Teori yang Berkenaan Dengan Variable

15 Selanjutnya, apabila kedua sisi persamaan 6 dibagi mula-mula dengan Y dan kemudian dengan k, maka akan didapat: .......7 Persamaan 7 yang merupakan versi sederhana dalam pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi mereka sangat populer, secara lebih spesifik, persamaan itu menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara “positif” berbanding lurus dengan rasio tabungan semakin banyak GNP yang di investasikan, maka pada akhirnya nanti akan lebih besar lagi pertumbuhan GNP yang dihasilkannya dan secara “negatif” atau perbandingan terbalik terhadap rasio modal-output dari suatu perekonomian semakin besar rasio modal-output nasional atau k, maka tingkat pertumbuhan GNP akan semakin rendah, Analisis Harrod-Domar bertujuan untuk menunjukkan panjang kemampuan masyarakat yang bertambah dari masa ke masa yang diakibatkan oleh pembentukan modal pada masa sebelumnya akan selalu sepenuhnya digunakan Adisasmita, 2013:63. Dengan penjelasan diatas diharapkan bahwa investasi memiliki keterkaitan dalam pengembangan perekonomian masyarakat luas, dalam rangka memenuhi kebutuhan maupun untuk keperluan bisnis. Menurut Henry Faizal Noor 2009, 29 alasan yang menjadi kaitan antara investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat dapat dilihat sebagai berikut: 16 a. Investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan hari ini sekarang, untuk mendapatkan manfaat dimasa datang. b. Investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat, sama-sama menjadikan masyarakat sebagai sasarannya. c. Sebagian dari program pengembangan ekonomi masyarakat, merupakan kegiatan investasi. d. Kegiatan investasi merupakan awal dari kegiatan ekonomi, yang menghasilkan nilai tambah value added, berupa balas jasa faktor produksi, yang merupakan tujuan dari pengembangan ekonomi masyarakat, sekaligus sebagai sumber dari kesejahteraan masyarakat. Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah value added yang berakumulasi menjadi Produk Domestik Bruto PDB, oleh karena itu antara investasi dan pertumbuhan ekonomi PDB mempunyai keterkaitan yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR Henry Faizal, 2009: 52. Dengan menghitung ICOR maka dapat diperkirakan seberapa besar tambahan kapital yang dibutuhkan untuk menuju target pertumbuhan ekonomi tertentu Menurut Handoko Kurnia Astuti,2007: 165. Angka ICOR ini akan dihitung secara total dengan perkiraan makro dengan perhitungan ICOR mengadopsi formula yang digunakan Meier dalam Astuti Handoko, 2007: 165. Dengan rumus: atau 17 Keterangan: It ∆K = adalah jumlah investasi pada tahun sebelumnya ICORt = adalah ICOR pada tahun t ∆PDRBt = adalah peningkatan PDRB pada tahun t Untuk mengetahui kebutuhan investasi, diasumsikan bahwa Y adalah pendapatan domestik suatu wilayah dan g adalah pertumbuhan pendapatan tersebut dibandingkan tahun sebelumnya Handoko Kurnia Astuti, 2007: 165, maka: It = k . g . Yt Keterangan: It = jumlah investasi yang dibutuhkan k = ∆Y∆K = ICOR g = tingkat pertumbuhan ekonomi Yt = PDRB atas dasar harga konstan tahun t 2. Tenaga Kerja Ilmu ekonomi tenaga kerja merupakan suatu sistem hubungan yang terorganisasi, dan juga merupakan suatu subsistem pada sistem ekonomi yang lebih luas. Menurut pengertian yang ditampilkan dalam gambar 2.1, ilmu ekonomi tenaga kerja memusatkan perhatian pada tingkah laku perorangan dalam peran mereka sebagai pemasok tenaga kerja dan sebagai pihak peminta yang membutuhkan jasa tenaga kerja Arfida, 2003: 35. 18 Gambar 2.1 Arus Sederhana Pendapatan catatan : Suatu arus sederhana tentang pendapatan. Anggota-anggota rumah tangga merupakan penyedia faktor dan merupakan peminta barang dalam pasar produk. Perusahaan merupakan peminta faktor produksi dan penyedia barang-barang dalam pasar produk. Sumber utama penawaran tenaga kerja adalah penduduk. Tidak semua penduduk menawarkan tenaga kerjanya dipasar tenaga kerja. Pertimbangan utama disini adalah kelayakan bekerja menurut umur. Penduduk yang layak bekerja ditinjau dari segi umur tersebut sebagai penduduk usia kerja . Jumlah ini yang pantas disebut sebagai tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan produksi sumber daya manusia Sumarsono, 2009:4. Menurut Sumarsono 2009: 4,6 Dalam hubungannya dengan pasar tenaga kerja prilaku mereka dibedakan menjadi 2 dua golongan, yaitu yang aktif secara ekonomi dan bukan. Golongan yang aktif secara ekonomi adalah terdiri dari penduduk yang menawarkan tenaga kerjanya Pasar barang Pengeluaran uang Barang-barang dan jasa Faktor Produksi Pendapatan nominal Pasar faktor Rumah tangga Perusahaan 19 dan berhasil memperolehnya employed dan penduduk yang menawarkan tenaga kerjanya tetapi belum memperolehnya unemployed. Atas diskripsi angkatan kerja labor force dianggap mewakili penawaran tenaga kerja yang dikenal dengan supply of labor. Ada 4 empata hal yang berkaitan dengan tenaga kerja: a. Bekerja employed secara agregat jumlah orang yang bekerja dimuat dalam Biro Pusat Statistik hasil kegiatan sensus, SUPAS survei penduduk antar sensus atau SAKERNAS survei tenaga kerja nasional. Jumlah ini sering dipakai sebagai petunjuk tentang luasnya kesempatan kerja employment. b. Pencari kerja unemloyed adalah penduduk yang menawarkan tenaga kerja tetapi belum berhasil memperoleh pekerjaan dianggap terus mencari pekerjaan. Mereka dikelompokkan ke dalam kategori penganggur, karena secara konsep penganggur harus memenuhi persyaratan bahwa mereka juga aktif mencari pekerjaan. Mereka tidak bekerja atau tidak aktif mencari pekerjaan mereka dikategorikan bukan pengangguran tetapi iddle atau menikmati masa senggang leisure mereka, atau aktif tetapi tidak dipasarkan di pasar tenaga kerja. c. Tingkat partisipasi angkatan kerja labor force participation rate d. Profil angkatan kerja ; 1 umur, 2 jenis kelamin, 3 wilayah kota dan pedesaan, 4 pendidikan. Secara makro, laju pertumbuhan kesempatan kerja dapat dihubungkan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Menurut Budiono 20 dalam Handoko Kurnia Astuti 2007:161 perluasan kesempatan kerja dapat terjadi melalui pertumbuhan ekonomi yaitu proses kenaikan output perkapita secara konstan dalam jangka panjang. Menurut Smith dalam Handoko Kurnia Astuti, 2007:161, permintaan tenaga kerja ditentukan oleh stok kapital K yang tersedia dan oleh tingkat output masyarakat Q, sebab tenaga kerja diminta karena dibutuhkan dalam proses produksi. Oleh karena itu, laju pertumbuhan permintaan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan stok kapital akumulasi kapital dan laju pertumbuhan output Handoko Kurnia Astuti, 2007: 161. Dalam perencanaan tenaga kerja yang terpadu dan menyeluruh terus ditingkatkan untuk menjamin terciptanya perluasan kesempatan kerja sebanyak mungkin Sumarsono, 2009: 374. Adapun perhitungannya untuk memproyeksikan tenaga kerja adalah sebagai berikut: a. Proyeksi penduduk dan angkatan kerja dengan Metode Geometris dan Exponensial, metode ini mengasumsikan bahwa angka pertumbuhan tidak berubah dari tahun ketahun, asumsi ini seiring sesuai dengan kenyataan dibandingkan dengan asumsi metode aritmatris. Rumus metode geometris: P t = P o . 1 + r t Keterangan: P t = jumlah penduduk di tahun t suatu masa depan P o = jumlah penduduk awal 21 r = angka pertumbuhan dalam desimal pertahun, yang diasumsikan konstan b = jarak waktu tahun dari P o ke P t Rumus Exponensial: P t = P o . e rt Keterangan: P t = jumlah penduduk di tahun t suatu masa depan P o = jumlah penduduk awal e = bilangan alamiah= 2,718.... r = angka pertumbuhan pertahun, yang diasumsikan konstan t = jarak waktu tahun dari P o ke P t Berdasarkan fungsi Harrod-Domar yang menyebutkan bahwa output adalah fungsi kapital dan tenaga kerja maka selain diturunkan fungsi penggunaan kapital, juga diturunkan fungsi penggunaan tenaga kerja dan untuk memproyeksikannya dengan menggunakan konsep rasio modal-tenaga kerja capital-labor ratio yaitu ∆K∆L. Proyeksi penyerapan tenaga kerja juga dapat dihitung dengan menggunakan konsep ILOR incrementallabour Out-put ratio atau jumlah temaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit outputHandoko Kurnia Astuti, 2007: 166. Menghitung ILOR dengan rumus: atau 22 Keterangan: KKt =peningkatan kesempatan kerja tahun t ILORt = ILOR pada tahun t ∆PDRBt = peningkatan PDRB pada tahun t Setelah diketahui ILOR maka dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja pada tahun tertentu dengan menggunakan rumus: TK= ∆PDRBt . ILORt Keterangan: TK = tenaga kerja yang dibutuhkan. ∆PDRBt = peningkatan jumlah PDRB pada tahun t dibandingkan tahun sebelumnya. ILORt = ILOR pada tahun t. 3. Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. Pada mulanya pembangunan ekonomi merupakan sebuah usaha untuk membenahi serta meningkatkan kondisi ekonomi pada suatu wilayah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Dalam upaya pembangunan ekonomi di negara berkembang pada mulaya berpusat pada upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan mengacu pada peningkatan pendapatan perkapita dengan harapan dapat mengurangi masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, serta ketimpangan ekonomi dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang dikenal dengan “dampak merembes ke bawah” trikle down effect Mudrajad, 2010:4. 23 Mudrajad2010:4 mengemukakan Kecenderungan ini dapat dilihat dalam pemikiran-pemikiran awal mengenai pembangunan, seperti teori Harrod Domar, Arthur Lewis, W.W. Rostow, Hirschman, Rosenstein Rodan, Nurkse, dan Lebeinstein. Ini mencerminkan munculnya teori pertumbuhan ekonomi sepanjang dasawarsa 1950-an, sementara pembangunan ekonomi diidentikkan dengan pertumbuhan ekonomi, ekonomi pembangunan sebagai cabang ilmu ekonomi yang relatif baru memusatkan perhatian pada faktor-faktor penentu pada pertumbuhan ekonomi. Mungkin telah banyak teori yang membahas tentang konsep pembangunan akan tetapi hakikat pembangunan itu lebih penting seperti yang dikemukakan oleh Todaro dan Smith 2002:3, hakikat pembangunan dalam Perencanaan ekonomi economic planning upaya-upaya yang dilakukan secara sengaja oleh pemerintah untuk mengkoordinasikan segenap proses pembuatan keputusan ekonomi dalam jangka panjang, serta untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan dalam beberapa kasus tertentu juga untuk mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel- variabel ekonomi pokok dari suatu negara pendapatan, konsumsi, penyerapan tenaga kerja, investasi, tabungan, ekspor, impor, dan sebagainya demi tercapainya tujuan-tujuan pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya. Robinson Tarigan 2009:1, mengemukakan bahwa ekonomi regional menganalisis suatu wilayah atau bagian wilayah secara 24 keseluruhan atau dengan melihat berbagai wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah. Dalam analisis ekonomi regional diperlukannya kebijakan pembangunan ekonomi regional, menurut Sjafrijal 2008:154 dalam kebijakan pembangunan ekonomi regional sasaran akhirnya adalah untuk dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial secara menyeluruh sesuai dengan keinginan dan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Menurut Sjafrizal 2008: 156,157 Untuk dapat merumuskan kebijakan pembangunan regional yang baik dan terarah , perlu pula ditetapkan terlebih dahulu sasaran yang ingin dicapai. Dalam hal ini terdapat dua alternatif sasaran yaitu mewujudkan kemakmuran wilayah Place Prosperity, kemakmuran masyarakat People Prosperity atau kedua-duanya sekaligus. Sasaran ini perlu ditetapkan secara jelas dan tegas, karena masing-masingnya mempunyai starategi dan kebijakan pembangunan daerah yang berbeda dan bahkan dapat berlawanan satu sama lainnya. Aspek ini semula dibahas oleh Winnick 1966 dan kemudian dilanjutkan oleh Richardson 1978. Dijelaskan oleh Nadiatulhuda 2007:16 Terdapat juga beberapa teori yang penting dalam pembangunan ekonomi wilayah regional diantaranya menurut aliran ekonom klasik yang dipopulerkan oleh Adam Smith dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kemajuan 25 teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Sumbangan pemikiran aliran Neo Klasik dalam pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut: a. Akumulasi modal merupakan faktor sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. b. Pertumbuhan ekonomi merupakan peroses yang gradual. c. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. d. Aliran Neo Klasik sangat optimis dengan pertumbuhan perkembangan. e. Meskipun model pertumbuhan Neo Klasik ini telah banyak digunakan dalam analisis regional namun terdapat beberapa asumsi mereka yang tidak tepat antara lain, Pertama Full Employment yang terus menerus tidak dapat diterapkan pada sistem multi regional dimana persoalan- persoalan regional muncul disebabkan oleh perbedaan geografis dalam hal tingkat penggunaan sumber daya. Kedua, persaingan sempurna tidak dapat diberlakukan dalam perekonomian regional dan spasial. Menurut Todaro dan Smith 2002: 3 adanya dua komponen pokok dalam perencanaan pembangunan di negara-negara yang menganut sistem perekonomian campuran. Kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Keputusan pemerintah yang sengaja menggunakan tabungan domestik dan dana-dana keuangan dari luar negeri untuk diinvestasikan pada proyek-proyek pemerintah yang untuk memobilisasi dan menyalurkan sumber-sumber daya yang sangat langka di bidang-bidang tertentu 26 misalnya, pembangunan jaringan jalan raya dan kereta api, sekolah proyek hidroelktrik, dan pembangunan sarana infrastruktur ekonomi economic infrastructure lainnya, serta penciptaan industri-industri subtitusi impor yang diharapkan nantinya dapat memberikan sumbangan berarti demi merealisasikan tujuan-tujuan ekonomi jangka panjang. b. Kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah mulai dari perpajakan, lisensi industri, penetapan tarif-tarif, serta manipulasi kuota, upah, suku bunga, dan harga-harga yang secara langsung dapat mendorong, dan dalam banyak hal bahkan mengendalikan, kegiatan ekonomi sektor swasta demi menjaminterciptanya suatu hubungan yang serasiantara keinginan perusahaan swasta dalam mengejar keuntungan dengan tujuan-tujuan sosial untuk kepentingan seluruh anggota masyarakat yang dikehendaki dan diutamakan oleh pemerintah pusat. 4. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Ada berbagai konsep dan definisi yang bisa dipakai dalam membicarakan pendapatan regionalnilai tambah akan dikemukakan sebagai berikut: a. Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas Dasar Harga Pasar Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai yang tambah bruto gross value added yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah itu. Yang dimaksud dengan nilai tambah bruto adalah nilai produksi output dikurangi dengan 27 biaya antara intermediate cost. Nilai tambah bruto mencakup komponen-komponen faktor pendapatan upah dan gaji, bunga, sewa tanah, dan keuntungan, penyusutan, dan pajak tidak langsung neto. Jadi, dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkannya, akan menghasilkan produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar Robinson Tarigan, 2009: 18. Menurut Emilia Imelia 2006:39 produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah gross value added yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah itu. Nilai tambah bruto adalah nilai produksi out put dikurangi biaya inetrmediate cost. Biaya antar daerah adalah biaya pembelianbiaya perolehan dari sektor lain yang telah dihitung sebagai produksi dari sektor lain atau berasal dari impor. Nilai tambah bruto mencakup komponen pendapatan upah, gaji, bunga, sewa, tanah dan keuntungan, penyusutan, pajak tidak langsung. b. Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan. Menurut Robinson Tarigan 2009:20 pendapatan regional dalam beberapa tahun menggambarkan kenaikan dan penurunan tingkat pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikanpenurunan dapat dibedakan menjadi dua faktor berikut: 1 Kenaikanpenurunan riil, yaitu kenaikanpenurunan tingkat pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga. 28 Apabila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk berarti daya beli penduduk di daerah tersebut meningkat, misalnya dapat membeli barang yang sama kualitasnya dalam jumlah yang lebih banyak. 2 Kenaikanpenurunan pendapatan yang disebabkan adanya faktor perubahan harga. Apabila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan inflasi menurunnya nilai beli uang maka walaupun pendapatan meningkat tetapi jumlah barang yang mampu dibeli belum tentu meningkat. Perlu dilihat mana yang meningkat lebih tajam, tingkat pendapatan atau tingkat harga. Menurut Robinson 2009:21 Harga konstan artinya harga produk didasarkan atas dasar harga pada tahun tertentu. Tahun yang dijadikan patokan harga disebut tahun dasar untuk penentuan harga konstan. Jadi kenaikan pendapatan hanya disebabkan oleh meningkatnya jumlah fisik produksi, karena harga dianggap tetap konstan. Akan tetapi, pada sektor jasa yang tidak memiliki unit produksi, nilai produksi dinyatakan dalam harga jual. Oleh karena itu harga jual harus dideflasi dengan menggunakan indeks inflasi atau deflator lain yang dianggap lebih sesuai. Dalam perhitungannya pendapatan regional dapat dibagi dalam dua metode, yaitu metode langsung dan tidak langsung Robinson, 2009: 23,26. a. Metode langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali 29 dari data yang ada di daerah itu sendiri. Adapun pendekatan yang dilakukan gunakan adalah: 1 Pendekatan produksi adalah perhitungan nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu kegiatansektor ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari total nilai produksi bruto sektor atau subsektor tersebut. 2 Pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi diperkirakan dengan menjumlahkan semua balas jasa yang diterima faktor produksi, yaitu upah dan gaji dan surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung netto. 3 Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan nilai penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. b. Metode tidak langsung adalah suatu cara mengalokasikan produk domestik bruto dari wilayah yang lebih luas ke masing-masing bagian wilayah, dengan menggunakan alokator yaitu: 1 Nilai produksi bruto atau neto setiap sektorsubsektor, pada wilayah yang dialokasikan, 2 Jumlah produksi fisik, 3 Tenaga kerja, 4 Penduduk, dan 5 Alokator tidak langsung lainnya. Menurut Handoko Kurnia Astuti 2007:165 secara umum proyeksi angka PDRB dapat dilakukan dengan membuat persamaan trend PDRB. 30 Dalam penelitian ini digunakan metode trend linier, garis trend linier dapat ditulis dengan persamaan garis lurus sebagai berikut: Y’ = a + bX Keterangan: Y’ = adalah data berkala time series PDRB. X = adalah waktu yang berupa data tahunan a = adalah bilangan konstan, apabila X= 0 yaitu PDRB awal tahun b = adalah lereng garis tren, yaitu rata-rata perubahan PDRB untuk setiap tahunnya. Kegunaan data pendapatan nasional adalah memberikan informasi yang berguna mengenai berbagai aspek dari kegiatan ekonomi dalam satu tahun tertentu memberikan gambaran tentang tingkat kegiatan ekonomi suatu wilayah yang dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi dari pembelanjaan agregat, sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional, dan taraf kemakmuran yang dicapai Sukirno, 2011:55. B. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan proyeksi investasi, penyerapan tenaga kerjadanpertumbuhan ekonomitelah banyak dilakukan oleh para peneliti. Dalam berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan proyeksi tersebut dengan berbagai macam studi kasus terdapat beberapa metode yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu, secara lengkap penelitian terdahulu dapat di lihat pada tabel 2.1 31 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Metodologi Hasil Persamaan Perbedaan 1 Dr. Nisar Ahmad 2013 Populasi: Sebuah Sumber Daya Berharga dalam Pertumbuhan Ekonomi dengan Khusus Merujuk Prospek Pertumbuhan Pakistan Persamaan nya yaitu sama-sama meneliti tentang pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah atau daerah. Perbedaannya adalah terletak pada dalam penelitian ini adanya variabel sumber daya berharga sebagai variabel penunjang. Kesimpulan pendekatan ini pada kenyataannya, panggilan untuk pembalikan dalam kebijakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sehingga kebijakan distribusi sumber daya nasional dibuat untuk mencerminkan kebutuhan orang-orang biasa di antara program investasi prioritas utama dari sektor publik. 32 Bersambung ke halaman berikutnya No Peneliti Judul Metodologi Hasil Persamaan Perbedaan 2 Oana Simona Hudea dan Stelian Stancu 2012 Investasi Asing langsung, Perpindahan teknologi dan Pertumbuhan Ekonomi. Sama-sama meneliti tentang investasi asing dan pertumbuhan ekonomi,diamana kedua nya memiliki keterkaitan. Dalam penelitian ini ditambahkan variabel perpindahan teknologi. hubungan jangka panjang antara FDI , DI, TG, INF, EDU, dan PDB. Akhirnya uji kausalitas Granger menunjukkan hubungan sebab akibat dua arah antara produk domestik bruto dan investasi asing langsung, memperkuat pentingnya FDI dalam menopang pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya menarik, dengan meningkatkan tingkat infrastruktur dan pendidikan, lebih banyak investasi asing, sumber permanen difusi teknologi, dan mengurangi kesenjangan teknologi, konvergen ke status negara maju. 3 Sri Maryanti 2012 Analisis Perencanaan Tenaga Kerja Terhadap Kebutuhan Tenaga Kerja di Provinsi Riau 2006- 2010 Persamaan nya yaitu sama sama meneliti tentang kebutuhan tenaga kerja di suatu daerah atau wilayah. Dalam penelitian ini yang membedakan adalah adanya variabel perencanaan tenaga kerja. Persediaan tenaga kerja pada tahun 2006 di perkirakan mencapai 2.205.863 orang dan pada tahun 2010 sekitar 2.472.516 orang. Sementara kebutuhan tenaga kerja untuk periode yang sama masing-masing sebesar 2.009.757 orang dan 2.179.694 orang. Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka diperkirakan berkisar antara 8,89 persen sampai dengan 11,84 persen.. 33 Bersambung ke halaman berikutnya No Peneliti Judul Metodologi Hasil Persamaan Perbedaan 4 Sri Handayani 2011 Upaya Pemerintah Sumatera Selatan Menarik Investor Asing Dalam kegiatan Penanaman Modal Memiliki persamaan meneliti tentang investasi dan memiliki konsep sama dengan MP3EI yaitu imngin menarik investor agar berinvestasi di suatu wilayah. Perbedaannya hanya meneliti tentang investasi saja. Pertama, meningkatkan komitmen kepala daerah dan Stakeholder untuk dapat melaksanakan kegiatan penanaman modal di Sumatera Selatan. Apabila iklim investasi dapat dibangun lebih kondusif yang didukung oleh kepala daerah dan stakeholder yang ada, maka dalam jangka panjang secara makro akan dapat meningkatkan insentif pajak dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Kedua, membuat peraturan kebijakan yang tetap dan konsisten yang tidak terlalu cepat berubah dan dapat menjamin adanya kepastian hukum. Ketiga, prosedur perizinan yang tidak berbelit-belit yang dapat mengakibatkan high cost economy 5 1. Kurnia Astuti 2. Budiono Sri Handoko 2007 Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Kebutuhan Investasi, dan Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Sleman. Persamaan nya adalah sama-sama meneliti tentang pertumbuhan ekonomi,investasi dan tenaga kerja. Perbedaanya adalah terletak pada alat pengujiam yang digunakan,dalam penelitian ini ditambahkan ICOR dan ILOR. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hasil penelitian. Proyeksi PDRB Kabupaten Sleman tahun 2005 – 2009 meningkat yaitu sebesar Rp1.791.423.000.000,00 pada tahun 2005, Rp1.847.121.000.000,00 34 pada tahun 2006, Rp1.902.819.000.000,00 pada tahun 2007, Rp1.958.517.000.000,00, dan Rp2.014.215. 000.000,00 pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi menurun dari 3,09 pada tahun 2005 menjadi 2,84 pada tahun 2009. Proyeksi ini dihitung dengan asumsi bahwa perekonomian daerah dalam kondisi normal Nilai Rata- rata ICOR Kabupaten Sleman periode 1999 – 2003 adalah 2,847 artinya untuk meningkatkan PDRB sebesar Rp1.000,00 dibutuhkan investasi sebesar Rp2.847,00. Rasio modal-tenaga kerja di Kabupaten Sleman adalah sebesar 65.748.166 artinya setiap pekerja pada tahun 1999- 2004 menggunakan modal sebesar Rp65.748.166,00 per tahun. Berdasarkan rasio modal- tenaga kerja, semakin besar investasi maka diproyeksikan penyerapan tenaga kerja semakin banyak. Nilai rata-rata ILOR adalah 0,35 artinya bahwa untuk meningkatkan PDRB sebesar PDRB sebanyak Rp100.000.000,00 dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 35 orang. Penyerapan tenaga kerja tergantung pada ILOR. 35

C. Kerangka Berpikir

Dalam pembangunan ekonomi tujuannya adalah untuk meningkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. salah satu indikator dalam pembangunan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan ekonomi. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tentunya dibutuhkan modal atau investasi karena secara makro investasi menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi yang didasari teori pertumbuhan Harrod-Domar. Dengan adanya investasi diharapakan memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak sehingga berdampak kepada masyarakat yang memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dibutuhkan perencanaan pembangunan salah satunya dengan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi, investasi dan penyerapan tenaga kerja yang dapat menjadi informasi dalam mengambil kebijakan dalam pembangunan ekonomi dimasa yang akan datang. Sehingga dari kerangka pemikiran tersebut dapat disimpulkan dengan gambaran yang terdapat pada gambar 2.2. 36 Gambar 2.2. Model: Alur Kerangka Berpikir Teoritis Latar Belakang 1. Perekonomian masih bergantung pada sektor konsumsi yang tidak memberikan pertumbuhan ekonomi berkesinambungan 2. MP3EI master plan percepatan perluasan pembangunan eknonomi Indonesia menjadikan Indonesia negara maju 2045 3. Desentralisasi pengelolaan sumber keuangan dalam proses pembangunan ekonomi 4. Desentralisasi fiskal menjadi pintu masuk bagi daerah untuk mendorong akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah 5. Investasi sebagai solusi dalam mengatasi kekurangan modal yang dialami oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam mengembangkan perekonomiannya. 1. Investasi X1 2. Tenaga kerja X2 Pertumbuhan ekonomi Y 1. Uji Stasioneritas data 2. Uji Akar Unit 3. Identifikasi model 4. Estimasi model 5. Evaluasi model 6. Prediksi atau proyeksi Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian adalah wilayah di Provinsi Jawa Barat dan penelitian dilakukan pada tahun 2015. Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi, investasi dan penyerapan tenaga kerja didaerah tersebut. 2. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui seberapa besar proyeksi investasi Xt1,tenaga kerja Xt2 dan pertumbuhan ekonomi di kabupataen atau Kota Provinsi Jawa Barat.Dimana penelitian dapat digunakan untuk melakukan perencanaan perekonomian dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Barat dan juga untuk mendukung pembangunan ekononomi secara nasional.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian diskriptif karena meneliti suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Pernyataan diatas diperkuat oleh Nazir 1998:63, dalam Prastowo, 38 2011:186 bahwa metode diskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan pada Bab I bagian A maka penelitian ini dilakukan dengan sampel daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan cluster sampling atau sampling daerah, sample daerah merupakan salah satu penarikan metode sample probabilitas dimana sampel- sampel dikelompokkan menurut petak-petak daerah dan setiap petak daerah memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample Hamid,

2011: 20. C.

Metode Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series merupakan fenomena waktu tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu yang bersifat kuantitatif yang sudah diolah sehingga dinyatakan dalam bentuk angka numeric yang merupakan data sekunder karena sumber atau pengumpulan data diperoleh dari pemanfaatan sumber-sumber dari pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya melalui kepustakaan atau data-data yang dipublikasikan oleh instansi atau lembaga terkait Teguh, 2005:118, 121, adapaun sumber data: 39 a. Badan Pusat Statistik BPS Indonesia b. Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Jawa Barat c. Badan Perancanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat BAPPEDA d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS. e. Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM. f. Instansi atau Lembaga terkait lainnya. 2. Metode Pengumpulan Data Data yang dipakai merupakan data sekunder maka pengumpulan data melalui telaah kepustakaan atau melalui monografi yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga yang berhubungan dengan penelitian berupa laporan-laporan, buku-buku profil, literatur, dan media Teguh, 2005:121, adapun data yang di pakai adalah: a. Data PDRB Provinsi Jawa Barat menurut lapangan usaha di atas Harga konstan sejak tahun 1994-2014. b. Data Investasi di Provinsi Jawa barat sejak tahun 1994-2014 c. Data Tenaga kerja di Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 1994- 2014.

D. Metode Analisis

Permodelan ARMAARIMA Non-Musiman ARIMA merupakan suatu teknik yang mengabaikan independent variable dalam melakukan peramalan. Model ini hanya menggunakan nilai-nilai sekarang dan masa lalu dari dependent variable untuk melakukan peramalan jangka pendek. Model ARIMA non-musiman