Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

5 investasi memberikan peran penting dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama, menciptakan pendapatan disebut dengan dampak permintaan dan kedua memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal yang disebut dengan dampak penawaran. Dalam era desentralisai otonomi daerah saat ini pemerintah daerah dapat menerapkan beberapa kebijakan dalam pembangunan dan pengembangan ekonomi salah satunya dengan meningkatkan investasi yang diharapkan terjadinya efek mutliplier terhadap penyerapan tenaga kerja Jonni Afriadi, 2007: 2. Investasi juga dapat diartikan dalam pembinaan sumberdaya manusia juga dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak positif yang sama terhadap angka produksi, bahkan akan lebih besar lagi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Todaro, 1998: 125. Dengan kata lain hal ini merujuk bahwa dengan adanya investasi diharapkan dapat berdampak juga terhadap semakin banyak nya lapangan kerja yang tersedia sehingga memungkinkan untuk lebih banyak nya di butuhkan tenaga kerja.Dengan semakin banyaknya investor yang masuk ke dalam suatu wilayah untuk berinvestasi maka hal ini akan berdampak pada adanya kemungkinan peningkatan permintaan tenaga kerja.Tenaga kerja merupakan faktor lain juga yang dapat membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Semakin banyak masyarakat atau penduduk suatu wilayah berpenghasilan baik maka hal 6 itu akan meningkatkan pendapatan per kapita yang artinya juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Wilayah Jawa Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia juga perlu mendukung pembangunan nasional yang pada saat ini direncanakan dalam MP3EI terletak dalam dalam koridor ekonomi Jawa yang merupakan sentra produksi barang dan jasa. Secara geostrategis, Jawa diharapkan menjadi gerbang ekonomi nasional ke pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia. Jawa Barat sebagai salah satu daerah yang tergabung dalam koridor ekonomi Jawa yang ditunjukkan pada gambar 1.2 perlu mendukung rencana tersebut untuk memajukan perekonomian daerah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Gambar 1.2 Koridor Ekonomi Jawa Barat dalam MP3EI 7 Sumber : Analis tim 2009 MP3EI Meteri Koordinator Bidang Perekonomian Dengan akan dilaksanakannya berbagai macam proyek,maka yang diharapkan adalah berubahnya kawasan Jawa Barat menjadi kawasan yang lebih modern seperti yang ditunjukan pada gambar 1.3 sebagai berikut. Gambar 1.3 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Jawa barat Sumber : Analis tim 2009 MP3EI Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Seperti yang telah terlihat di gambar 1.3 bahwa Jawa Barat akan menjadi salah satu kawasan metropolitan di Indonesia.Hal ini diharapkan juga akan meningkatkan minat para investor baik dalam negeri atau luar negeri untuk menanamkan uang nya di Jawa Barat sehingga hal tesebut 8 juga akan berdampak peningkatan permintaan tenaga kerja.Dari dua faktor tersebut diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat juga akan meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat yang lebih baik juga dapat tercapai. Dengan latar belakang yang dijelaskan di halaman-halaman sebelumnya maka diperlukan Proyeksi yang merupakan bagian dari perencanaan untuk melihat seberapa besar investasi yang dibutuhkan untuk menciptakan iklim ekonomi mengembangkan potensi ekonomi di Provinsi Jawa Barat yang terlebih dahulu harus memperbaiki infrastruktur nya sehingga akan berdampak dengan penyerapan tenaga kerja sehingga meningkatan pendapatan masyarakat yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah.

Dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan pada Bab I bagian A, maka rumusan masalah yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar proyeksi investasi pada tahun 2015-2019 di Provinsi Jawa Barat? 2. Seberapa besar proyeksi tenaga kerja pada tahun 2015-2019 di Provinsi Jawa Barat? 3. Seberapa besar proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015-2019 di Provinsi Jawa Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

9 1. Tujuan Penelitian Beradasarkan permasalahan yang di rumuskan di Bab I pada bagian B, maka tujuan penelitian ini dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi investasi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-2019? b. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-2019? c. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015- 2019? 2. Manfaat penelitian. Penelitian diharapkan menjadi rujukan atau inspirasi sebagai pedoman bagi peneliti lainnya yang berminat di bidang ini: a. Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan yang didapat dalam kegiatan akademik sehingga dapat dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dalam bidang ekonomi pembangunan yang menjadi minat peneliti. b. Penelitian ini dapat dipergunakan bagi pihak lain yang berminat pada penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah pengetahuan. 10 c. Hasil dari penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh universitas untuk menambah bahan pustaka dalam mengembangkan kualitas pendidikan universitas tersebut dalam masa yang akan datang. d. Bagi lembaga atau instansi di Provinsi Jawa Barat penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk perbaikan di Provinsi Jawa Barat yang merupakan objek penelitian. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan Dengan Variable

1. Investasi Bila dilihat secara makro ekonomi, investasi I adalah bagian dari pendapatan nasional Y, disamping bagian lainnya, yaitu konsumsi masyarakat C, konsumsi pemerintah G, ekspor X, dan belanja impor M, sehingga secara makro ekonomi, dikenal model keseimbangan pendapatan domestik sebagai berikut: Y = C + G + I + X-M Dalam skenario dalam pembangunan ekonomi , tujuan makro yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi pada hakekatnya pertumbuhan ekonomi yang menjadi modal bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai kondisi tersebut, diperlukan adanya investasi yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya Henry Faizal Noor, 2009: 47,48. Menurut Dumairy 1996:132 penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam itu, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak lesunya pembangunan. Dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa 12 berusaha menciptakan iklim yang dapat menarik investasi. Sasaran utama bukan hanya masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tapi juga investor asing. Menurut Pheni Chalid 2005:109 penerapan desentralisasi fiskal menjadi pintu masuk bagi daerah untuk mendorong akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebagai strategi untuk menarik investasi ke daerah, maka yang perlu menjadi perhatian adalah kesiapan semua sumber daya yang akan meningkatkan daya tarik daerah bagi para investor. Dalam meningkatkan investasi terdapat hambatan dalam menarik investor untuk melakukan investasi di daerahnya Pheni Chalid, 2005: 111. Beradasarkan rata-rata nilai skor dalam laporan ADB dan Bank dunia, terdapat enam permasalahan yang menjadi hambatan utama bagi investasi, yaitu: a. Ketidakpastian kebijakan ekonomi dan peraturan serta ketidakstabilan ekonomi. b. Korupsi, baik oleh aparat pusat maupun daerah. c. Peraturan ketenagakerjaan. d. Biaya keuangan. e. Pajak tinggi, lebih menjadi masalah dibandingkan dengan administrasi pajak dan pabean. f. Ketidak tersediaan listrik infrastruktur.