Tenaga Kerja Estimasi Model ARIMA
77
Sumber : Data diolah tahun 2015 Pada Tabel 4.20 dapat terlihat bahwa probabilitas keseluruhan
data diatas lebih besar dari α=5 yang dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan sudah stasioner, selain itu dari
kolom autocorrelation dan partial correlation menunjukkan bahwa data yang digunakan tidak mengandung autokorelasi.
Selanjutnya dilakukan analisis pembentukan model dengan mengklasifikan model-model ARIMA dan melihat nilai R-
square, probabilitas, AIC, SIC, dan SSR, seperti yang terlihat dalam Tabel 4.21 berikut ini :
Tabel 4.21 Klasifikasi Model ARIMA
Model AR dan MA
ARIMA Model 1
AR 9 9,1,0
Model 2 MA 2
0,1,2
Model 3
AR 9 MA 2 9,1,2
Setelah diperoleh model-model alternatif maka dapat dilanjutkan
dengan estimasi
menggunakan program
Eviews6. b Estimasi dari Model
Untuk mengestimasi model dari parameter pada tabel 4.21
peneliti menggunakan
program Eviews6
dan diperoleh ringkasan hasil estimasi dari model-model
78
tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.22 sebagai berikut :
Tabel 4.22 Rangkuman Estimasi Model ARIMA
Sumber : Data diolah tahun 2015 Pada Tabel 4.22 nilai probabilitas yang signifikan atau
lebih kecil dari α=5 adalah model 2 dan 3, dengan kata lain model 1 tidak signifikan atau tidak memenuhi
diagnostic cheking . Selanjutnya dilakukan pengamatan
melalui nilai R-squared yaitu diantara 3 model diatas yang paling besar adalah model 3, dan terakhir dengan
melihat nilai SSR, AIC, dan SIC dimana jika nilainya rendah maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut
yang paling baik, dalam Tabel 4.3 diatas maka dapat disimpulkan bahwa model 3 merupakan model yang
layak dalam penelitian ini dan merupakan model terbaik yang memenuhi kriteria karena prilaku data
deret waktu
akan lebih
baik dijelaskan
melalui
Model Prob
R-squared Sum Squared
Residual SSR AIC
SIC
model 1 0,1397
0,225 9,71E+11
28,404 28,477
model 2 0.0000
0,028 8,39E+12
29,8 29,9
model 3 0,0429
0,0000 0,536
5,81E+11 28,07
28,18
79
penggabungan antara model AR dan MA. Dengan kata lain, nilai Y
t
tidak hanya dipengaruhi oleh nilai peubah tersebut, tetapi juga oleh residual peubah tersebut pada
periode sebelumnya Juanda, 2012:73. c Evaluasi Model
Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih maka dilakukan uji statistik dari model sebagai berikut:
Tabel 4.23 Uji Q-Statistik
Autocorrelation Partial Correlation
AC PAC
Q-Stat Prob
.| . | .| . |
1 -0.453 -0.453 2.9309 . | . |
.| . | 2 -0.151 -0.447 3.2912
. | . | . | . |
3 0.208 -0.147 4.0636
0.044 . | . |
. | . | 4 -0.108 -0.171 4.3021
0.116 . | . |
. | . | 5
0.060 -0.010 4.3885 0.222
. | . | . | . |
6 0.192
0.321 5.4453
0.245 . | . |
. | . | 7 -0.293 0.072
8.5159 0.130
. | . | . | . |
8 -0.068 -0.240 8.7369 0.189
. | . | . | . |
9 0.255 -0.144 13.401
0.063 . | . |
. | . | 10 -0.143 -0.183 16.332
0.038
Sumber : Data diolah tahun 2015 Pada Tabel 4.23 dapat terlihat bahwa pengujian residual yang
dilakukan pada model 3 didapatkan hasil bahwa ACF dan PACF dari nilai residual tidak ada yang signifikan sampai
pada lag ke 12 yang berarti model baik untuk melakukan proyeksi.
d Prediksi atau Peramalan. Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi, yaitu
static forcast untuk satu langkah kedepan dan model
80
dynamic forcast
untuk beberapa
langkah kedepan
Rosadi, 2012:160. Dalam analisis ini metode yang dipakai
adalah metode
dynamic forcast
untuk memproyeksikan dalam beberapa tahun kedepan.Hasil
dari peramalan dari model 3 untuk Tenaga Kerja 5 tahun kedepan maka diperoleh grafik yang ditunjukkan
pada Gambar 4.7 sebagai berikut Gambar 4.7
Forecasting Tenaga Kerja Tahun 2015-2019
Sumber : Data diolah tahun 2015 Dari Gambar 4.7 memberikan output RMSE, MAE,
dan MAPE untuk mengukur kesalahan peramalan. Pada Gambar 4.9 dihasilkan nilai rata-rata kuadrat kesalahan
sebesar 263436.1RMSE, sedangkan rata-rata absolut kesalahan
sebesar 196478.8
MAE dan
rata-rata persentase
absolut kesalahan
sebesar 59.017
MAPE.Berdasarkan ukuran
MAPE maka
diketahui
-800,000 -400,000
400,000 800,000
1,200,000 1,600,000
04 05
06 07
08 09
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
TENAGA_KERFDYN ± 2 S.E.
Forecast: TENAGA_KERFDYN Actual: DTENAGA_KERJA
Forecast sample: 1994 2019 Adjusted sample: 2004 2019
Included observations: 11 Root Mean Squared Error
263436.1 Mean Absolute Error
196478.8 Mean Abs. Percent Error
59.01791 Theil Inequality Coefficient 0.296328
Bias Proportion 0.183735
Variance Proportion 0.459516
Covariance Proportion 0.356749
81
bahwa tingkat kesalahan peramalan relatif kecil yaitu sebesar
59.01 yang
berarti model
baik untuk
melakukan peramalan, berikut hasil peramalan Tenaga Kerja Jawa Barat 5 tahun kedepan pada tabel 4.24.
Tabel 4.24 Hasil Forecasting Tenaga KerjaTahun 2015-2019
Tahun Tenaga Kerja
2015 19537649
2016 20240641
2017 20699362
2018 21122111
2019 21478349
Sumber :Hasil data diolah tahun 2015