penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya dusun. Ketepatan yang dimaksud adalah rumusan aturan yang dapat memperjelas transfer hak
kepemilikan dalam pemanfaatan sumberdaya dusun, pengaturan batas yurisdiksi, aturan repsentasi yang adil antar para pihak dan peran aturan sasi dalam
pengelolaan sumberdaya dusun serta kepastian bentuk hak yang jelas dan diakui oleh anggota masyarakat yang lain dalam implementasinya.
20 m
100 m Arah Rintis
Kepastian bentuk hak penguasaan yang dimaksud adalah terdapatnya kejelasan batas fisik di lapangan serta didukung dengan pengakuan dari masing-
masing kelompok mata rumah dalam implementasinya. Kepastian bentuk hak penguasaan yang tergolong tinggi jika terdapat kejelasan batas fisik di lapangan
serta didukung dengan pengakuan dari masing-masing kelompok mata rumah, sebaliknya jika tidak ada kejelasan batas fisik di lapangan namun didukung
dengan pengakuan dari masing-masing kelompok mata rumah maka kepastian bentuk haknya tergolong sedang, dan jika tidak ada kejelasan batas fisik dan
pengakuan dari masing-masing kelompok mata rumah maka kepastian bentuk haknya tergolong rendah.
Peran yang dimaksud adalah tingkat partisipasi, kepercayaan, pemahaman dan kepatuhan warga masyarakat yang diukur berdasarkan kategori masyarakat
yang percaya, paham dan patuh terhadap aturan sasi negeri dan sasi gereja yang ditegakkan oleh lembaga kewang dan gereja.
Peran lembaga adat sasi dalam pengelolaan sumberdaya dusun juga ditentukan oleh suatu performansi dusun yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini
juga mengukur tingkat performansi dusun berdasarkan nilai kerapatan jenis. Hal ini dilakukan untuk menjelaskan wujud performansi masing-masing dusun yang
merupakan implikasi dari ketepatan lembaga kewang dan gereja dalam mengatur penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya dusun
dalam implementasinya.
3.5. Analasis Data