Pola konsumsi ikan berdasarkan sumber protein yang disukai

4.2.4 Pola konsumsi ikan berdasarkan sumber protein yang disukai

Dalam memilih sumber protein hewani yang dikonsumsi, sebagian besar responden 52.50 lebih menyukai ikan daripada daging unggas dan daging merah. Responden yang lebih menyukai daging unggas ayam, bebek dan burung adalah sebesar 43.30 sedangkan daging merah kurang disukai responden dan hanya 4.20 responden yang menyukai daging merah, seperti daging sapi dan kambing, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Sumber protein hewani yang paling disukai responden n=120 No Sumber protein hewani Jumlah responden Persen 1 Ikan 63 52.50 2 Daging unggas 52 43.30 3 Daging merah 5 4.20 Total 120 100.00 Sebagian besar responden laki-laki 71.43 lebih menyukai ikan daripada daging unggas dan daging merah, sedangkan responden perempuan menyukai ikan dan daging unggas dengan proporsi yang hampir sama, yakni 48.48 untuk ikan dan 46.47 untuk daging unggas Gambar 32. Sementara itu, daging merah kurang disukai oleh responden laki-laki maupun perempuan. Pada kelompok usia 45 tahun, tingkat kesukaan terhadap sumber protein mempunyai proporsi yang sama antara ikan dan daging unggas. Sementara itu, pada kelompok usia di bawah 45 tahun lebih menyukai ikan dibanding daging unggas dan daging merah. Secara lengkap tentang sumber protein yang disukai responden dapat dilihat pada Gambar 33. Gambar 32. Sumber protein hewani yang paling disukai responden menurut jenis kelamin n=120 20 40 60 80 Laki-laki Perempuan Ju m la h r esp o n d en Jenis Kelamin daging unggas ikan daging merah Gambar 33. Persentase kesukaan responden terhadap sumber protein hewani menurut usia n=120 Pilihan ikan sebagai sumber protein hewani yang dikonsumsi menunjukkan pola yang meningkat seiring dengan semakin besarnya tingkat pengeluaran per bulan. Gambar 34 menunjukkan peningkatan dari 42.40 pada pengeluaran di bawah 1 juta rupiah menjadi 50 pada tingkat pengeluaran antara 1-2 juta rupiah dan terus meningkat hingga 61.80 pada tingkat pengeluaran di atas 3 juta rupiah. Gambar 34. Sumber protein hewani yang paling disukai responden menurut tingkat pengeluaran per bulan n=120 Kelompok dengan jumlah anggota keluarga antara 3-5 orang, lebih menyukai ikan dibandingkan dengan kelompok yang lain dengan persentase sebesar 56.40. Sementara itu pada kelompok lainnya lebih memilih daging unggas dibanding dengan ikan dan daging merah. Pilihan sumber protein hewani yang disukai responden menurut jumlah anggota keluarga dapat dilihat pada Gambar 35. 20 40 60 80 100 26 26-35 36-45 45 Ju m lah r esp o n d en Usia tahun daging unggas ikan daging merah 20 40 60 80 1 juta 1-2 juta 2,1-3 juta 3 juta Ju m lah r esp o n d en Pengeluaranbulan daging unggas ikan daging merah Gambar 35. Sumber protein hewani yang paling disukai responden menurut jumlah anggota keluarga n=120 Kelompok responden dengan tingkat pendidikan SD dan universitas lebih menyukai ikan dibanding dengan daging unggas dan daging merah. Sementara itu, daging unggas menempati proporsi yang sama dengan ikan pada kelompok dengan tingkat pendidikan SMP. Hal yang berbeda terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan SMA, yakni lebih menyukai daging unggas dari pada ikan dan daging merah. Sumber protein hewani yang disukai responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 36. Gambar 36. Sumber protein hewani yang paling disukai responden menurut tingkat pendidikan n=120 Dalam memilih sumber protein tersebut, sebagian besar responden 62.50 mengonsumsi ikan dikarenakan mereka menyadari bahwa kandungan gizi di dalam ikan lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan makanan yang berasal dari hewan lainnya seperti daging unggas, sapi dan sejenisnya. Hal yang sama ditunjukkan oleh penelitian Harlin 2008 bahwa sebagian besar responden 10 20 30 40 50 60 1-2 orang 3-5 orang 5 orang Ju m lah r esp o n d en Jml anggota keluarga daging unggas ikan daging merah 10 20 30 40 50 60 70 SD SMP SMA Universitas Ju m lah r esp o n d en Tingkat pendidikan daging unggas ikan daging merah beralasan bahwa kebiasaan mereka dalam mengonsumsi ikan yang cukup tinggi dikarenakan mereka menyadari bahwa kandungan gizi di dalam ikan lebih tinggibaik dibandingkan dengan makanan yang berasal dari hewan lainnya seperti daging unggas, sapi dan sejenisnya. Penelitian Suratno 2006 tentang pengembangan produk pangan fungsional mendapati bahwa sejalan dengan bertambahnya usia, terkait dengan semakin meningkatnya gangguan kesehatan yang diderita responden, maka responden semakin memperhatikan gizi dan menjadi semakin selektif dalam pola konsumsinya. Pola konsumsi selektif yang secara umum banyak dipilih oleh responden adalah pola konsumsi rendah lemak 50. Sementara itu, pada penelitian Palash dan Sabur 2004, faktor nilai gizi menempati urutan kelima yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli ikan di Kota Dhaka Banglades. Dalam penelitian tersebut, lima faktor utama yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli ikan adalah rasa, harga, ukuran, kenampakan dan nilai gizi ikan. Sementara itu, pada Tabel 18 diketahui bahwa faktor harga menempati urutan keenam sebagai faktor yang dipertimbangan responden dalam mengonsumsi ikan. Tabel 18. Faktor yang dipertimbangkan responden dalam mengonsumsi ikan No Faktor yang dipertimbangkan Jumlah responden Persen 1 Kandungan gizi 75 62.50 2 Pengaruh keluarga 6 5 3 Kandungan gizi dan pengaruh keluarga 6 5 4 Harga murah, kandungan gizi dan ketersediaan ikan 5 4.20 5 Ketersediaan ikan dan pengaruh keluarga 4 3.30 6 Harga murah 3 2.50 7 Harga murah dan kandungan gizi 3 2.50 8 Ketersediaan ikan 3 2.50 9 Harga murah, kandungan gizi, ketersediaan ikan dan pengaruh keluarga 3 2.50 10 Harga murah, kandungan gizi dan pengaruh keluarga 3 2.50 11 Harga murah dan ketersediaan ikan 2 1.70 12 Kandungan gizi dan ketersediaan ikan 2 1.70 13 Harga murah dan pengaruh keluarga 2 1.70 14 kandungan gizi, ketersediaan ikan dan pengaruh keluarga 2 1.70 15 Harga murah, ketersediaan ikan dan pengaruh keluarga 1 0.80 Total 120 100 Alasan kedua yang dijadikan alasan responden dalam mengonsumsi ikan adalah karena pengaruh keluarga, sebesar 5. Sejumlah 5 responden juga menyatakan alasan mengonsumsi ikan karena pengaruh gizi dan keluarga. Sementara itu, sisanya beralasan mengonsumsi ikan karena faktor harga yang murah ataupun karena gabungan beberapa alasan harga murah, gizi, mudah mendapatkan dan pengaruh keluarga.

4.3 Persepsi Responden Terhadap Produk Ikan