Whidya Udaya Sari, 2016 PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI  PT.  SENTOSA HASTAREKSA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tabel  F  melalui  DK  pembilang  dk  tuna  cocok,  k-2  dan  dk  penyebut  dk kesalahan,  n-k  dengan  taraf  kesalahan  a=0,10.  Dengan  kriteria,  penolakan
hipotesis:
F
hitung
≥ F
tabel
maka H ditolak, H
1
diterima  dengan  tingkat  signifikansi   0,05. Jika  sebaliknya  F
hitung
F
tabel
maka H diterima  , H
1
ditolak.
3. Uji  Heterokedastisitas
Menurut  Ghozali  2006:  105  uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  residual  dari
satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain.  Jika  variance  dari  residual  satu pengamatan  ke  pengamatan  lain  tetap,  maka  disebut  homoskedastisitas  dan  jika
berbeda  disebut  heteroskedatisitas.  Akibat  terjadinya  heteroskedastisitas  maka setiap  terjadi  perubahan  pada  variabel  terikat  mengakibatkan  errornya  residual
juga  berubah  sejalan  atau  kenaikan  atau  penurunannya.  Dengan  kata  lain konskuensinya  apabila  variabel  terikat  bertambah  maka  kesalahan  juga  akan
bertambah  Gujarati,  Damodar  N.,  1988:  401.  Model  regresi  yang  baik  adalah homoskedastisitas  atau  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.  Gejala  heteroskedastisitas
diuji  dengan  metode  Glejser  dengan  cara  menyusun  regresi  antara  nilai  absolut residual  dengan  variabel  bebas.  Apabila  masing-masing  variabel  bebas  tidak
berpengaruh  signifkan  terhadap  absolut  residual ɑ  =  0,05  maka  dalam  model
regresi  tidak  terjadi  gejala  heteroskedastisitas. Adapun  kriteria  yang  digunakan  dalam  uji  heteroskedastisitas  dalam
metode  Glejser  adalah  nilai  t
hitung
≤  t
tabel
dan  nilai  signifikansi ≥  0,05,  sehingga
dapat  disimpulkan  data  tidak  terjadi  masalah  heteroskedastisitas.  Suliyanto, 2011:96
4. Uji  Autokorelasi
Uji  Autokorelasi  bertujuan  menguji  apakah  dalam  suatu  model  regresi linear  terdapat  korelasi  antara  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t  dengan
kesalahan  pada  periode  t-1  sebelumnya.  Jika  terjadi  korelasi  maka  dinamakan
Whidya Udaya Sari, 2016 PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI  PT.  SENTOSA HASTAREKSA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ada  problem  autokorelasi.  Model  regresi  yang  baik  adalah  regresi  yang  bebas  dari autokorelasi.
Gejala  autokorelasi  dideteksi  dengan  melakukan  uji
Durbin  Watson  d.
Hasil  perhitungan
Durbin  Watson  d
dibandingkan  dengan
d
tabel
pada  ɑ  =  0,05. Tabel
d
memiliki  dua  nilai,  yaitu  nilai  batas  atas
d
u
dan  nilai  batas  bawah
d
L
untuk  berbagai  nilai  n dan k. Jika: d  d
L
; terjadi  autokorelasi  positif d  4 - d
L
; terjadi  autokorelasi  negatif d
u
d  4 – d
u
; tidak  terjadi  autokorelasi d
L
d  d
u
atau  4 – d
u
d  4 – d
L
; pengujian  tidak  meyakinkan
5. Uji  Multikolinearitas