Pertumbuhan Ekonomi Estimasi Model ARIMA
85
Setelah diperoleh
model-model alternatif
maka dapat
dilanjutkan dengan
estimasi menggunakan
program EViews6.
b. Estimasi Model Untuk mengestimasi model dari parameter pada tabel 4.6
peneliti menggunakan program EViews6 dan diperoleh ringkasan
hasil estimasi
dari model-model
tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.28 Rangkuman Estimasi Model ARIMA
Sumber : Data diolah tahun 2015 Pada Tabel 4.28 nilai probabilitas yang signifikan atau
lebih kecil dari α=5 adalah model 3, dengan kata lain model 1 dan model 2 tidak signifikan atau tidak memenuhi
diagnostic cheking
. Selanjutnya
dilakukan pengamatan
melalui nilai R-squared yaitu diantara 3 model diatas yang paling besar adalah model 3, dan terakhir dengan melihat
nilai SSR, AIC, dan SIC dimana jika nilainya rendah maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut yang paling baik,
Model Prob
R-squared Sum
Squared Residual
SSR AIC
SC
Model 1 0,6996
0,008 587,17
6,417 6,517
Model 2 0.6331
0.01 592,789
6,36 6,46
Model 3 0.0001
0.0000
0.24 446,022
6,24 6,39
86
dalam Tabel 4.28 diatas maka dapat disimpulkan bahwa model 3 merupakan model yang layak dalam penelitian ini
dan merupakan model terbaik yang memenuhi kriteria karena prilaku data deret waktu akan lebih baik dijelaskan
melalui penggabungan antara model AR dan MA. Dengan kata lain, nilai Y
t
tidak hanya dipengaruhi oleh nilai peubah tersebut, tetapi juga oleh residual peubah tersebut
pada periode sebelumnya Juanda, 2012:73. c. Evaluasi Model
Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih maka dilakukan uji statistik dari model sebagai berikut:
Tabel 4.29 Uji Q-Statistik
Autocorrelation Partial Correlation
AC PAC
Q-Stat Prob
. | . | . | . |
1 0.094
0.094 0.2032
.| . | .| . |
2 -0.238 -0.249 1.5866
. | . | . | . |
3 0.039
0.097 1.6260
0.202 . | . |
. | . | 4
0.059 -0.019 1.7230
0.423 . | . |
. | . | 5 -0.008
0.021 1.7251
0.631 . | . |
. | . | 6 -0.000
0.006 1.7251
0.786 . | . |
. | . | 7 -0.040 -0.047
1.7795 0.879
. | . | . | . |
8 -0.038 -0.025 1.8324
0.934 . | . |
. | . | 9 -0.085 -0.108
2.1197 0.953
. | . | . | . |
10 -0.044 -0.032 2.2067
0.974 . | . |
. | . | 11
0.011 -0.021 2.2131
0.988 . | . |
. | . | 12 -0.050 -0.061
2.3482 0.993
Sumber : Data diolah tahun 2015 Pada Tabel 4.29 dapat terlihat bahwa pengujian residual
yang dilakukan pada model 3 didapatkan hasil bahwa ACF dan PACF dari nilai residual tidak ada yang
87
signifikan sampai pada lag ke 12 yang berarti model baik untuk melakukan proyeksi.
d. Prediksi atau Peramalan. Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi, yaitu
static forcast untuk satu langkah kedepan dan model
dynamic forcast untuk beberapa langkah kedepan Rosadi,
2012:160. Dalam analisis ini metode yang dipakai adalah metode dynamic forcast untuk memproyeksikan dalam
beberapa tahun kedepan.Hasil dari peramalan dari model 3 untuk PDRB 5 tahun kedepan maka diperoleh grafik yang
ditunjukkan pada Gambar 4.9 sebagai berikut Gambar 4.9 Forecasting PDRB Tahun 1994-2019
Sumber : Data diolah tahun 2015 Dari Gambar 4.9 memberikan output RMSE, MAE, dan
MAPE untuk
mengukur kesalahan
peramalan. Pada
Gambar 4.9 dihasilkan nilai rata-rata kuadrat kesalahan sebesar 5.220260 RMSE, sedangkan rata-rata absolut
kesalahan sebesar
2.6777302 MAE
dan rata-rata
-12 -8
-4 4
8 12
16 20
24
96 98
00 02
04 06
08 10
12 14
16 18
PDRBFDYN ± 2 S.E.
Forecast: PDRBFDYN Actual: PDRB
Forecast sample: 1994 2019 Adjusted sample: 1995 2019
Included observations: 20 Root Mean Squared Error
5.220260 Mean Absolute Error
2.677302 Mean Abs. Percent Error
32.98800 Theil Inequality Coefficient 0.443656
Bias Proportion 0.000342
Variance Proportion 0.510277
Covariance Proportion 0.489381
88
persentase absolut
kesalahan sebesar
32.98 MAPE.Berdasarkan ukuran MAE maka diketahui bahwa
tingkat kesalahan peramalan relatif kecil yaitu sebesar 2,67
yang berarti
model baik
untuk melakukan
peramalan, berikut
hasil peramalan
PDRB Sumatera
Selatan 5 tahun kedepan pada tabel 4.30. Tabel 4.30
Hasil Forecasting PDRB Tahun 2015-2019
2015 5.54
2016 5.94
2017 6.12
2018 6.24
2019 6.29
Sumber : Hasil data diolah tahun 2015 Dapat dilihat hasil forecasting PDRB Jawa Barat
dari tahun 2015-2019, dimana pada 5 tahun kedepan PDRB Jawa Barat akan mengalami kenaikan setiap
tahunnya.