1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perubahan gaya hidup masyarakat dalam hal menjaga kesehatan, khususnya
pada bidang pengobatan sepertinya mengalami perubahan, dari pengobatan modern menuju pengobatan tradisional. Sebagian besar masyarakat mulai
menyukai dan menggunakan ramuan-ramuan tradisional dari pada obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia. Banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut,
diantaranya alasan kesehatan dan alasan harga obat-obatan kimia yang cenderung mahal serta efek samping dari pengguanannya Agustina Ayu
Widya N dan Saino, 2014:2
Perusahaan jamu dan farmasi, PT Sido Muncul Tbk. SIDO mencatat penjualan bersih senilai Rp2,22 triliun atau naik tipis 1,36 dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan sepanjang tahun lalu, penjualan perseroan mencapai Rp2,22 triliun atau naik
1,36 dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya yang
Rp2,19 triliun.
www.market.bisnis.com
Adapun penjualan jamu herbal dan suplemen berkontribusi paling besar dengan pencapaian Rp1,14 triliun atau tumbuh 6,5 dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Produk Tolak Angin tercatat berkontribusi paling
2
besar. Disusul oleh penjualan di segmen makanan dan minuman yang didominasi oleh kelompok produk Kuku Bima Ener-G senilai Rp996,8 miliar.
Terakhir, penjualan di segmen farmasi senilai Rp76 miliar. Sementara itu, laba tahun berjalan tercatat Rp437,47 miliar, tumbuh 4,77 dari tahun sebelumnya
Rp417,51 miliar. www.market.bisnis.com
Berikut ini adalah daftar Top Brand Indeks untuk kategori Obat Masuk Angin dari tahun 2012 - 2016 :
Tabel 1.1 Top Brand Indeks
Produk Obat Masuk angin
Tahun 2012
2013 2014
2015 2016
Merek TBI
TBI TBI
TBI TBI
Tolak Angin Cair
45,2 49,6 43,8 54,4 60,0
Antangin 48,0 45,8 46,4 42,3
37,4 Sri angin
1,0 0,9
1,9 1,8
2,1 Air Mancur
1,0 0,7
2,5 0.9
2,5 Bintangin
0,9 2,0
Sumber: www.topbrand-award.com
Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa Produk Tolak angin Cair selama 3 tahun menempati posisi pertama sebagai market leader, Namun Tolak angin
Cair mengalami pasang surut kenaikan dan penurunan dalam beberapa tahun, pada tahun 2012 market Tolak Angin hanya menyentuh angka 45,2 kalah
saing dengan Antangin yang sukses menguasai 48 pangsa pasar, berlanjut di
3
tahun 2013 Tolak Angin Cair mengalami peningkatan dan berhasil menguasai pangsa pasar dengan angka 49,6 naik 4,4 mengalahkan pesaing terdekat
mereka Antangin yang hanya menempati posisi dua dengan presentase 45,8 dan berlanjut di tahun 2014 Tolak Angin Cair mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya menjadi 43,8 turun 8 sedangkan Antangin berhasil mengunggulinya dengan angka 46,6, berlanjut di tahun 2015 Tolak Angin
Cair mengalami peningkatan lagi sebesar 10,6 menjadi 54,4 sekaligus kembali menguasai pangsa pasar mengungguli pesaing terdekat Antangin dan
terakhir ditahun 2016 Tolak Angin Cair mengalami kenaikan sebesar 5,6 menjadi 60 sekaligus mengantarkan kembali Tolak Angin cair sebagai
market Leader di indonesia. www.topbrand-award.com
Peralihan gaya hidup “ Back to Nature” ini mengakibatkan persaingan di dunia industri jamu ini semakin ketat. Banyaknya bermunculan perusahaan
atau produk-produk jamu baru dengan produk yang hampir homogen, memaksa perusahan atau produsen-produsen untuk lebih tanggap dalam upaya
menanggulangi fenomena tersebut. Salah satu strategi yang tepat dilakukan oleh sebuah perusahaan ialah strategi komunikasi pemasaran. Agustina Ayu
Widya N dan Saino,2014:2
Media komunikasi pemasaran yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Iklan
menurut Kotler2007 adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan
4
promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dengan menggunakan media televisi menggabungkan gambar, suara dan
gerakan, merangsang indera dan memiliki perhatian serta jangkauan yang tinggi. Sehingga meskipun tidak secara langsung berakibat pada pembelian,
namun iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antar perusahaan dengan konsumen Biasanya
perusahaan dalam beriklan ditelevisi adalah menggunakan endorser untuk dapat mempromosikan produk mereka, sekaligus agar dapat menarik hati
konsumen. Usaha perusaahan menggunakan sebuah endorser juga bertujuan untuk mempengaruhi konsumen, sehinnga konsumen berminat untuk membeli
produk yang diiklankan. Celebrity endorser merupakan penggunaan narasumber source
sebagai figure yang mearik atau popular dalam iklan merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan, agar pesan yang disampaikan dapat
mencapai perhatian yang lebh tinggi dan dapat diingatKotler dan Keller,2009:519.
Terence A. Shimp 2002:455 menjelaskan bahwa, endorser adalah pendukung iklan atau juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang
mendukung produk yang di iklankan. Pemilihan seorang tokoh untuk menjadi endorser sebuah merek harus melalui beberapa pertimbangan yang matang,
diantaranya adalah tingkat popularitas tokoh endorser dengan permasalahan apakah endosrer yang telah dipilih dapat mewakili karakter produk yang
sedang diiklankan. Selain itu seorang edorser harus mampu memberikan
5
informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat umum.
Salah satu perusahaan jamu Indonesia yang mengerti arti pertingnya sebuah periklanan adalah PT Sido muncul dengan produk andalannya yaitu
Tolak Angin. Melihat banyaknya perusahaan-perusahaan yang muncul dan bermain dalam pasar produk jamu masuk angin yang ada, serta gencarnya
persaingan komunikasi pemasaran yang ada, membuat PT Sido Muncul khususnya produk Tolak Angin membuat strategi periklanan mereka lebih
bagus lagi yaitu dengan menggunakan endorser dari kalangan celebrity serta menggunakan tokoh politik sebagai endorsernya sendiri diharapkan dapat
lebih meyakinkan dan mempengaruhi minat konsumen terhadap produk Tolak Angin, serta merupakan upaya mengatasi persaingan komunikasi pemasaran
yang sedang terjadi antar produk jamu masuk angin yang ada. Agustina Ayu Widya N dan Saino,2014:2.
Persaingan komunikasi pemasaran tersebut dapat dilihat dari munculnya salah satu produk pesaing yang dinilai selalu mengaitkan
taglinenya, dengan tageline yang di usung tolak angin. Karakteristik kredibilitas credibility yang dimiliki Dahlan Iskan dapat dilihat dari
ketrampilan dan kepribadiannya yang sesuai dengan taglinnya tolak angin. Iklan adalah suatu bentuk penyampaian informasi mengenai produk dan
jasa kepada khalayak, Karena iklan merupakan komponen utama yang digunkaan dalam teknik marketing produsen dalam publikasi pemasaran
produknya. Iklan dirancang untuk menarik perhatian publik dengan tujuan
6
agar merek melakukan sesuatu yang ditawarkan melalui berbagai media Irma Hardiman, 2006:52.
Dilihat dari segi kualitas produk, Menurut Kotler dan Armstrong 2012:283 kualitas produk adalah Kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut
produk lainnya.Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Sedangkan menurut
Tjiptono 2008, kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan
pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.
Produk Tolak Angin terus melakukan inovasi seiring dengan berkembangnya pasar dan permintaannya. Taglinenya yang melekat
dimasyarakat, “orang pintar minum tolak angin” mengartikan bahwa produk besutan PT. Sidomuncul ini dapat dikonsumsi masyarakat manapun, termasuk
orang modern. Hal ini karena selama ini persepsi masyarakat kebanyakan menganggap produk jamu itu hanya dikonsumsi oleh masyarakat tradisional
saja. Tagline nya itu yang juga sebagai positioning utamanya juga ikut menggambarkan bagaimana kualitas dan kepraktisan konsumsi produk Tolak
Angin ini. Selain itu, tagline nya ini cukup berhasil membuat persepsi bahwa produk Tolak Angin adalah obat pereda masuk angin pilihan bagi orang
pintar. Maka di setiap iklan produk Tolak Angin juga selalu menampilkan
7
sosok-sosok cerdas seperti Rhenald Kasali, Agnes Monica, Maudi Ayunda dan lain-lain,yang mendorong para konsumen untuk membeli produk tolak
angin cair.
Berdasarkan latar
belakang diatas
penulis tertarik
untuk mengadakanpenelitian dengan judul :
“ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TUJUAN IKLAN DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP MINAT BELI TOLAK ANGIN CAIR” Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
”.
8
B. PERUMUSAN MASALAH