2.4 Preferensi Konsumen
Sikap attitudes konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep
kepercayaan dan perilaku. Kepercayaan, sikap dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk sebagai karakteristik suatu produk. Konsumen biasanya
memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk Sumarwan 2002. Kepercayaan tersebut akan membentuk nilai yang dianut dan dipertahankan oleh
konsumen sebagai suatu preferensi pribadinya. Preferensi akan memberikan gambaran dari nilai-nilai terbaik yang dipertimbangkan konsumen dalam
menentukan sebuah pilihan. Menurut Supranto dan Limakrisna 2007, ada tiga pola yang berbeda yang akan muncul dalam mengenali segmen preferensi yang
berbeda, yakni preferensi homogen, preferensi tersebar dan preferensi berkelompok, seperti terlihat pada Gambar 3.
a Preferensi homogen b Preferensi tersebar
c Preferensi berkelompok Gambar 3. Pola dasar preferensi pasar
a Preferensi homogen homogeneous preferences Gambar 3a menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen mempunyai
preferensi yang hampir sama. Pasar menunjukkan tak ada segmen alam natural segments. Pasar bisa meramalkan bahwa merek yang mereka
butuhkan akan samaserupamirip dan mengelompok clustering di tengah. b Preferensi tersebar difussed preferences
Pada ekstrim yang lain, preferensi konsumen mungkin menyebar di seluruh ruangan, Gambar 3b, menunjukkan bahwa konsumen mempunyai preferensi
yang sangat berbeda. Merek pertama yang masuk pasar mungkin menempati posisi di tengah, menarik sebagian besar orang. Suatu merek yang berada di
tengah meninimumkan jumlah ketidakpuasan para konsumen. Pesaing yang kedua dapat menempatkan produknya di sebelah merek yang pertama dan
berusaha merebut pangsa pasar, atau dapat menempatkan produknya di suatu pojok untuk menarik kelompok konsumen yang tidak merasa puas dengan
merek yang berada di tengah. Jika beberapa merek berada di pasar, merek- merek itu seperti berposisi di seluruh ruangan dan menunjukkan perbedaan
yang nyata untuk dibandingkan dengan preferensi yang berbeda. c Preferensi berkelompok clustered preferences
Pasar mungkin menjelaskan kelompok preferensi yang berbeda, yang disebut semen pasar alamiah natural market segment, seperti Gambar 3c.
Perusahaan pertama dalam pasar ini mempunyai 3 tiga opsi. Opsi pertama adalah berposisi di tengah dengan berusaha menarik semua kelompok
undifferentiated marketing. Opsi kedua berposisi pada segmen pasar terbesar concentrated marketing, sedangkan opsi ketiga adalah mengembangkan
beberapa merek yang masing-masing diposisikan dalam suatu segmen yang berbeda differentiated marketing.
Preferensi konsumen dapat diketahui dengan membandingkan keranjang pasar market basket, yaitu sekumpulan kombinasi satu atau lebih komoditi.
Preferensi konsumen didasarkan pada tiga asumsi berikut Pindyck dan Rubinfeld, 1999:
a Preferensi lengkap Konsumen dapat membandingkan dan menilai semua keranjang pasar. Sebagai
contoh jika terdapat dua keranjang pasar maka konsumen akan lebih memilih A dibanding B, atau lebih menyukai B dibanding A, atau tidak suka keduanya
yang berarti konsumen akan mencapai kepuasan yang sama dengan keranjang manapun. Dengan kata lain, pilihan yang tersedia adalah: A B, atau B A,
atau A = B. Perlu dicatat bahwa preferensi tersebut masih mengabaikan biaya atau harga, sehingga meskipun sebenarnya seseorang konsumen lebih
menyukai A dibanding B dapat saja memutuskan membeli B karena harganya lebih murah.
b Preferensi transitifitas Jika konsumen lebih menyukai A dibanding B, kemudian lebih suka B
dibanding C. Transitifitas ini merupakan hubungan yang normal sehingga perlu
bagi rasionalitas konsumen. Secara sederhana hubungan transitifitas tersebut dapat dinyatakan dengan: jika A B dan B C, maka sudah pasti A C.
c Semua barang dianggap baik Jika harga dikesampingkan maka konsumen senantiasa menginginkan jumlah
barang yang lebih banyak untuk dikonsumsi.
2.5 Bauran Pemasaran