82
Berdasarkan  data  pada  tabel  4.35  di  atas  dapat  diketahui  bahwa syarat untuk lolos dalam uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh seluruh
variabel  independen  yang  ada,  yaitu  nilai  tolerance  yang  lebih  besar  dari 0,10  dan  nilai  VIF  Variance  Inflation  Factor  yang  tidak  lebih  dari  10.
Pada tabel di atas, nilai tolerance variabel bebas celebrity endorser sebesar sebesar  0.873,  Iklan  sebesar  0,806  dan  Kualitas  Produk  sebesar  0,906.
Sedangkan  nilai  VIF  variabel  bebas  celebrity  endorser  sebesar 1,146,Tujuan iklan sebesar 1,241 dan Kualitas Produk sebesar 1,104. Oleh
karena  itu  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  multikolonearitas  antara variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji  heterokedastisitas  bertujuan  menguji  apakah  dalam  model regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan  yang lain.  Jika residual satu  pengamatan ke pengamatan lain tetap,  maka  disebut  Homoskedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut
Heterokedastisitas. Model
regresi yang
baik adalah
yang homoskedastisitas  atau  tidak  heteroskedastisitas  Ghozali,  2011:139.
Gambar di bawah ini merupakan hasil dari uji heteroskidastisitas.
83
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil output SPSS data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan  gambar  di  atas  dapat  terlihat  bahwa  distribusi
data tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada
model regresi
ini tidak
terjadi masalah
Heteroskedastisitas.
D. Uji Hipotesis
1. Uji t Parsial
Uji  statistik  t  menunjukan  seberapa  jauh  pengaruh  satu  variabel penjelas  atau  independen  secara  individual  dalam  menerangkan  variasi
variabel  dependen  yang  digunakan  untuk  mengetahui  ada  atau  tidaknya pengaruh  masing-masing  variabel  independen  secara  individual  terhadap
84
variabel  dependen  yang  diuji  pada  tingkat  signifikasi  0,05  Ghozali, 2009:84.
Tabel 4.37 Uji Signifikansi Parsial  Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
6,387 2,657
2,404 ,020
CE ,130
,043 ,296
3,042 ,004
IN ,397
,068 ,592
5,848 ,000
KP -,156
,065 -,232
-2,422 ,019
a. Dependent Variable: MB
Sumber : hasil output SPSS data primer yang telah diolah 2014 Hasil uji t hitung pada Tabel 4.33 coefficient diatas dapat diketahui
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen diketahui hasil sebagai berikut:
a. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli: 1  H
o
: β
1
= 0 ; tidak terdapat pengaruh antara Celebrity Endorser terhadap Minat Beli
2 Ha : β
1
≠ 0 ; terdapat pengaruh antara Celebrity Endorser terhadap Minat  Beli
Hasil uji t variabel Celebrity Endorser X1 terhadap Minat Beli Y  menunjukkan  nilai  signifikansi  0,004    0,05.  Karena  sig.
α, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
koefisien  regresi  pada  variable  Celebrity  Endorser  signifikan.
85
Artinya  Celebrity  Endorser  secara  parsial  individu    berpengaruh terhadap Minat Beli.
Jadi  hasil  analisis  diatas  menunjukan  bahwa  variabel  celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli Tolak Angin Cair. Peneliti
ini  sesuai  dengan  penemuan  pada  penelitian  Aldy  Alfarazi  2014 yang  berjudul  “Pengaruh  penggunaan  Celebrity  Endorser  Sherina
Munaf  pada  Iklan  Andvan  Vandroid  S5-F  Terhadap  Minat  Beli Konsumen”, hasil peneliti melalui uji t menunjukan bahwa variabel
celebrity endorser berpengaruh positif terhadap minat beli. b. Pengaruh Tujuan iklan terhadap Minat Beli:
1   H
o
: β
1
= 0 ; tidak terdapat pengaruh antara tujuan klan terhadap Minat Beli
2 Ha : β
1
≠ 0 ; terdapat pengaruh antara tujuan Iklan terhadap Minat Beli
Hasil  uji  t  variabel  tujuan  iklan  X2  terhadap  Minat  Beli  Y menunjukkan  nilai signifikansi 0,000  0,05. Karena sig.
α, maka dapat  disimpulkan  bahwa  Ho  ditolak  dan  Ha  diterima,  artinya
koefisien  regresi  pada  variable  iklan  signifikan.Artinya  Celebrity Endorser secara parsial individu  berpengaruh terhadap Minat Beli.
Jadi  hasil  analisis  diatas  menunjukan  bahwa  variabel  iklan berpengaruh  terhadap  minat  beli  Tolak  Angin  Cair.  Peneliti  ini
sesuai dengan penemuan pada penelitian Setiawaty Nuralamy Farida Jasfar 2015 yang
berjudul “Analisis Pengaruh Iklan terhadap Minat
86
Beli  Konsumen  pada  iklan  Air  Asia”,  hasil  peneliti  melalui  uji  t menunjukan  bahwa  variabel  iklan  berpengaruh  positif  terhadap
minat beli. c. Pengaruh Kualitas Produk terhadap minat beli:
1  H
o
: β
1
= 0 ; tidak terdapat pengaruh antara Kualitas Produk terhadap Minat Beli
2  Ha : β
1
= 0 ; terdapat pengaruh antara Kualitas Produk terhadap Minat Beli
Hasil  uji  t  variabel  Kuallitas  Produk  X3  terhadap  Minat  Beli Y  menunjukkan    nilai  signifikansi  0,019    0,05.  Karena  sig.
α, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
koefisien  regresi  pada  variable  Kualitas  Produk  signifikan.  Artinya Kualitas  Produk  secara  parsial  individu    berpengaruh  terhadap
Minat Beli. Jadi  hasil  analisis  diatas  menunjukan  bahwa  variabel  Kualitas
Produk  berpengaruh  terhadap  minat  beli  Tolak  Angin  Cair.  Peneliti ini  sesuai  dengan  penemuan  pada  penelitian  Bayu  Prawira  Ni
Nyoman  Kerti  Yasa  2014  yang  berjudul  “  pengaruh  Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga terhadap Minat Beli Produk
Smartphone Samsung di Kota Denpasar.
2. Uji F Simultan