Kondisi Faktor Kondisi Permintaan

51

5.3.1 Kondisi Faktor

Secara umum kondisi faktor dapat dianalisis secara deskriptif melalui sumberdaya manusia, sumberdaya modal, kondisi infrastruktur, teknologi serta faktor alam yang dimiliki suatu wilayah seperti letak strategis wilayah, besarnya jumlah penduduk dan potensi sumberdaya alam. Semakin baik kondisi tersebut maka wilayah tersebut semakin berdaya saing. Pencapaian standar kualitas masyarakat dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia IPM. Meningkatnya status pembangunan manusia dipengaruhi oleh meningkatnya indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM. Angka IPM Kota Dumai dapat dinilai cukup berkualitas yaitu sebesar 77,75 persen pada tahun 2010. IPM Kota Dumai berada pada peringkat kedua terbesar se–kabupatenkota Provinsi Riau selama tahun 2008-2010 dengan persentase yang semakin meningkat. Dari sisi kepelabuhan, Kota Dumai memiliki enam pelabuhan besar yaitu: Pelabuhan bongkar muat barang-barang selain CPO dan minyak mentah, Pelabuhan Chevron, Pelabuhan Pertamina, Pelabuhan Penumpang, Pelabuhan Santana di Kawasan Industri Dumai dan Pelabuhan PT.Sari Dumai Sejahtera SDS di kawasan industri Lubuk Gaung. Pelabuhan-pelabuhan tersebut memiliki fungsi masing-masing, misalnya sebagai pelabuhan bagi kapal-kapal pengangkut minyak mentah, hasil olahan CPO maupun berfungsi sebagai transit bagi kapal kargo. Dilihat dari letak wilayahnya, Kota Dumai memiliki wilayah yang strategis karena terletak di tepi Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas 52 perdagangan. Posisi ini telah menarik minat investor asing yaitu dengan adanya industri pengolahan CPO dengan tujuan ekspor.

5.3.2 Kondisi Permintaan

Kondisi permintaan merupakan sifat dari permintaan pasar asal untuk barang dan jasa. Pada subsektor pengangkutan, kondisi permintaan dapat digambarkan melalui banyaknya bongkar muat barang melalui pelabuhan Dumai serta jumlah penumpang yang berangkat dan datang melalui pelabuhan Dumai. Tabel 14. Banyaknya barang dan penumpang melalui Pelabuhan Dumai tahun 2008-2010 Tahun Barang Ton Penumpang Orang Bongkar Muat Berangkat Datang 2008 27.299.543 2.811.707 334.597 361.038 2009 17.230.549 2.537.928 280.165 286.677 2010 20.752.026 4.322.453 281.666 278.897 Sumber: BPS Kota Dumai, 2011 diolah Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa jumlah barang yang dibongkar melalui Pelabuhan Dumai sebanyak 27.299.543 ton pada tahun 2008, 17.230.549 ton pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 20.752.026 ton pada tahun 2010. Jenis barang yang dibongkar muat antara lain berupa bahan pokok, minyak masak sebagai hasil olahan minyak bumi, inti sawit dan pupuk. Dari sisi jumlah penumpang, jumlah penumpang yang berangkat mengalami fluktuasi dari tahun 2008-2010. Pada tahun 2010 jumlah penumpang yang berangkat sebesar 334.597 orang, menurun pada tahun 2009 dengan jumlah penumpang yang berangkat sebesar 280.165 orang dan kemudian meningkat kembali menjadi 281.666 orang pada tahun 2010. Sedangkan dari sisi penumpang yang datang melalui pelabuhan Dumai menunjukkan tren menurun dari tahun 53 2008 sampai tahun 2010. Jumlah penumpang yang datang melalui pelabuhan adalah sebesar 278.897 orang pada tahun 2010. Kondisi permintaan memperlihatkan kondisi yang lebih baik dan memiliki keunggulan secara umum yang ditunjukkan dengan peningkatan muatan bongkar muat barang dan penumpang pada tahun 2010 dibandingkan kondisi tahun 2008.

5.3.3 Strategi Perusahaan dan Pesaing