Tingkat kepercayaan responden bahwa anggota masyarakat yang lain dapat mematuhi aturan dan mampu menjaga kelestarian dusun diperkuat oleh tingkat
kepercayaannya bahwa warga masyarakat mampu bekerjasama dalam menjaga kelestarian dusun yaitu 93.33 responden yang percaya dan hanya 6.67
responden yang ragu-ragu. Tradisi gotong-royong atau sering dikenal dengan sebutan masohi dan tolong menolong warga masyarakat di negeri Allang masih
sangat kuat, antara lain kegiatan perkawinan, pemungutan hasil dusun. Masyarakat negeri Allang yakin 100 bahwa hubungan sosial yang terjalin
dapat memudahkan pekerjaan atau menyelesaikan masalah bersama. Di negeri Allang responden yakin 100 percaya bahwa warga masyarakat akan menjaga
keeratan hubungan sosial yang terbangun dalam masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh Uphoff 2000 bahwa kepercayaan trust dan pembalasan
reciprocation merupakan cara untuk membangun hubungan dengan orang lain. Kepercayaan trust dilandasi oleh norma, nilai, sikap, dan kepercayaan belief
untuk membuat kerjasama efektif. Dengan demikian kerjasama antar anggota masyarakat di negeri Allang tersebut akan terus terpelihara.
5.5.2. Tingkat Pemahaman dan Pelanggaran Masyarakat Allang terhadap
Aturan Lembagaan Kewang
Pada masyarakat negeri Allang terdapat nilai-nilai, norma-norma, dan tata kelakuan lainnya yang menjadi pedoman bertindak bagi warganya. Nilai-nilai itu
terkandung di dalam aturan sasi dimana aturan ini dapat berperan sebagai pendukung mobilisasi dalam pengelolaan masing-masing dusun dati, pusaka dati,
sanimu, lenyap, pembelian dan perusahaan, sekaligus sebagai alat resolusi konflik. Sebagaimana dijelaskan oleh Uphoff 2000 bahwa peranan roles aturan
rules mendukung empat fungsi dasar dan kegiatan yang diperlukan untuk tindakan kolektif, yaitu pembuatan keputusan, mobilisasi dan pengelolaan
sumberdaya, komunikasi dan koordinasi, dan resolusi konflik. Sebagian besar warga masyarakat negeri Allang memahami aturan sasi
negeri dan sasi gereja yang berlaku. Tingkat pemahaman yang tinggi terhadap aturan lembaga kewang didorong oleh adanya budaya transfer informasi dan ilmu
pengetahuan secara turun temurun dari generasi yang tua kepada generasi yang muda sebagai pelanjut pembangunan khususnya informasi mengenai kelembagaan
lokal dalam pengolaan sumberdaya dusun di Allang.
Terhadap aturan yang berlaku dalam mengatur penguasaan dan pemanfaatan sumberdaya dusun dati, dusun pusaka dati, dusun sanimu, dusun lenyap, dusun
pembelian dan dusun perusahaan, sebagian besar 100 responden mengaku tidak pernah melanggar aturan yang berlaku. Sebagian besar responden 80
menganggap bahwa anggota masyarakat yang lain masi benar-benar taat dan menjalankan aturan, tidak pernah terjadi pelanggaran. Sedangkan 20 lainnya
menganggap bahwa pernah terjadi pelanggaran aturan oleh anggota masyarakat tetapi jarang dan seluruh responden menganggap bahwa anggota masyarakat tidak
pernah melanggar aturan. Hal ini tidak terlepas dari tingginya kinerja lembaga kewang dalam melakukan pengawasan dan ronda secara rutin untuk mengawasi
masing-masing dusun yang di sasi. Salah satu contoh pelanggaran yang dilakukan oleh anggota masyarakat
terhadap aturan lembaga kewang adalah salah seorang warga kedapatan memasuki hutan pada hari minggu dengan membawa buah pala hasil pengambilan dari dusun
miliknya yang sedang di sasi, kemudian yang bersangkutan ditangkap dan diadili di dalam gereja atau di Balai Negeri kantor desa. Yang bersangkutan diberikan
sanksi ringan dengan menyita buah pala yang diambil dari dusun yang sedang di sasi, dusun si pelanggar juga disita dalam waktu tertentu sampai si pelanggar
bertobat dan merasa malu karena cemohan warga, yang bersangkutan kemudian didoakan di gereja dan diampuni.
Secara ringkas distribusi responden menurut tingkat pemahaman dan pelanggaran terhadap aturan kelembagaan lokal dalam mengatur penguasaan dan
pemanfaatan sumberdaya dusun dati, pusaka dati, sanimu, lenyap, pembelian dan perusahaan disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14 Tingkat pemahaman dan pelanggaran terhadap aturan sasi
Uraian Tingkatan
Persentase
Tingkat Pemahaman terhadap aturan sasi
Tidak Paham Cukup Paham
Paham -
20 80
Tingkat Pelanggaran terhadap aturan sasi :
1. Oleh pribadi responden
Sering Jarang
Tidak Pernah -
- 100
2. Pandangan responden tentang
pelanggaran oleh anggota masyarakat yang lain
Sering Jarang
Tidak Pernah -
40 60
5.6. Performansi Dusun