24
h Menarik calon konsumen menjadi “konsumen yang loyal” dalam
jangkawaktu tertent. i Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan
dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa tujuan dari periklanan pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi, membujuk mempengaruhi, dan
meningkatkan serta dapat pula untuk menciptakan kesan positif pada produk dan merek tersebut.
5. Kualitas Produk
a. Pengertian Produk Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui
produk. Kotler 2007:407 mendefinisikan bahwa, “A product is anything that can be offered to market to satisfy a want or need. Produk
adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan”. Produk yang dapat dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa events, orang people, tempat, properti, organisasi, informasi dan gagasan.
Definisi produk menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel 2001:414 adalah segala sesuatu baik yang menguntungkan maupun tidak
menguntungkan yang diperoleh melalui seseorang melalui pertukaran. Berdasarkan pada pengertian produk ini diketahui bahwa sebagian dari
25
suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacturing atau bagaimana membuat rancangan suatu produk mengenai bentuk, ukuran
dan lain sebagainya yang telah ditentukan.
Tjiptono 2008:95 mengatakan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang
atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat
dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut
membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
b. Lima Tingkatan Produk Menurut Kotler 2007:48, ada lima tingkatan produk, yaitu:
1 Tingkatan manfaat inti core benefit level yaitu layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar
harus melihat diri mereka sendiri sebagai penyedia manfaat. Misalnya seorang penumpang pesawat terbang membeli
kenyamanan dalam perjalanan.
26
2 Tingkatan produk umum generic product level yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca
indera. Pada level ini pemasar harus mengubah manfaat inti untuk produk dasar. Misalnya sebuah kamar hotel mencakup tempat
tidur, kamar amndi, lemari baju, lemari hias serta bangku dan merja.
3 Tingkatan produk yang diharapkan expected product level yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang
diharapkan oleh pembeli pada saat mereka membeli suatu produk. Misalkan seorang penumpang pesawat terbang mengharapkan
penerbangan yang nyaman, pelayanan yang ramah, tempat duduk yang nyaman, dan lingkungan pesawat yang bersih dan rapih.
4 Tahapan produk yang ditingkatkan augmented product level yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh
perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing atau kompetitor. Misal agen penjual tiket dapat meningkatkan
penjualannya dengan memudahkan konsumen dalam memesan tiket.
5 Tahapan produk potensial potential product level yaitu mencangkup semua kemungkinan tambahan dan transformasi
yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran dimasa depan. Dalam level ini, perusahaan secara agresif harus mencari
berbagai cara baru dalam memuaskan konsumennya.
27
c. Pengertian kualitas produk Menurut Kotler dan Armstrong 2012:283 kualitas produk adalah
Kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah
kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Tjiptono
2000:57 Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar faktor pendukungnya memenuhi
harapan penggunanya. d. Dimensi Kualitas Produk
Untuk menentukan kualitas produk, menurut Kotler 2012:351 kualitas produk dapat dimasukkan ke dalam 9 dimensi, yaitu :
1. bentuk Form produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya
berdasarkan bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk. 2. Ciri-ciri produk Features
karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya.
28
3. Kinerja Performance berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
4. ketepatankesesuaian Conformance Berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik
desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Ketahanan durabillity Berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan
6. Kehandalan reliabillity Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
7. Kemudahan perbaikan Berkaitan dengankemudahan perbaikan atas produk jika rusak.
Idealnya produkakan mudah diperbaiki sendiri oleh pengguna. 8. Gayastyle
Penampilan produk dan kesan konsumen terhadap produk. 9. Desain design
29
Keseluruhan keistimewaan
produk yang
akan mempengaruhipenampilan
dan fungsi
produk terhadap
keinginan konsumen.
6. Minat Beli