Strategi pengembangan produk Rumusan strategi

4.5.2 Rumusan strategi

Secara garis besar, tingkat konsumsi ikan masyarakat dipengaruhi oleh sisi permintaan demand dan sisi pasokan supply Poernomo 2007. Pada sisi permintaan, masalah preferensi yang dipengaruhi kultur dan faktor sosial dapat mempengaruhi keputusan dalam pembelian ikan, sedangkan pada sisi pasokan atau ketersediaan dipengaruhi oleh produksi dan distribusi. Sebagian masyarakat hanya mengenal jenis ikan tertentu yang dekat dengan tempat tinggal mereka, yang pada akhirnya menjadi preferensi secara pribadi. Secara umum, strategi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan konsumsi ikan per kapita dan usaha untuk mengatasi pasokan dan distribusi untuk konsumsi domestik. Strategi terkait dengan pengembangan produk diarahkan kepada produsen untuk mendekatkan ikan segar kepada masyarakat. Selain itu, produsen diarahkan untuk mengembangkan produk olahan baik olahan sekunder seperti ikan asin, ikan pindang, ikan asap dan ikan kaleng maupun produk olahan tersier seperti bakso, nugget dan sosis ikan. Sementara itu, strategi pengembangan kebijakan yang diperuntukkan bagi pemerintah mencakup dua sisi yakni meningkatkan konsumsi dan meningkatkan pasokan. Strategi pengembangan peningkatan konsumsi ikan dalam hal ini dikelompokkan menjadi dua yakni strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan produsen produk perikanan bersama dengan pemerintah, dan strategi penyusunan kebijakan dalam rangka peningkatan konsumsi ikan.

4.5.2.1 Strategi pengembangan produk

Berdasarkan data hasil penelitian tentang persepsi dan preferensi responden tentang ikan menunjukkan bahwa lebih dari 65 responden mengenal ikan dalam bentuk ikan segar, dengan jenis ikan yang terbatas sesuai dengan keterjangkauan responden. Hal ini menunjukkan bahwa ikan segar sangat dekat dengan ingatan responden. Data pada tahun 2010 sebagaimana telah dijelaskan pada Bab II menunjukkan bahwa 60 dari total produksi dipasarkan dalam bentuk ikan segar dan hanya 40 dalam bentuk ikan olahan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produsen ikan segar tidak memerlukan upaya yang besar untuk membuat produknya diterima responden. Dalam hal ini, strategi yang diperlukan adalah mempertahankan tingkat konsumsi ikan masyarakat terhadap ikan segar, baik ikan segar air laut maupun ikan segar air tawar, dengan mendekatkan ikan segar kepada konsumen. Dari hasil penelitian, ikan segar air laut yang paling disukai responden pada penelitian ini berturut-turut adalah kembung 39.17, tongkol 17.50 dan bandeng 16.67, sedangkan untuk ikan segar air tawar yakni ikan lele 50, ikan mas 23.50 dan ikan gurame 10. Jika keenam jenis ikan tersebut diurutkan dalam tiga urutan teratas maka ikan segar yang paling digemari responden dan paling tepat untuk diperhatikan distribusinya dalam kaitannya dengan peningkatan konsumsi ikan adalah ikan lele 27.03, ikan kembung 21.17 dan ikan mas 12.16. Strategi pengembangan produk berikutnya adalah dengan pengembangan produk olahan. Strategi pengembangan produk olahan ikan tersebut dapat dilakukan berdasarkan data hasil penelitian terhadap tren tingkat pengeluaran dan tren tingkat pendidikan. Berdasarkan pola tingkat pengeluaran sebagai proksi tingkat pendapatan, diketahui bahwa tingkat kesukaan responden terhadap ikan asin, ikan pindang dan ikan asap semakin menurun seiring dangan semakin tinggi tingkat pengeluaran. Berdasarkan prosentase responden terhadap jenis ikan yang disukai Tabel 11 menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengeluaran, produk yang mengalami tren peningkatan adalah bakso ikan, nugget ikan dan ikan kaleng. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa proporsi tingkat pengeluaran 3 juta rupiah menduduki urutan kedua setelah tingkat pengeluaran antara 1-2 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan ketiga produk olahan pada kelompok tingkat pengeluaran tinggi mempunyai potensi pasar yang besar, terlebih lagi dengan adanya peran pemerintah yang senantiasa mendorong pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan pola tingkat pendidikan, kelompok responden dengan tingkat pendidikan universitas mulai menyukai produk olahan meskipun belum meninggalkan konsumsi ikan segar. Dengan demikian terdapat peluang pengembangan produk olahan ikan dalam rangka peningkatan konsumsi ikan. Pangsa pasar yang dibidik dalam hal ini adalah masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan universitas. Hal ini didukung oleh data indikator pendidikan dari Badan Pusat Statistik BPS tahun 2011 menunjukkan adanya peningkatan Angka Partisipasi Kasar APK perguruan tinggi pada lima tahun terakhir APK adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Pada tahun 2006 APK perguruan tinggi menunjukkan angka sebesar 12.16 dan terus meningkat hingga 16.35 pada tahun 2010. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010 sebesar 12.06. APK perguruan tinggi dari tahun 2006 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 39. Gambar 39. Angka partisipasi kasar perguruan tinggi APK, tahun 2006 sampai dengan 2010 Tren peningkatan jumlah penduduk yang menempuh perguruan tinggi tersebut menunjukkan potensi pasar produk olahan yang semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi ikan olahan pada responden dengan tingkat pendidikan universitas perguruan tinggi memberikan peluang bagi produsen dalam mengembangkan produk olahan ikan. Dalam hal ini pemerintah juga mempunyai peran dalam membuat suatu kebijakan yang mendukung pengembangan produk olahan ikan dan lebih mendekatkan produk olahan ikan kepada masyarakat luas. Dari telaah deskriptif diketahui bahwa produk olahan ikan yang paling disukai adalah ikan asin, dan kemudian secara berurutan adalah ikan pindang, ikan kaleng, bakso ikan, ikan asap, nugget ikan, terasi dan sosis ikan. Namun jika dilihat berdasarkan tren tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan, ada tiga 12,16 13,31 14,42 14,59 16,35 10 11 12 13 14 15 16 17 2006 2007 2008 2009 2010 A P K Tahun APK Perguruan Tinggi produk olahan yang semakin disukai responden seiring dengan semakin tingginya tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan. Produk olahan tersebut adalah bakso ikan, nugget ikan dan ikan kaleng. Strategi pengembangan produk dalam hal ini adalah dengan mengembangkan produk yang disukai responden berdasarkan hasil penelitian, yang meliputi produk segar dan produk olahan. Produk segar yang perlu diperhatikan distribusinya dalam kaitannya dengan peningkatan konsumsi ikan adalah ikan lele 27.03, ikan kembung 21.17 dan ikan mas 12.16. Sementara itu, produk olahan yang perlu dikembangkan adalah bakso ikan, nugget ikan dan ikan kaleng, sehingga mampu meningkatkan ikan dari sisi produk olahan ikan. Dalam pelaksanaan strategi ini perlu diperhatikan empat unsur bauran pemasaran yakni produk, harga tempat atau distribusi dan promosi sehingga dalam implementasinya mampu memberikan keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen yang akan menjadi sasaran atas produk yang dikembangkan.

4.5.2.2 Strategi penyusunan kebijakan