Rancangan Percobaan dan Analisis Data

18

9. Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan dua kali ulangan. Faktor yang digunakan adalah perlakuan empat varietas kedelai A, B, H, dan G2. Model rancangan percobaan dapat dilihat pada persamaan 2.1. Hasil data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan uji ragam Analysis of Variance dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada pada program SPSS 16 Y = µ + ρ + ε 2.1 Y i = Nilai pengamatan respon karena pengaruh penggunaan varietas kedelai pada ulangan ke-i i = banyaknya ulangan µ = pengaruh rerata ρ = pengaruh perlakuan penggunaan varietas kedelai ε i = pengaruh error galat pada ulangan ke-i

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK KEDELAI

1. Karakteristik Kimia Komposisi Proksimat Kedelai

Empat varietas kedelai digunakan dalam penelitian ini yaitu B, H, G2, dan A. Karakteristik kimia yang diamati berupa komposisi proksimat kedelai. Rekapitulasi data analisis proksimat keempat jenis kedelai terdapat pada Lampiran 1a-1e. Hasil analisis proksimat kedelai dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi proksimat empat varietas kedelai Parameter Kedelai A Kedelai B Kedelai H Kedelai G2 Kadar Air bb 9.03 a 8.81 a 8.94 a 8.82 a Kadar Abu bk 5.52 b 5.07 a 5.46 b 5.68 c Kadar Protein bk 38.44 a 37.98 a 37.58 a 38.86 a Kadar Lemak bk 25.75 c 25.27 b 22.76 a 22.75 a Kadar Karbohidrat bk 30.29 a 31.68 ab 34.19 c 32.72 bc Nilai pada satu baris dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata p0.05. A: varietas kedelai komersial; B, H, G2: varietas kedelai yang sedang dikembangkan. Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita rasa makanan. Bahan makanan yang kering seperti buah kering, tepung, dan biji-bijian juga mengandung air dalam jumlah tertentu. Kedelai termasuk bahan makanan kering dengan kadar air tertentu yang terkandung di dalamnya. Pengolahan data hasil analisis kadar air pada Lampiran 1f menunjukkan kadar air keempat varietas kedelai yang tidak berbeda nyata pada taraf 0.05. Nilai kadar air keempat varietas kedelai berkisar antara 8.81-9.03 bb. Kedelai varietas A memiliki kadar air sebesar 9.03 bb, varietas B 8.81 bb, varietas H 8.94 bb, dan varietas G2 8.82 bb. Abu merupakan bahan anorganik yang tidak terbakar pada proses pembakaran. Abu dapat diartikan sebagai elemen mineral bahan. Hasil pengolahan data pada Lampiran 1g menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata diantara sampel p0.01. Kadar abu kedelai varietas A sebesar 5.52 bk dan tidak berbeda dengan kadar abu varietas H, 5.46 bk. Kedelai varietas B memiliki kadar abu paling rendah, yaitu 5.07 bk dan varietas G2 mempunyai kadar abu paling besar, 5.68 bk. Kedelai banyak mengandung kalsium dan fosfor, sedangkan besi terdapat dalam jumlah relatif sedikit. Mineral-mineral lain terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit kurang dari 0.003 yaitu, boron, magnesium, berilium, dan seng Uransyah dan Madya 2011. Kedelai mengandung protein rata-rata 35, bahkan dalam varietas unggul kandungan proteinnya dapat mencapai 40-44. Protein kedelai sebagian besar 85-95 terdiri dari globulin dan dibandingkan dengan kacang-kacangan lain, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang. Hasil pengolahan data kadar protein keempat varietas kedelai pada Lampiran 1h menunjukkan bahwa keempat sampel tidak berbeda nyata pada taraf 0.05. Kadar protein kedelai