Whidya Udaya Sari, 2016 PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI PT. SENTOSA HASTAREKSA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X
1
dan X
2
terhadap Y. Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan hubungan antara variabel kemampuan, motivasi kerja, dan kinerja karyawan.
R
yx
1
x
2
=
√
Sugiyono: 2012:256 Keterangan :
R = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X ∑
= Jumlah skor dalam distribusi Y ∑
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y ry. X
1
. Y
2
= Korelasi antara variabel X
1
dan X
2
secara dengan variabel Y
Ryx
1
= Korelasi antara X
1
dengan Y
Ryx
2
= Korelasi antara X
2
dengan Y
Rx
1
x
2
= Korelasi antara X
1
dengan X
2
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi kuat rendahnya hubungan pengaruh Kemampuan X
1
dan Motivasi Kerja X
2
terhadap Kinerja Karyawan Y, digunakan klasifikasi koefisien korelasi pada Tabel 3.12 dibawah ini:
TABEL 3.12 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN
KORELASI Koefisien Korelasi
Klasifikasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2010:95
6. Analisis Linear Ganda
Menurut Sugiyono 2012:277 , “Analisis regresi berganda digunakan oleh
peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan keadaan naik turunnya variabel
Whidya Udaya Sari, 2016 PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI PT. SENTOSA HASTAREKSA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dependent,
bila dua atau lebih variabel
independent
sebagai faktor prediktor dimanipulasi”. Regresi linear berganda rumus umumnya ialah:
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+…+bnX Muhammad Idrus, 2009:186
Keterangan: Y
: variabel terikat kinerja karyawan a
: konstanta b
1,
b
2`
: koefisien regresi X
1,
X
2
: variabel bebas kemampuan dan motivasi kerja Untuk
menyelesaikan persamaan
tersebut, diperlukan
rumus-rumus sebagai berikut:
a = Y-b
1
X
1
-b
2
X
2
b
1
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Muhammad Idrus, 2009:186 b
2 = ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
Rumus-rumus yang diperlukan untuk menghitung a, b
1,
dan b
2
adalah sebagai berikut :
1. ∑
∑
∑
2. ∑
∑
∑
3. ∑
∑
∑
4. ∑
∑
∑ ∑
Muhammad Idrus, 2009:186 5.
∑ ∑
∑ ∑
6. ∑
∑
∑ ∑
X
1
dan X
2
dikatakan dipengaruhi Y jika berubahnya nilai X
1
dan X
2
akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X
1
dan X
2
akan membuat nilai Y juga ikut naik turun. Dengan demikian, nilai Y ini akan
bervariasi namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X
1
dan X
2
karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
6. Koefisien Determinasi
Whidya Udaya Sari, 2016 PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI PT. SENTOSA HASTAREKSA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Koefisien determinasi
adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien
determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y, sehingga diketahui besarnya persentase pengaruh variabel X terhadap
Y. koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus yang dikemukakan Riduwan 2010:81, yaitu:
Keterangan: KD
: Koefisien determinasi r
: Koefisien korelasi 100
:
Konstanta Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y
dapat dikategorikan sebagai berikut:
TABEL 3.13 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
PENGARUH
GUILF ORD
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2011:84
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis