II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Yuniarsih dan Suwatno 2009, mendefinisikan MSDM sebagai bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada
pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Sule dan Saefullah 2008, mendefinisikan MSDM sebagai proses dan
upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi dan mengevaluasi keseluruhan SDM yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Pengertian ini mencakup mulai dari memilih siapa yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan hingga bagaimana
agar kualifikasi ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan dan dikembangkan dari waktu ke waktu.
Dessler dalam Sirait 2006 mendefinisikan MSDM sebagai “Human resource management means the policies and practices one needs to carry
out the ‘people’ or human resource aspects of management position, including recruiting, screening, training, rewarding, and appraising.”
Panggabean 2004, MSDM dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan
pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Herujito 2001 mendefinisikan mengenai pengertian manajemen
adalah to get things done through the effort of other people. Selain itu disebut pula, Management is performance of conceiving and achieving
desired result by means of group efforts consisting utilizing human talent and resources
. Demikian pula ada yang menyatakan, Management is the satisfying of economic and social needs by being productive for the human
being, for the economy and for society .
2.2. Pengertian Produktivitas
Yuniarsih dan Suwatno 2009, produktivitas kerja menunjukkan tingkat kemampuan pegawai dalam mencapai hasil output, terutama dilihat
dari sisi kuantitasnya. Selain itu, dapat diartikan sebagai hasil konkrit produk yang terbentuk oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu
tertentu dalam suatu proses kerja. Dewan Produktivitas Nasional DPN dalam Tjiptoheriyanto dan
Nagib 2008, telah merumuskan 2 dua pengertian tentang produktivitas. Pertama, pengertian yang relatif abstrak dan menyangkut sistem nilai,
dimana produktivitas adalah sikap mental yang melihat hari esok adalah lebih baik dari hari ini. Kedua, pengertian yang lebih bersifat teknis, yaitu
rasio dari keluaran yang dikehendaki dengan semua masukan yang dipakai dalam menghasilkan keluaran. Rumusan kedua untuk menekankan bahwa
untuk pencapaian produktivitas tidaklah sama dengan pencapaian produksi. Jika aspek produktivitas ingin diperhatikan dalam peningkatan produksi,
maka penggunaan masukan selain berkaitan dengan pertanyaan how much juga berkaitan dengan pertanyaan how well. Jadi dalam pengertian ini
keluaran yang terbentuk selain memenuhi kriteria dalam kuantitas, juga memenuhi kriteria mutu.
Mangkuprawira dan Hubeis 2007, produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu. Input terdiri atas
manajemen, pegawai, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi produksi, produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar dan kerusakan
produk. Klingner dan Nanbaldian dalam Gomes 2003 menyatakan bahwa
produktivitas merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai effort, yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai
ability, yang diperoleh dari latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat berarti kinerja yang baik akan menjadi feedback bagi usaha atau motivasi
pekerja pada tahap berikutnya. Proses keterkaitan ini dijelaskan oleh Klingner dan Nanbaldian lewat Gambar 1.
X =
Gambar 1. Kaitan usaha dan kemampuan dengan produktivitas menurut Klingner dan Nanbaldian dalam Gomes 2003
Simanjuntak 1985, mendefinisikan produktivitas sebagai pemanfaatan sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
dan jasa yang terdiri dari berbagai faktor seperti pegawai, tanah dan modal, termasuk mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, tenaga listrik, kemajuan
teknologi dan lainnya. Di antara faktor produksi tersebut, SDM memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas karena alat produksi dan
teknologi pada hakekatnya adalah hasil karya manusia.
2.3. Faktor-faktor Produktivitas