19
b. Kondisi permintaan menggambarkan keadaan permintaan pada suatu
wilayah. c.
Industri pendukung dan industri terkait yaitu keadaan para penyalur faktor produksi dan industri lainnya yang saling mendukung dan terkait.
d. Strategi perusahaan, struktur dan persaingan yaitu strategi yang dianut
perusahaan pada umumnya, struktur industri dan keadaan kompetisi dalam suatu industri domestik dan internasional.
Selain itu ada dua komponen pendukung yang terkait dengan keempat komponen utama tersebut yaitu peran pemerintah dan peran kesempatan. Keempat komponen
utama dan dua komponen pendukung tersebut saling berinteraksi.
2.6 Penelitian Terdahulu
Sondari 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sektor Unggulan dan Kinerja Ekonomi Wilayah Provinsi Jawa Barat” dengan
menggunakan data tahun 2001-2005. Metode penelitian menggunakan analisis LQ, pengganda pendapatan dan analisis Shift Share dan menyimpulkan bahwa
selama kurun waktu 2001-2005 sektor yang menjadi sektor unggulan adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor industri pengolahan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang memiliki dampak pengganda terbesar adalah sektor industri pengolahan. Pergeseran bersih sektor
perekonomian di Propinsi Jawa Barat secara keseluruhan tergolong ke dalam kelompok yang lambat.
Mangun 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sulawesi Tengah” dengan
20
menggunakan data tahun 2000-2005. Model analisis yang digunakan yakni analisis LQ, Shift Share, Tipologi Klassen serta Model Rasio Pertumbuhan
MRP. Dari hasil analisis LQ, Shift Share, Tipologi daerah dan pertumbuhan sektoral, Kabupaten Tojo Una-Una merupakan prioritas utama untuk
pengembangan wilayah semua sektor basis yang dimilikinya. Maulida 2009 memiliki penelitan yang berjudul “Analisis Sektor Basis
dan Potensi Daya Saing Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya Pasca Otonomi Daerah” dengan periode penelitian selama 2003-2007. Metode yang digunakan
adalah metode LQ, Shift Share, Porter’s Diamond. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor basis terdiri dari sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa. Sebagian besar sektor perekonomian memiliki pertumbuhan yang lamban tetapi
memiliki daya saing yang baik. Sabuna 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Identifikasi Sektor-
sektor Ekonomi Unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur periode 2000-2008” menggunakan alat analisis Shift Share, LQ,
MRP, Klassen Typology dan overlay. Analisis overlay digunakan untuk melihat hasil gabungan dari analisis LQ dan MRP. Dari penelitiannya didapatkan bahwa di
Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak terdapat sektor unggulan. Paramitasari 2010 dalam penelitiannya tentang potensi komoditas
unggulan industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia menggunakan analisis indeks komposit untuk mengetahui komoditas unggulan industri
manufaktur. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat sebelas komoditas
21
unggulan industri manufaktur di Indonesia. Dari sebelas komoditas unggulan tersebut hanya terdapat tiga komoditas yang mempunyai kemampuan tinggi baik
dalam hal penciptaan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja.
2.7 Kerangka Pemikiran